Remaja atau pemuda kelahiran tahun 1995 sampai 2010 disebut sebagai Gen Z atau Generasi Z. Mereka punya me time dan we time yang asyik dan bisa dikatakan sebagai bentukan zaman.
Setiap generasi memang anak zamannya. Anak yang diasuh oleh zaman melalui tangan kedua orangtuanya yang juga menurutkan lajunya waktu.
Generazi Z sulit lepas dari gawai
Kalau dihitung dengan usia, Gen Z di tahun 2022 ini berusia 12 - 27 tahun. Siapa yang sedang berusia segitu atau punya anak segitu?
Anak Gen Z sejak lahir sudah sulit lepas dari gawai dan internet. Sebab mereka dilahirkan dan diasuh oleh Gen Z akhir atau Gen Y yang sudah mengenal benda ajaib ini. Memang, pada waktu mereka kecil, gawai masih sangat terbatas fungsinya, namun secara umum sudah jadi barang yang sering dipegang dengan beragam alasan.
Mereka sosok yang sulit lepas dari gawai. Kadang saya punya kecemasan jika mereka punya penyakit tangan akibat gawai. Cedera dari rasa kebas yang selalu ditanggung demi keasyikan pegang gawai. Misalnya Carpal Tunnel Syndrome berupa kesemutan, mati rasa pada area tangan, atau rasa sakit pada tangan dan jari.
Di luar dari ancaman nyata yang bisa saja dicegah dengan pola hidup sehat dan senam tangan, saya melihat para Gen Z ini punya keistimewaan, yaitu sangat senang me time dan we time.
Me Time
Me time adalah melakukan kegiatan tertentu sendirian, tanpa ingin campur tangan orang lain. Jadi memang hanya berfokus pada diri sendiri untuk sementara waktu, jauh dari gangguan pekerjaan atau rutinitas.
Kenapa harus punya me time? Me time bisa meningkatkan hubungan dengan diri sendiri. Pasalnya, saat me time, kita membuat diri sebagai prioritas utama dalam rentang waktu tertentu. Yang sehat sih hanya sekitar 15 menit. Dalam rentang waktu itulah, me time menjadi jalan untuk kembali menghargai kebutuhan Anda sendiri.
Me time juga bisa disebut sebagai waktu untuk diri sendiri. Tahu tidak, kalau me time sangat dibutuhkan oleh setiap orang agar selalu punya kesehatan mental yang prima. Agar mencapai high ending, sebaiknya hanya 15-30 menit saja.
We Time
Setelah me time banyak dibahas, diambil, dan dijadikan sebagai hak, sekarang trend-nya we time. Kalau untuk pasutri, we time sering disandingkan dengan kegiatan bersama suami, misalnya ngobrol berdua, diner berdua, dan semacamnya.
Namun sebenarnya we time punya arti yang lebih. Sesuai dengan arti harfiahnya, yaitu "waktu kita".
Anak-anak Gen Z ini raja dan ratunya we time. Mereka secara alami punya karakter kolaboratif. Jadi ya serba we... we... we... we....
Mereka paling suka mabar atau main bareng, ke kafe bareng, atau sekadar menikmati keindahan alam bareng. Mereka sangat butuh gawai yang diciptakan untuk gaming yang bisa juga untuk fotografi.
Gen Z dan we time
Anak Gen Z selalu punya alasan untuk saling bertemu secara nyata maupun maya. Bahkan saat mabar atau main bareng pun mereka bisa sambil melakukan pertemuan melalui beberapa platform atau dari gim itu sendiri. Begitulah mereka. Berbeda sekali dengan ayah-ibu mereka yang sering kepayahan untuk atur reuni luring maupun daring.
Ya ampun, bahkan reuni saja sekarang berupa luring maupun daring. Hehehe Kurleb begitulah. Lebaran ini saya harusnya ada 2 reuni virtual dan 3 reuni SMA. Baru 1 yang terealisasi, satu sudah sepakat dan sudah dapat kaos. Yang 3? Mungkin lebaran tahun depan.
Gen Z dan Y selalu mengatakan me time dan me time, tetapi anak-anak muda ini selalu we time dan we time. Itu memang benar adanya.
Me time dan we time asyik?
Ada banyak kegiatan me time dan we time yang bisa dipilih. Jika dilakukan sendiri maka bisa disebut me time, jika dilakukan bersama teman bisa disebut we time. Kalau menurut saya, apapun kegiatannya, bisa dilakukan dengan cara keduanya. Yang penting bisa mendapatkan quality time.
Kembalinya memang ke quality time. Makanya saya akan jadi alarm bagi anak jika terlalu lama. Sangat penting untuk tahu batasan, bahkan saat melakukan hobi favorit.
