Hujan mengguyur dengan deras siang ini. Bunga-bunga di pekarangan menari riang karena tetesan hujan. Tapi saya tak bisa riang. Ada anak lanang yang sebentar lagi jam pulang sekolah. Dia lupa bawa jaket, dan tak terbiasa bawa jas hujan.
Kalau musim hujan gini, jaket jadi semacam fashion tambahan bagi dua anak saya yang sekolah. Setidaknya, bajunya tidak kotor terciprat air. Bagi suami juga, sih, yang sering pulang kerja malam hari.
Ya, jaket di musim hujan memang termasuk penting. Bukan hanya bagi kami tapi bagi semua. Saya ingat sejak sekolah pun saya selalu memakai jaket ke sekolah jika musim hujan. Ke kampus apalagi. Kemudian di sambung saat kerja. Tak heran juga saat itu jumlah jaket saya ada 4, padahal saya bukan fashionista. Saya tidak tahan dengan udara dingin dan kadang jadi demam-flu kalau kedinginan.
Sampai sekarang pun, jaket saya masih 4 jumlahnya. Kalau dulu sih termasuk kekinian, kalau sekarang, sudah enggak lagi. Trend kan selalu berubah. Eh iya, sudah tahu trend jaket tahun ini dan yang akan tetap digemari sampai tahun depan?
Sobat Susindra datang ke tempat tepat karena saya mau membahasnya.
Jaket dan kegunaannya
Meski awalan saya menghubungkan jaket dengan hujan, namun sebenarnya termasuk pakaian yang bisa dipakai di cuaca apapun. Bahkan di saat terik sekali pun, sah-sah saja memakai jaket. Karena jaket adalah baju pelindung.
Iya, baju pelindung. Tujuan utama menggunakan jaket adalah untuk melindungi tubuh dari angin, hujan atau terik matahari. Jaket juga merupakan pakaian penghangat badan. Jadi di kondisi apapun. Bukan hanya saat berkendara. Tentu saja saat berkendara, jaket akan jadi pelindung yang efektif dalam mengurangi efek jahat angin yang menerpa saat berkendara.
Kalau istilah lainnya adalah jaket waterproof dan jaket windproof. Maksudnya jaket anti air dan anti angin. Gitu, lho. Saya jadi ingat dua istilah ini gara-gara pagi tadi suami merubah rikues dari minta dicariin jas hujan jenis ponco menjadi jaket gunung.
Sebagai mantan pendaki gunung kawakan dia kangen pakai jaket gunung, dan katanya bisa jadi jas hujan juga. "Jas hujan keren," katanya. Dasar! Meskipun kurang setuju tapi saya tahu sih, jenis jaket gunung memang waterproof dan windproof. Cuma warnanya (dulu) selalu gonjreng. Oh iya, jaket gunung biasanya ada water repellent-nya alias penolak air. Tapi bahannya polyster, sih, jadi biasanya bikin gerah.
Eh iya saya ada sedikit keterangan tambahan. Buat sobat yang masih bingung membedakan enaknya pilih jaket jenis waterproof dan windproof, penjelasan sederhananya, setiap jaket yang waterproof pasti juga bersifat windproof, akan tetapi jaket windprof tidak selalu waterproof. Meski demikian, beberapa jenis jaket bisa menahan rintik hujan cukup lama sebelum menembus lapisan jaket terdalam.
Yo wes kita bahas jenis-jenis jaket saja. Kebetulan saya sedang naksir sebuah jaket di UNIQLO.
Jenis jaket kekinian untuk musim hujan
1. Jaket ultra-light
Saya sedang mengincar jaket ultra-light. Stylist sekali, sih. Kelihatan tebal tapi ternyata sangat ringan. Modelnya juga keren. Ada pola kotak-kotak yang rapi dan menjadi ciri khasnya.
Jaket ultralight ini beneran kalau lihat sekilas seperti jaket tebal yang jika dilipat akan besar. Tapi, oh tapi, katanya enggak gitu. Kalau dilipat bisa tipis. Jaketnya juga sangat ringan, dan hangat. Tapi enggak bikin gerah. Cocok banget dipakai jalan-jalan di saat mendung. Naksir banget!
2. Jaket cardigan
Pengen punya sebuah jaket yang bisa berfungsi sebagai outer di acara semi formal juga? Jaket cardigan, jawabannya. Bahannya bisa rajutan atau kain. Saya naksir jaket cardigan versatile dengan kerah V dan berkancing. Warna? Warna tanah saja, yang cocok untuk suasana syahdu. Jenis cardigan sebenarnya cukup beragam, kok. Ada yang basic, ada yang bertali pinggang, berkancing atau tidak, berlekuk atau tidak.
Keunikan jaket cardigan adalah kesan elegan memancar. Desain tertentu bisa jadi outer yang tepat untuk pengganti blazer. Dipakaiin jilbab juga cocok.
3. Jaket blazer
Siapa yang kaget saat saya memasukkan blazer ke dalam jaket? Blazer termasuk outer yang punya fungsi sebagaimana jaket. Beda dengan jas yang memang untuk acara formal. Biasanya blazer dipakai di acara semi formal saja.
