Berkebun telah menjadi hobi yang semakin populer. Terutama sejak pandemi, banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan banyak manfaat, mulai dari menyediakan sayuran organik hingga menjadi sarana terapi yang efektif untuk mengurangi stres. Namun, seperti aktivitas fisik lainnya, berkebun juga memiliki risiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Kebetulan sekali sudah memasuki musim penghujan. Cuaca sudah sangat mendukung untuk bebas bertanam apa saja. Saya juga sudah mulai turun ke pekarangan untuk regrow sayur.
Akhir-akhir ini status WA saya juga banyak tentang tanaman termasuk replant bayam brazil. Beberapa tanaman bagi saya adalah sumber sayur keluarga yang tak pernah habis selamanya.
Bayam brazil, gingseng jawa, pepaya jepang, daun singkong, kangkung, adalah tanaman yang saya masak daunnya dan tanam batangnya. Dari kebiasaan itu pekarangan saya jadi asri dan anak-anak suka makan sayur.
Sobat Susindra pasti tahu kalau saya sangat suka berkebun. Malah sempat jualan tanaman di e-commerce saat pandemi. Karena surplus-nya banyak dan sengaja diperbanyak.
Amankah saat berkebun? Aman dong. Anak-anak juga bisa diajak berkebun. Saya bagikan tipsnya, ya.
1. Mengenal Risiko dalam Berkebun
Meski terlihat sederhana, berkebun menyimpan berbagai risiko yang perlu diwaspadai. Penggunaan alat tajam, paparan sinar matahari langsung, kontak dengan bahan kimia, dan postur tubuh yang tidak tepat bisa menimbulkan cedera atau masalah kesehatan. Belum lagi risiko tergores atau tertusuk tanaman berduri yang bisa mengakibatkan luka.
2. Persiapan Sebelum Berkebun
Sebelum memulai aktivitas berkebun, penting untuk melakukan persiapan yang tepat. Pilih waktu yang sesuai, idealnya pagi hari atau sore hari untuk menghindari paparan sinar matahari yang terlalu kuat. Gunakan pakaian yang sesuai: baju lengan panjang, celana panjang, dan topi lebar untuk perlindungan dari matahari. Sepatu tertutup juga wajib digunakan untuk melindungi kaki dari benda tajam atau serangga.
3. Perlengkapan Keselamatan Dasar
Investasi pada perlengkapan keselamatan berkebun adalah hal yang tidak bisa ditawar. Sarung tangan berkebun yang berkualitas adalah yang paling utama - pilih yang tahan air dan cukup tebal untuk melindungi dari duri dan benda tajam. Kacamata pelindung juga penting, terutama saat memotong tanaman atau menggunakan mesin pemotong rumput.
4. Teknik Berkebun yang Aman
Postur tubuh yang benar saat berkebun sangat penting untuk menghindari cedera. Tekuk lutut saat mengangkat beban, jangan membungkuk dari pinggang. Gunakan alat bantu seperti bangku kecil atau alas lutut saat bekerja di permukaan rendah. Bergantilah posisi secara teratur dan ambil jeda setiap 30-45 menit untuk mencegah kelelahan.
5. Penanganan Alat Berkebun
Alat berkebun yang tajam seperti gunting tanaman, sekop, dan cangkul harus ditangani dengan hati-hati. Jaga agar alat selalu bersih dan tajam - alat yang tumpul justru lebih berbahaya karena membutuhkan tenaga lebih besar untuk digunakan. Simpan alat dengan rapi setelah digunakan, jauh dari jangkauan anak-anak.
6. Menangani Kecelakaan saat Berkebun
Meski telah berhati-hati, kecelakaan kecil seperti tergores atau tertusuk bisa saja terjadi. Untuk informasi lengkap tentang penanganan luka gores saat berkebun, Anda bisa membaca panduan lengkap pertolongan pertama untuk luka tergores yang akan membantu Anda menangani luka dengan tepat.
7. Mengenal Tanaman Berbahaya
Tidak semua tanaman aman untuk disentuh. Beberapa tanaman bisa menimbulkan iritasi kulit atau reaksi alergi. Pelajari karakteristik tanaman di kebun Anda, terutama yang bergetah atau berduri. Jika tidak yakin dengan suatu tanaman, gunakan sarung tangan dan pakaian pelindung saat menanganinya.
8. Penggunaan Bahan Kimia yang Aman
Pupuk dan pestisida, meski penting untuk pertumbuhan tanaman, bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Selalu baca petunjuk penggunaan dengan teliti. Gunakan masker dan sarung tangan saat menangani bahan kimia. Simpan dalam wadah aslinya dan jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
9. Berkebun di Cuaca Panas
Cuaca panas bisa menjadi tantangan tersendiri dalam berkebun. Pastikan untuk:
- Minum air secara teratur untuk mencegah dehidrasi
- Gunakan tabir surya dan topi lebar
- Ambil jeda di tempat teduh secara berkala
- Kenali tanda-tanda heat exhaustion seperti pusing atau mual
10. Mengatur Layout Kebun yang Aman
Penataan kebun yang baik bisa mengurangi risiko kecelakaan. Buat jalur yang cukup lebar untuk dilalui dengan nyaman. Tempatkan tanaman berduri atau beracun di area yang tidak mudah diakses anak-anak. Pastikan area berkebun memiliki pencahayaan yang cukup.
11. Tips Tambahan Keselamatan
Perhatikan ramalan cuaca sebelum berkebun
- Jangan berkebun saat hujan untuk menghindari tergelincir
- Simpan nomor darurat di ponsel atau tempat yang mudah diakses
- Bekerja berpasangan untuk proyek berkebun yang lebih besar
- Lakukan peregangan sebelum dan sesudah berkebun
Kesimpulan
Berkebun adalah hobi yang menyenangkan dan bermanfaat, namun keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Dengan persiapan yang tepat, penggunaan alat pelindung yang sesuai, dan pemahaman akan risiko yang ada, sobat Susindra bisa menikmati hobi berkebun dengan aman dan nyaman.
Yang terpenting adalah menyadari bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Luangkan waktu untuk mempersiapkan diri dan peralatan dengan baik sebelum mulai berkebun. Dengan begitu, Anda bisa fokus menikmati keseruan berkebun tanpa perlu khawatir tentang risiko kecelakaan.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)