Saya Masih Bloger

Dunia ini sejatinya terdiri dari pengulangan-pengulangan peristiwa. Beberapa pengulangan mendapatkan tambahan baru atau menghasilkan kombinasi baru. Jika mau melihat lebih dekat, akan terlihat tak seberapa jauh berbeda.

Saya Masih Bloger


Dunia berdinamika, dengan ditopang oleh sifat dasar manusia dan diaduk oleh perubahan zaman. Dunia perblogeran pun tak beda. Di tengah dunia yang bergerak itu saya harus melantangkan sebuah pengakuan bahwa, "Saya masih blogger!"

Hah! Kali ini saya akan mengajak sobat Cakrawala Susindra mengenang masa lalu di dunia blogging, namun bukan jenis artikel sejarah seperti biasanya. Kali ini murni curhat, dengan saya sebagai sumber primer sejarah perblogeran yang saya tapaki. Unsur subyektivitas akan sangat terasa, tentu saja, dan itu wajar adanya.

Mungkinkah di suatu masa yang akan datang artikel ini akan jadi sumber sejarah bertema bloger? Bisa jadi iya, sangat mungkin tidak. Di masa ketika semua orang bisa menulis, maka nilai tulisan takkan bisa menyusul nilai tulisan R.A. Kartini dan para pahlawan kemerdekaan lainnya. 


[Anggap saja] Sejarah perblogeran

Bloger zaman sekarang dan dahulu sudah jauh berbeda. Itu benar adanya. Tiga belas tahun memiliki blog membuat saya merasa seakan mengalami tiga generasi. Ini sungguh berbeda dengan hitungan generasi di dunia nyata yang biasanya dikonversi dengan angka 25 tahun. Dunia maya jauh lebih cepat. 

Saya masih sering takjub dengan perubahan trending topic di dunia digital ini. Sedemikian cepat hal satu menggantikan hal lainnya. Dunia bloger tak jauh beda. Cepat juga perubahannya.


Belasan tahun lalu

Belasan tahun lalu, blog adalah diary online yang sebenarnya. Hal remeh seperti anak memberi bunga bisa jadi artikel yang manis. Atau cerita mengapa anak terlambat berjalan. Tak ada kaidah PUEBI, tak ada pula SEO. Semua kata mengalir tanpa beban. 

Para ibu saling sambang ke blog untuk tahu kabar terbaru dari anak sahabatnya. Komentar diberikan tanpa memaksakan balasan. Beberapa blog rajin saya kunjungi karena selisih usia anaknya hanya sekian bulan. Saya belajar dari pengalaman pemilik agar anaknya bisa melakukan kemampuan tertentu. 




Sewindu lalu

Sewindu lalu pertama kali beberapa dari kami menerima job review. Saya ingat waktu itu dari sebuah e-commerce tentang fashion. Bentuknya voucher senilai Rp50.000, -

Beberapa ada yang berhasil membujuk agen agar voucher tersebut diganti uang tunai. Saya salah satunya. Bahagia rasanya menerima uang dari blog selain hadiah lomba-lomba sederhana dari almarhum Pakde Cholik. 

Al Fatihah untuk almarhum yang sangat berjasa dalam mengasah penampilan para ibu-ibu curhaters di blognya. Hadiah buku atau uang tunai senilai Rp300. 000,- menjadi penyemangat yang luar biasa. Sampai sini saya jadi sedemikian rindu pada kehangatan beliau. 

Waktu berlalu. Asahan pena menajam seiring dengan kebutuhan para korporasi dalam memperlebar pemasaran. Mereka menawarkan pekerjaan pemasaran melalui cerita harian blogger yang masih bisa dikatakan natural.

Masa ini bisa dikatakan masa keemasan bagi para bloger review. Cuan mengalir dengan deras dalam jumlah yang bisa membuat kami sangat bahagia. Blog kecil seperti Cakrawala Susindra bisa menghasilkan kisaran UMR saat itu melalui review. Bayangkan penghasian blog yang digarap serius...



Tiga tahun lalu

Entah benar tiga tahun lalu atau sebelumnya, sesuai disclaimer saya sebelumnya, ini adalah sejarah dunia blog versi saya sehingga subyektivitas boleh dilakukan. Saya menandainya tiga tahun lalu sebagai era baru bagi dunia bloger. Tulisan review sudah tersebar sedemikian banyak sehingga ada kejenuhan. 