Kalau tidak jeli, memang bisa jadi menyamakan blazer dengan jas. Padahal beda, lho. Blazer lebih tipis dan lebih lentur daripada jas. Lebih fleksibel juga pada penempatan kancing sebagai aksesoris maupun penutup. Bolehlah sesekali ke kantor menggunakan jaket blazer ditemani sepatu PDH terbaru.
4. Jaket jersey
Tampil memikat dengan jaket? Jaket jersey bisa melakukannya. Apalagi yang model terbaru. Cocok sebagai gaya busana ke kantor. Sesuai dengan namanya, jaket satu ini terbuat dari bahan jersey yang terasa stretch dan sangat nyaman digunakan. Untuk cuaca panas, kamu bisa mengkombinasikan kaos tipis sebagai inner, atau turtleneck sebagai inner pada musim dingin.
UNIGLO memberi saran untuk mengambil size satu ukuran di atas ukuran biasanya untuk memberikan kesan oversize yang menarik. Penasaran!
5. Jaket parka
Salah satu jaket yang pernah trend cukup lama adalah jaket parka. Jaket tebal dengan penutup kepala (hoodie) dan panjang jaket selutut. Ada yang lebih pendek. Karena suka banget saya punya keduanya.
Jaket parka biasanya di dalamnya dilapisi dengan bulu asli atau sintetis agar tubuh tetap hangat. Parka versi Indonesia tentu saja sedikit berbeda, karena menyesuaikan dengan musimnya. Jadi ga ada bulu-bulu yang menyembul di leher dan lengan. Kalau mau yang seperti itu juga ada dijual di Indonesia, kok. Biasanya di gerai jaket berkualitas prima.
6. Jaket hoodie
Jenis jaket lain yang masih trend sampai sekarang adalah hoodie. Jenis ini bisa dipakai sepanjang tahun dan jadi andalan anak-anak sekolah. Bahannya ringan dan lembut sehingga enak dipakai harian. Biasanya dari kain jenis baby terry, fleece, dan cotton.
Jaket hoodie ada beberapa variasi, yaitu pullover hoodie yang tidak memiliki resleting di bagian depan, zip-up hoodie yang dilengkapi dengan resleting di bagian depan, dan slim-fit. Yang manapun, pasti tampak trendi karena jaket hoodie merupakan outer Pria yang memiliki desain ramping dan bahan lebih elastis, sehingga mampu mengikuti ukuran tubuh.
Itu macam-macam jaket kekinian yang cocok dipilih untuk musim hujan ini. Bagus-bagus sekali, kan? Duh kayaknya saya beneran harus check out satu, deh!
9 Komentar
Aku suka pake jaket parka atau jaket hoodie, mba. Biasanya nyari jaket yang bisa bolak balik modelnya. Kalau jaket gunung emang lebih tebel, jadi dipake di pantura bikin gerah. Hehe.
BalasHapusBener sih. Jaket nggak hanya berfungsi untuk pelindung dari cuaca dingin dan angin. Kadang jadi tambahan fashion yang manis banget. Cardigan misalnya.
BalasHapusSaya suka cardigan buat anjem anak, hahaha.
BalasHapusJuga suka hodie juga sih, kayaknya menarik dan simple aja terutama buat yang berhijab ya.
Yang Parka juga bagus tuh, tapi keknya gerah ya kalau lagi nggak dingin-dingin amat
Kita sama Mba Susi, saya juga paling enggak tahan dingin. Anggota rumah yang lain santai meski dingin, saya jaketan kwkwkw. Maka , saya punya juga beberapa jaket, dari fungsinya sih biasa beli. Lha lihat foto-foto di artikel ini jadi pengin, kekinian modelnya dan cakep bikin pede makainya
BalasHapusSaya juga punya jaket 3 mbak, satu tebal, dua agak tipis.
BalasHapusJaket jersey ini saya belum pernah punya, lihat gambarnya di sini kok jadi tertarik. Apakah harus mengikuti jejak mbak Susi untuk chek out sekarang?
Aku beli jaket parka tipis yg dari uniqlo. Sengaja beli oversized biar tas juga muat. Tapi baru2 aja lihat di tiktok kalo mereka punya jaket yg lebih pack lagi, ada kantongnya. Pengen beli tapi nunggu diskonan hehe
BalasHapusJaket parka daku suka, apalagi yang bolak balik jadi lebih tebal. Udah gitu karena luarnya parasut pas hujan ringan malas buka payung masih bisa terlindungi hehe
BalasHapusWah iya, sekarang musim hujan
BalasHapusButuh baju yang sesuai ya
Seperti jaket kekinian ini
Pas buat musim hujan
Dari dulu aku suka banget sama long coat, kak Susi..
BalasHapusTapi kalau di Surabaya make gitu kan kebayang panasnya yaa.. huhu.. Alhamdulillah, sekarang tinggal di Bandung, jadi fashion stylenya bisa lebih beragam dan pake yang tertutup pun tetap trendi.
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)