Bulan Juni selalu jadi PR bagi kesehatan diri beberapa orang yang sensitif dengan cuaca. Saat minggu-minggu ini, biasanya badan terasa sayah dan mudah sakit. Jika merunut ke tulisan di blog Susindra tentang bulan juni, akan ditemukan beberapa artikel tentang tips jaga kesehatan. Juni tahun ini sama, bedanya adalah adanya La Nina yang butuh mitigasi khusus untuk menghadapinya.
Bicara mitigasi atau penanggulangan bencana di masa damai seperti ini mungkin dikatakan berlebihan. Tapi bagi yang punya imunitas rendah seperti saya, ini sesuatu yang sangat penting. Dan bicara mitigasi juga tak selalu merujuk pada penanganan bencana besar seperti banjir, gempa dan semacamnya. Menjaga kesehatan diri dan keluarga agar tidak terkena wabah penyakit juga termasuk mitigasi bencana.
Lebih ke preventif atau pencegahan, ya. Selama ini kebanyakan orang lebih berpikir kuratif atau menanggulangi bencana. Padahal dari rumah dan kegiatan sehari-hari kita bisa mencegah bencana dan wabah penyakit, lho...
Di bulan seperti Juni-Juli biasanya kita butuh banyak vitamin untuk memperkuat imunitas. Tahuh-tahun yang telah lalu, kita sering mendapati penyakit mata merah di bulan Mei-Juli. Masih ada beberapa penyakit rakyat yang disepelekan, namun menyerang banyak orang/anak.
Ingat, ga, kalau bulan Mei-Juni biasanya penyakit mata menyerang... menjadi wabah di mana-mana. Bagaimana bulan yang lain? Coba deh amati sekitar.
Kita di Indonesia ini punya iklim yang sangat nyaman. Panas dan hujannya masih bisa ditahan tubuh. Beda banget dengan negara subtropik yang harus selalu awas pada perubahan cuaca. Makanya kita sering lupa, lho, kalau ada banyak penyakit rakyat yang mengancam tiap perubahan cuaca. Makanya kalau bulan Juni gini, kita harus banyakin konsumsi vit c. Apalagi tahun ini kita menyambut La Nina juga. La Nina membuat musim kemarau ini menjadi basah.
Sobat Susindra sudah punya persiapan apa, nih?
La Nina dan kemarau basah
Mudahnya, El Nino merupakan kondisi lautan yang lebih panas dari normalnya, sementara La Nina merupakan kondisi lautan yang lebih dingin dari normal. Kali ini minus 0,5 derajat Celsius atau di bawahnya, sehingga termasuk La Niina Rendah. Kondisi ini memicu curah hujan lebih banyak di Indonesia dan berbagai negara sekitarnya.
Juni-Juli ini ENSO Netral alias El Nino sudah selesai dan persiapan ke La Nina. Tapi cuaca sudah panas berganti dingin sesekali. Saya mulai kedinginan, lho, sehingga teringat pada cerita tentang Hujan dan boci.
Bulan Juli-Agustus-September 2024 nanti ENSO netral akan beralih ke fase La Nina lemah. Kondisi ini akan terjadi sampai akhir tahun 2024. Padahal, saat ini kan kita sedang di musim kemarau, ya. Masa ketika sawah-sawah tipe tertentu ditanami kacang. Hmm... semoga Agustus ini panennya melimpah ruah, aaamiiin...
Bulan banyak wabah
Matahari bersinar terik, ya. Meski lebih rendah dibandingkan saat El Nino kemarin yang kabarnya sampai 40 derajat celsius. La Nina membawa banyak angin kencang yang dingin, lho. sehingga potensi angin puting beliung menjadi lebih banyak. Angin ini kan terjadi karena pertemuan angin dingin dari laut dan angin panas dari daratan.
Tapi tak perlu berpanjang tentang itu. Saya sedang fokus tuk ajakin kita lebih banyak jaga kesehatan diri dan keluarga. Karena cuaca apapun kitalah yang perlu beradaptasi. Terkhusus bagi orang-orang yang rentan terkena penyakit seperti saya ini.