Beberapa bloger menambahkan bumbu-bumbu penyedap yang membuatnya menjadi 'restoran' yang amat digemari. Template dinamis dengan visual yang memesona menjadi andalan. Mereka yang melesat adalah yang mau mengikuti trend.

Trend template memukau sebenarnya sudah ada sebelum tiga tahun lalu, namun bisa kita tandai masa itu sebagai era baru dunia blog karena menjadi standar impian. 

Template bukanlah salah satunya, karena untuk mendapatkan template impian memang harus memakai self hosted. Migrasi besar-besaran terjadi, dari Blogspot menuju Wordpress.


Masih ada lagi yaitu upgrade skill-skill terbaru untuk memang menjadi narablog sebagai profesi yang profesional. Saya sangat mengagumi mereka yang berdaya juang tinggi dan ingin terus menanjak, sebagai panutan maupun penghasil cuan.

Hanya kagum, karena saya tidak ingin melalui jalan yang sama. Saya memilih jalur lain yang menurut aya, "Gue banget!"


Mereka yang memilih tertinggal oleh era baru

Perubahan dunia blog memang sangat dinamis. Banyak yang tertinggal namun tetap berjuang, tak sedikit memang memutuskan menjadi tertinggal. Saya salah satu yang memilih tertinggal di era baru ini. 

Saya tidak mau menghabiskan waktu terlalu banyak untuk membuat konten. Apalagi menyiapkan foto yang dirasa akan jadi terbaik, menambahkan konten  infografis, audio, video, dan sebagainya. Masih ada tambahan lagi sebelum menayangkan yaitu memastikan harus sesuai kaidah SEO.



Saya memilih tidak menghabiskan waktu untuk semua kegiatan di atas. Sesekali saya lakukan jika demikian tuntutannya, namun rata-rata artikel di sini selesai dalam waktu 1-3 jam. Salah satu penyebab lamanya adalah saat laptop mengajak diri lebih sabar....

Mari tidak menyentuh isu sensitif tentang alutsista perblogeran ini, karena tidak semua punya alat yang mumpuni. Saya  menyaksikan metamorfosa bloger dengan alat berupa HP low end (dulu) sampai kemudian memiliki perangkat yang lebih baik. Ini membuat saya selalu bersyukur meski dulu menulis blog dengan komputer pentium 1. Peningkatan terus terjadi bagi yang menolak berhenti menjadi bloger. 

Saya masih (menjadi) bloger, dengan tekad kuat untuk berbagi dan mewariskan ilmu kepada pembaca yang sampai ke sini. Saya masih setia pada platform yang sama, dan berpesan pada keluarga agar tak pernah membunuh blog ini meski penulisnya sudah tiada. 

Pesan saya yang lainnya adalah agar tetap membayar domain atau jika ternyata tak bisa, saya meminta dan mengajari cara kembali ke domain blog sebelumnya. Agar tetap ada yang bisa membacanya. Agar tetap menjadi warisan bagi mereka.

Saya menulis untuk mewariskan tradisi menulis dan mewariskan pengetahuan saya. Itulah salah satu penyebab saya lebih fokus pada artikel sejarah dan budaya lokal karena saya ingin menjadi bagian dari pelestarian tradisi, meski raga tak lagi bernyawa.

Saya ingin selamanya dapat melantangkan pernyataan, "Saya masih bloger dan selamanya demikian!"



Selamat Hari Bloger Nasional!


Info lomba sederhana saja

Berawal dari guyon di PojokWB, akhirnya diputuskan untuk membuat lomba menulis blog dadakan dan tutuk'an. Grup WhatsApp yang antimainstream ini memang kadang aneh bin ajaib.

Sebuah lomba - kalau mau mengatakan demikian - disepakati dengan narasi sebagai berikut:

Untuk memperingati Hari Bloger Nasional tahun 2021, kami ingin mengajak kamu menulis khusus dengan tema: "Kenapa saya masih menulis?"

Isi tulisan kamu dengan apapun yang kamu suka, sampaikan pada dunia kalau kamu cinta dengan dunia tulis menulis. Seret kembali teman kamu yang cukup lama hilang di dunia tulis ini. 

