Seusia saya harusnya tidak lagi hobi nonton film horor. Itu harus saya akui. Takutnya beda, hawa saat menonton juga agak lebih mencemaskan. Intinya sih dag dig dug saat menonton film horor lebih dominan, apalagi film The Excorcism.
Serius. Usia di atas kepala empat sebaiknya tidak hobi nonton film horor. Saya yang bagi sedikit teman dikategorikan blogger horor bisa berhenti sejenak tuk tarik napas sebelum menonton lagi. Padahal film ini termasuk ringan kadar horornya.
Saya agak becanda sih saat bilang blogger horor, karena memang ada yang beberapa yang melabeli demikian. Saking seringnya menonton dan mengulas di blog. Lumayan dongkrak view blog, memang.
Tapi bukan view alasan saya menonton dan mengulas, melainkan untuk entertain diri sendiri. Saat saya sedang kalut oleh banyak pikiran (dan mind block), saya memilih menonton film horor. Rasanya otak jadi lebih ringan dan encer. Itu alasannya. Kebetulan bisa diulas di Susindra dan dapat benefit lain.
Alur Cerita The Excorcisme
Sebuah tim memproduksi film horor supranatural berjudul The Georgetown Project. Tema filmnya adalah pengusiran setan (mirip dengan The Exorcist). Demi kelancaran syuting, ada seorang pendeta mendampingi. Produksinya terhambat oleh beberapa tragedi, yaitu kecelakaan yang terjadi pada para pemeran pendeta.
Pemeran pertama bernama Tom, meninggal di lokasi syuting. Peter selaku sutradara menggandeng Antony Miller sebagai penggantinya. Nantinya Miller pun mengalami serangkaian kecelakaan namun tak sampai terbunuh.
Peter merasa peran Miller sebagai pendeta yang mengusir setan bisa digantikan oleh Joe. Joe meninggal di lokasi syuting, sehingga film dibatalkan. Sudah ada 2 korban meninggal.
Fokus film tentu saja ada pada Miller yang menjadi pemeran kedua dan tidak jua meninggal meski berkali-kali kesurupan, mengalami kecelakaan dan hal-hal mengerikan. Siapa Tom dan apa kisahnya?
Miller adalah aktor senior yang pernah belajar di sekolah Katolik, sehingga lumayan hapal bacaan pengusiran setan. Dengan demikian ia lolos audiensi. Di saat yang sama anak perempuannya, Le Miller, pulang ke rumah karena diskors sekolah. Mereka pun bekerja sama dalam proses syuting. Le menjadi dekat dengan Blake, aktris yang ikut berperan di The Georgetown Project.
Proses awal syuting berjalan lancar namun lambat laun Miller mengalami masalah, yang paling banyak adalah Miller lupa script, sering minum alkohol dan kesurupan. Masalah lainnya adalah properti rusak.
Terkuak, bahwa sudah 40 tahun Miller meninggalkan Tuhannya karena pelecehan yang terjadi di sekolah. Ini menjadi trauma terpendamnya. Terkuak juga, bahwa yang mengganggu adalah iblis bernama Mollock. Mollock mengganggu dan mempengaruhi orang tua agar mengorbankan anaknya.
Pendeta Conor yang mendampingi turut menjadi korban, bahkan tubuhnya menjadi inang Mollock. Bagaimana kelanjutannya?
Review The Excorcism
The Excorcism (bedakan dengan The Excorcist) menceritakan tentang proses produksi sebuah film berjudul The Georgetown Project yang terhambat oleh kejadian-kejadian supranatural. Film ini diperankan oleh aktor-aktor yang tidak biasa, karena pemerannya eyecatching.
Bukan karena muda-tampan atau langsing-cantik melainkan deretan nama yang sudah malang melintang di dunia film. Russel Crowe alasan saya menonton, dan 2 cameo lain juga mengundang penasaran. Sebagus apa filmnya sampai melibatkan aktor-aktor gaek yang sering terlihat di film action.
Ini datanya.
Sutradara: Joshua John Miller
Penulis naskah: M. A. Fortin dan Joshua John Miller
Produser: Kevin Williamson, Ben Fast, dan Bill Block
Sinematografi: Simon Duggan
Studio: Miramax dan Outerbanks Entertainment
Rilis: 21 Juni 2024
Durasi: 95 menit
Penghasilan box office: $9,5 juta
Pemain:
Russell Crowe as Anthony Miller
Ryan Simpkins as Lee Miller
Sam Worthington as Joe
Chloe Bailey as Blake Holloway
Adam Goldberg as Peter
Adrian Pasdar as Tom
David Hyde Pierce as Father Conor
Tracey Bonner as Regina
Marcenae Lynette as Monica
Joshua John Miller as FX guy
Samantha Mathis as Jennifer Simon
Film The Excorcism juga memperkenalkan setan baru bernama Mollock. Siapa dia? Dikatakan di film, Mollock adalah setan yang membujuk manusia untuk mempersembahkan anaknya sebagai tumbal. Maka cinta Miller pada Le (dalam kisah di atas) menjadikan kisahnya tidak sadis sampai tumbal-menumbalkan anak.
Mollock ini secara tulisan mirip dengan Molokh/Molech/Moloc, si dewa sembahan dari bangsa Amon. Dewa kuno ini dipuja oleh Suku Kanaan dan secara budaya terkait dengan budaya Afrika Utara dan Mesopotania.
Apa kaitannya dengan tradisi Katholik? Tampaknya karena Molokh masuk di Kitab Imamat dan Kitab Ulangan. Di Kitab Perjanjian Lama juga ada disebut dahulu orang Israel menyembah berhala dan pengikut dewa-dewa Suku Kanaan, dan membakar hidup-hidup anaknya sebagai korban. Ini versi Wikipedia, ya. Saya beneran hanya mengutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Molokh.
Tenang, tak ada bocoran sedikit pun tentang hal ini, sehingga bisa dikatakan sesuai script asli. Tak butuh waktu lama, Desember sudah mulai masuk penyusunan video. Syuting tambahan direncanakan tahun berikutnya.
Hanya saja, COVID-19 membuat syuting tambahan tidak bisa dilaksanakan, dan ditunda terus. Syuting tambahan dilakukan pada tahun 2023 dan film selesai digarap pada tahun 2024.
Yang menarik bukan hanya rentang jeda syuting yang panjang akibat pandemi. Bahkan judul film pun diganti dari The Georgetown Project menjadi The Exorcism (ingatnya, pakai m bukan t, karena mengacu pada film yang berbeda). Benar-benar film horor yang tidak biasa, nih.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)