Ada satu materi di TK yang menarik, yaitu memberi makan hewan peliharaan di rumah. Wah, bisa sekalian melatih anak merawat hewan peliharaan, ya. Materi ini saya temukan saat meneliti tentang konsep belajar ala froebel, yang menjadi trend pada tahun 1850 sampai sebelum Indonesia merdeka. Sampai Montessori dan konsep Taman Indriya dari Ki Hajar Dewantara menggantikannya. Waduh, jauh amat ya. Hahaha. Kebetulan itu buku sejarah pertama saya yang didanai oleh Kemendikbud tahun 2018 lalu. Saya sedang mengembangkannya untuk buku baru.
Saya ingat, saat bu guru memberikan tugas itu, ada keramaian pertanyaan di WA Grup walmur TK-nya Giandra. Hewan apa? Apakah boleh milik tetangga? Bagaimana jika tak ada sama sekali? Dll. Saya nyeletuk saat itu, "Kalau tak ada, ajak ke alun-alun saja, Ma, ada wahana memberi makan kijang di sana."
Nah, sebenarnya tak ada yang sulit asal kita mau mengembangkan cakrawala. Seperti blog susindra ini.
Lagian bagus juga kalau mau sekalian melatih anak merawat hewan peliharaan sebagaimana kurikulum TK pada saat kakek buyut canggah kita hidup. Sayangnya memang froebel saat itu lebih banyak dianggap sebagai pelajaran ala Nasrani dan ala Barat sehingga secara emosional ditolak oleh orang-orang Hindia (sebelum Indonesia). Padahal saat itu, wajib masuk ke sekolah froebel untuk bisa sekolah di ELS (sekolah dasar Eropa). Jadi bukan hanya friksi antar agama melainkan friksi priyayi vs nonpriyayi. Ini sejarah nyata, lho.
Nah, tentu setuju dong, kalau memelihara binatang tentu saja bukanlah hal yang mengacu pada agama tertentu. Semua agama memberi pahala bagi pemeliharanya. Hal yang sebagus gini sebaiknya dilatihkan pada anak. Waktu itu Giandra memberi makan ayam tetangga. Setelahnya, qodarullah ada kucing tetangga yang selalu di rumah kami tak mau pulang.
Meski tak pernah mengklaim sebagai pemilik tapi kami pelihara kucing tersebut karena tugas kita sebagai makhluk adalah memelihara makhluk yang lain. Dari situlah sekalian bisa melatih anak merawat hewan peliharaan sejak dini. Jadi, Giandra, si bungsu kami yang saat ini masih TK A bisa latihan empati terhadap binatang.
Manfaat memelihara hewan peliharaan
Memelihara hewan peliharaan punya banyak manfaat. Salah satunya adalah juga memberikan kebahagiaan tersendiri bagi pemiliknya. Terkhusus bagi anak atau si kecil, merawat hewan peliharaan juga bisa melatih kesabaran dan kemandirian anak sejak dini.
Masih ada satu lagi yang tak boleh lupa, yaitu membangun rasa cinta anak agar menyayangi hewan-hewan di muka bumi. Pada akhirnya beberapa jenis binatang bisa menjadi pendamping setia anak dan menjadi bestie mereka sampai tua.
Anak bisa mulai memiliki hewan peliharaan setelah berisia 5-6 tahun. Di usia ini anak sudah bisa dilatih berpikir tentang kebutuhan dasar setiap makhluk yang bernyawa, yaitu makan, tidur dan kebersihan diri.
Tips merawat hewan peliharaan
Anak ataupun remaja bahkan orang tua perlu memahami dasar perawatan hewan, yaitu aman dan nyaman. Tentu saja standarnya bukan standar manusia yang punya akal dan budi.
Berikut ini tips merawat hewan peliharaan:
- Menyediakan kandang yang bersih
- Memberikan makanan dan minuman
- Rajin membersihkan kotoran hewan.
- Melakukan vaksinasi.
- Menjaga kebersihan rumah.
Ada 2 tambahan yang bisa dilakukan, yaitu menyediakan tempat di luar kandang dan mengajak hewan tersebut berkomunikasi. Dua hal ini akan membuat mereka menjadi pendamping rumah yang setia.
Ajak anak ke klinik hewan
Memastikan hewan peliharaan selalu sehat itu sangat penting. Ada lagi yang lebih penting yaitu memastikan pemeliharanya juga tidak sakit. Di sinilah vaksin sangat diperlukan.
Jujur saja, saya keceplosan saat sambatan nikahan tanggal 4 Juni lalu, ketika sedulur saya bilang anak dan menantunya sangat suka kucing. Awalnya sih sekadar tanya apakah sudah punya cucu baru, karena setahun lalu mantu. Reaksi saya mungkin mirip emak-emak semi nyinyir; "Kucingnya sudah divaksin? Di kabupaten ada vaksin gratis sebulan sekali."
Saat lihat tampang tidak enak saya auto berhenti bicara. Hahaha. Padahal saya cuma bantu sosialisasi program pemerintah daerah yang menurut saya bagus. Belum sampai memberi mereka saran ke klinik hewan yang pastinya berbayar.
Gimana, ya, saya agak khawatir dengan Toksoplasmosis. Penyakit toksoplasmosis adalah penyakit yang muncul akibat infeksi parasit toxoplasma gondii (T. Gondii) yang kabarnya bisa menggugurkan kandungan. Penyakit ini berbahaya bagi kehamilan karena bisa menyebabkan keguguran dan penyakit bawaan lahir pada janin.
Masalahnya, penyakit ini bisa menular ke manusia melalui kucing yang terinfeksi parasit tersebut.