Kita perlu melihat tanda yang diberikan oleh diri kita sendiri di setiap perubahan cuaca. Saya menemukan beberapa tanda kalau tubuh perlu vitamin C lebih banyak, yaitu:
- Sistem kekebalan tubuh melemah sehingga mudah sakit
- Badan terasa lesu dan mudah lelah
- mengalami sakit pada sendi
- Gusi mudah berdarah
- Mudah terjadi memar
- Luka sulit sembuh
- Kulit mengalami masalah
- Berat badan naik
Tanda di atas terlihat umum kalau tidak seberapa memperhatikan, ya. Saat kondisi yang panas dingin gini memang kitanya yang perlu menjaga diri sendiri. Kalau perlu mencari tahu tentang tips-tips kesehatan termasuk obat-obatan yang tepat.
Kita memang perlu proaktif sendiri ya kalau urusan preventif gini. Karena tak ada yang suka jika saat sakit/wabah menyerang, ada keluarga yang terkena. Daripada selalu fokus pada penanganan penyakit keluarga, mending fokus pada pencegahannya.
Lagian kan lebih enak mengkonsumsi makanan/minuman yang punya banyak vitamin dalam kondisi sehat daripada dalam kondisi sakit, kaaan.... Di sini lah sebenarnya, salah satu bentuk mitigasi bencana yang bisa kita lakukan dari rumah.
Masih banyak lho bentuk kegiatan sanitasi rumah yang mempunyai peran sebagai pencegahan bencana alam maupun non alam yang bisa dilakukan setiap warga, dari kegiatan sederhana di rumah.
10 Komentar
Saya juga sering minum vitamin C sekarang, tapi masih susah disiplin sama waktu tidur.
BalasHapusterlalu banyak distraksi yang merusak waktu tidur saya, ampun deh :D
Semoga kita semua tetap sehat di tengah kondisi apapun
Iya juga mbak jadinya gak perlu sering² menyiram tanaman lagi. Cuma jadinya jaga kesehatan udah harus banget deh, biar imunitas tetjaga di masa seperti ini
BalasHapusWah La Nina datang lagi ya, harus siap-siap nih. Kayaknya emang wajib buat makin jaga kesehatan ya kak.
BalasHapustrimakasih sudah diingatkan kembali nih Kak, pantessan dari kemarin udah bersin-bersin, tenggorokan gatal, kepala pusing, baru inget ini bulan Juni, waktunya jaga kesehatan lebih intens. Cek stok vitamin C dulu buat nambah anti bodi
BalasHapusCuaca Juni - juli yang dingin memang membuat tubuh jadi nggak fit. Suplemen sangat dibutuhkan untuk menjaga stamina tubuh. Terlebih mencegah lebih baik daripada mengobati.
BalasHapusiya, kerasa banget fenomena La Nina ini bikin kulit kering dan pecah-pecah
BalasHapusbibir juga begitu, dan gampang sakit kepala
Untuk mengantisipasinya saya banyakin minum air, sayuran dan buah-buahan
Suami juga beberapa hari kemarin terpaksa minum obat batuk karena menyiksa sekali. Virus di cuaca seperti ini sangat cepat melemahkan tubuh karena didukung oleh cuaca yang tidak pasti.
BalasHapusDi Bandung kalau siang panas terik dan agak sorean, mulai hujan deraasss, ka Susi.
MashaAllaaa~
Alhamdulillah.
Tapi kudu minum multivitamin dan makan bernutrisi cukup.
Hmm.. La Nina datang... Kudu siap-siap pertahanan diri ya.
BalasHapusLa Nina membawa angin kencang yang dingin. Aku tuh suka ngeri kalau ada angin kencang.
Dan beneran beberapa waktu lalu, angin di rumahku tuh emang agak kencang.
Aku gak ngikutin kabar soal La Nina. Baru nyampe Bali kapan hari dan mendapati pantai pasirnya garing. Garis
BalasHapuspantai jadi jauh. Dan anginnya memang dingin tapi kering. Pantesan... emang jadi muncul lagi batuknya. Tengkyuu dah ngingetin.
Menjaga imunitas tubuh memang sangat penting ya, apalagi di bulan Juni-Juli dg La Nina. Kalo saya memang sering minum suplemen vitamin C saat akan berangkat kerja dan aktivitas, supaya daya tahan tubuh membaik. Mitigasi beragam penyakit adalah kunci diri kita kuat lawan wabah.
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)