Melakukan hobi favorit. Semua orang pasti memiliki hobi, entah itu di bidang literasi, olahraga, musik, travelling, memasak, videografi, atau yang lainnya. Prinsip hobi harus punya 4E yaitu enjoy (menikmati pekerjaanya), easy (melaksanakan pekerjaanya dengan mudah), excellent (memberi hasil yang sangat baik), dan earn (menghasilkan pendapatan).
18 Komentar
Nah benar banget mba, anankku 23 tahun...we time terus nggak ada matinya gitu ha ha ha, bedanya ama usiaku dulu ya aku nggak main gadget aja ya...pun me or we time. Nice info mba
BalasHapusIjin menambahkan ya mba 4E itu cetar banget deh! Kudu ada ini ya jadi bukan sekedar sana sini aja nggak ada juntrungannya
BalasHapuspilihan me time zaman sekarang tu banyak banget ya mb, cuma memang sebaiknya me time jangan pakai gawai juga sih hehe, karena sehari hari udah sama gawai huhu
BalasHapusiya, aku juga gen Z. memang beda ya dengan bapak ibu. Kalau ada waktu luang, biasanya aku tuh hapean (cari hiburan atau belajar dll), kalau bapak ibu ada waktu luang tuh ya berkebun, ngasih makan ikan, dll. Beda banget ya wkwk
BalasHapusSejak jadi ibu anak 3 memang sulit banget buat me time tapi bersyukur masih bisa we time biar tetap waras dan semangat dalam menjalani hidup
BalasHapusAku masih suka lakuin me time dan we time juga, walaupun bukan generasi Z btw 🤓
BalasHapusGen Z ini salah satu yang mengalami pandemi dan udah mainnya gadget, makin susah ketemu teman pula. Emang perlu diagendakan utk gen Z sesekali bisa lepas dari gadget, ortunya kyknya kudu nyiapin kegiatan2 lain khususnya yang bisa bikin mereka lbh banyak ke outdoor sekaligus buat bonding ma ortu dan keluarga ya mbak #imho
BalasHapusEnjoy
BalasHapusEasy
Excellent
Earn
Sipp, well noted mba
ini jadi pegangan buatku dan anakkuuuu
Betul banget memang karakter gen Z sangat berbeda dengan kami yang millennial. Sebisa mungkin ya ada we time seperti berkebun atau nonton bareng, baca buku, atau makan di luar sesekali. Ya akses gawai tetap boleh tapi dibatasi walau praktiknya lumayan berat. Quality time, itulah catatannya.
BalasHapussaya mah paling seneng kalau me time diisi dengan gegoleran dikamar, tiduran atau ngebaca beberapa buku yang emang saya suka dan beli. Kadang chillax dengan backpakeran atau masak didapur dengan berbagai macam resep
BalasHapusWajib me to me ya mba, aku pun kalau nggak waaa ... bisa stresss. Asli banyak banget pilihan gen z jaman sekarang. Jamanku juga belum ada reunian luring hehhehe. Sekarang serba dimudahkan
BalasHapusAnak2 aku aja yg tk dan SD sudah ngerti mabar sekarang, jadi mereka kayanya lebih suka we time daripada me time sendirian dengan melakulan hobi bersama
BalasHapusKalau ada ceramah-ceramah, hobi banget nyindir Gen Z ini karena gak bisa lepas gawai. Lha gimana emang zamannya mereka kaya gini. Terus soal we time, hah tau banget. Keponakanku tuh suka kumpul-kumpul sama temannya. Alhamdulillah ngajaknya ke rumah sih. Jadi tetap gak aneh-aneh
BalasHapusMe time dan we time adalah waktu-waktu yang harus diluangkan.
BalasHapusUntuk diri sendiri dan bersama pasangan juga keluarga.
Rasanya senang sekali sesekali kita kembali dengan mindfulness, hadir utuh dalam satu momen bersama keluarga.
Anak-anak Gen Z emang kebanyakan sukanya we time semacam mabar gitu ya, Mbak. Anakku yg usia 12 tahun ya gitu soalnya. Trus seneng juga makan bareng temen-temennya, bakar-bakar seafood, gitu-gitu deh :)
BalasHapusMasing-masing generasi membawa kepada konsekuensi me time yang berbeda-beda yaa.. Dan semoga bagaimanapun me time nya tetap melakukan hal baik yang menginspirasi dan bikin fresh.
BalasHapuspenting banget untuk me time dan we time dengan anak karena bisa memupuk kedekatan dengan kita sebagai orang tuanya
BalasHapusDuh ngomongin me time jadi kangen me time nih. Sejak punya bayi rasanya sulit buat menentukan me time hahaha. Gak papa deh menikmati we timenya sama bayi aja deh dulu. Nunggu anaknya gede biar bisa me time.
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)