Jadi otomatis tercetus tentang saran memberikan vaksin.... meskipun tampaknya yang saya ajak bicara sudah tersinggung duluan.
Di sinilah saya merasa penting untuk membiasakan anak memelihara binatang dengan cara yang benar. Memahamkan mereka arti penting kesehatan hewan yang tiap hari ia pegang. Tak cukup memberi makanan dan kandang bersih. Memberikan vaksin juga penting. Apa-apa kalau dilatih dari anak-anak akan jadi kebiasaan baik dan jika dilakukan banyak orang sekampung bisa jadi budaya yang baik pula.
Agar anak memahami dengan baik, sebaiknya ajak anak ke klinik hewan dan berkenalan dengan profesi veterinarians alias dokter hewan. Profesi yang bagus sekali secara peluang dan penghasilan. Hehehe.
Pekerjaan VET alias dokter hewan secara umum adalah mendiagnosa penyakit hewan baik hewan kecil (anjing dan kucing) maupun hewan eksotik seperti (landak, hamster, kelinci, burung, kura-kura,dll) dan kemudian memberikan terapi pengobatan dan treatment khusus seperti tindakan operasi.
Mereka juga akan dengan senang hati memberikan jam konsultasi tentang pemeliharaan hewan yang tepat, sehingga semuanya selalu sehat. Lagian toxoplasma gondii misalnya, juga bisa dicegah sehingga merawat kucing berapapun tetap aman sentausa selamanya.
Konsultasi dengan veterinarians akan memberikan insight bagus bagi anak. Bahkan anak yang awalnya tak mau punya hewan peliharaan juga akan bisa mencintai dan merawat peliharaannya dengan baik. Salah satu yang bagus adalah robbvetclinic.com.
Robb Veterinary Clinic mendedikasikan untuk membantu hewan dan mendampingi pemilik agar semuanya dapat menjalani perannya dengan baik. Misinya adalah memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan Anda. Dengan pengalaman selama 40 tahun, Robbvetclinic akan jadi mitra terbaik bagi semua owner hewan peliharaan termasuk anak-anak. Dengan demikian tugas belajar anak sebagai pemelihara makhluk hidup di sekelilingnya bisa diajarkan dan dilatihkan sejak dini dengan didampingi tenaga ahli perhewanan.
14 Komentar
Setuju. Anak yang dilatih untuk merawat hewan peliharaan dengan baik biasanya akan peduli juga kepada sesama manusia yang membutuhkan saat dewasa nanti, lalu juga care sama teman temannya
BalasHapusIya karena ia dilatih berpikir kebutuhan orang/makhluk lainnya
Hapusmelatih anak agar dapat merawat hewan ini bagus banget ya kak, anak jadi belajar ketika sudah dewasa nanti nggak kaget lagi karena sudah terbiasa
BalasHapusSeru sekali baca artikel ini, Mba. Tak hanya memberikan informasi tentang cara merawat hewan peliharaan, tetapi juga memperkenalkan pada profesi veterinarian yang mungkin luput dari perhatian.
BalasHapusAnakku pernah pelihara ayam kecil, pernah pelihara lele, ikan hias, mau pelihara kucing aku nggak mau karena takut bawa penyakit. Ternyata bisa konsultasi ke veterinarian ya biar gak khawatir lagi hehe
BalasHapusBisa Mbak. Divaksinkan saja
HapusDari kecil suka banget pelihara kucing. Tapi setelah nikah hal itu terasa mustahil karena mertuaku benci kucing hiks. Jadinya anakku juga enggak kenal kucing.
BalasHapusBisa disiasati dengan memelihara kucing di luar rumah, Mbak. Semua kucing yg kami pelihara tidak boleh masuk, kok, jadi cuma di depan saja. Bukan hanya karena milik tetangga yg ngungsi berbulan-bulan tapi memang saya tidak suka kucing tapi kasihan kalau ada kucing meong-meong. Mungkin bumer seperti itu juga.
BalasHapusHewan peliharaan yang paling friendly bagi saya adalah kucing. Keberadaan kucing membuat suasana bahagia karena tingkah mereka yang lucu dan menggemaskan.
BalasHapusKucingku pernah sakit mata beberapa waktu lalu rasanya sedih juga meski ngga begitu dekat karena yang dekat abangku, sulit sekali di dekat rumah cari dokter hewan.
BalasHapusanakku pengen banget bisa punya hewan peliharaan di rumah, tapi sayanya yang gak sanggup kalau ada hewan di rumah, membersihkannya itu yang paling nggak banget.
BalasHapustapi anak memang harus dilatih sih ya, dan harus diingatkan juga bahwa harus bisa bertanggung jawab dengan peliharaannya.
Wah iya ini, buat para pecinta kucing, termasuk keponakan saya diantaranya, penting banget ya memperhatikan kesehatan kucingnya. Dan sebaiknya memang harus ke klinik hewan, selain menjaga kebersihan dan makanannya di rumah ya, untuk konsultasi dan melakukan perawatan kesehatan kucing.
BalasHapusanakku masih usia 11 bulan sudah suka kucing, sayangnya kadang masih diunyel-unyel aja kucingnya, beruntungnya para kucing gak ada yang balas balik
BalasHapusalhamdulillah-nya anak anak suka hewan, dirumah kami memelihara kucing (ofkors itu wajib!) dan hamster. kakak sih yang ngebet pengen hamster. ayahnya beliin ras hamster syrian yang agak besar hampir seukuran tikus. tapi memelihara hamster tentu berbeda dengan memelihara kucing. dia masih belajar disiplin memberi makan, minum apalagi bersiiin kandangnya. masih harus di suruh, hehe
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)