Bagikan tulisan kamu di sini, di beranda Facebook-mu, di linimasa twitter, instagram di manapun, lantangkan kalimat ini dengan nyaring: #SayaMasihMenulis #WBMenulis 

Kami tunggu tulisan terbaik kamu sampai 3 November 2021. 

Ada persembahan yang bisa kami bagikan dengan total Rp 1.000.000 tunai untuk empat tulisan favorit. Dan mungkin persembahan kecil lainnya yang akan kami sampaikan paling tidak di tanggal 18 November 2021 nanti. 


Dan untuk kamu yang sudah cukup lama membiarkan blog kamu kedingingan. Ini saat yang tepat untuk "pulang".


Agar memudahkan kami untuk melakukan blogwalking, boleh dong bantu kami untuk isi formulir https://bit.ly/WBMenulis untuk kamu yang sudah menulis.


Kami tunggu, 

Salam.


Yuk ikut ramaikan acara, eh, lomba blog ini... 


Foto dari Canva

30 Komentar

  1. Entah mengapa, kalau baca alasan-alasan Teman-teman menjadi blogger, saya kadang merasa pengen melipir.
    Ya karena kayaknya yang nggak niat itu cuman saya deh, hahaha.

    Nulis ya nulis aja, nggak sesuai kaedah PUEBI, SEO seadanya di kepala saya, nggak pernah ikutan SEO class.

    Nulis ya juga gitu, asal nulis aja, nggak pake riset, kecuali sponsored post sih :D

    BalasHapus
  2. 13 tahun. Itu pas pertama kali aku punya blog, Mbak. Blogspot yang tahun 2015 kujadikan TLD. Sampai sekarang masih setia di Blogspot. Awal ngeblog, isi blogku cuma seputar aktivitas menulisku: jadwal ngisi acara, woro-woro buku akan terbit, behind the screen buku-bukuku, dan tentang gini gitunya menulis (buku). Dari dulu aku jarang mengekspos keseharian anak-anakku, btw.

    Kadang-kadang kangen dengan masa-masa isi blog seperti itu. Tapi banyak hal yang membuatku akhirnya berkompromi: belajar SEO, review produk, mempercantik tampilan blog, bikin video, dll. Meskipun yaaah ... nggak secepat anak-anak muda :D

    Apa pun, yang penting isi tulisan tetap di jalur kebaikan dan kebermanfaatan ya, Mbak.

    BalasHapus
  3. Saya jadi ingat, saya pernah menjadi pemenang dari giveaway atau lomba, lupa lagi, yang diadakan Mbak Susi. Tapi karena saya masih tinggal di daerah yg susah sinyal jadi ga bisa buka sosmed sering. Waktu diminta alamat untuk pengiriman hadiah (semacam Bros kalau ga salah) saya sampai lupa aja.
    Ini baru ingat lagi hehehe...
    Selamat Hari Blogger Nasional ya...

    BalasHapus
  4. Mengingat hari blogger kemarin, selamat hari blogger untuk kita semua yang udah berjuang dari nol buat blog. Semoga bisa melahirkan banyak karya yang bermanfaat untuk orang lain. Bangga banget jadi blogger, semangat!

    BalasHapus
  5. Saya ngeblog sejak 2014 dan seneng banget waktu itu bisa ikut kopdar dengan emak2 KEB. Sampai sekarang saya masih menulis seadanya tanpa oversharing ttg anak.

    Mba, saya sering lho baca tulisan sejarah di sini. Komitmen mba Susi tinggi. Saya salut.😊

    Oia, dari tulisan ini saya baru tau kalau Pakde Kholik udah nggak ada. Saking lamanya saya nggak update medsos. Saya cm main di Twitter dan blog aja.

    Terima kasih, mba untuk tulisan bagus ini. Semoga menang dan selamat hari blogger.😊

    BalasHapus
  6. Mba Susindra....semoga menang ya

    BalasHapus
  7. MasyaAllah membaca sejarah dan alasan mbak menjadi blogger, saya langsung tertampar. Saya enggak ada apa-apanya perjuangannya dengan dirimu, mbak. Ibaratnya saya adalah bayi tapi yang maunya langsung berlari. Terima kasih untuk kembali mengingatkan saya semua punya proses dan rezekinya, masing-masing

    BalasHapus
  8. Membaca tulisan ini entah kenapa merasa adem aja dan feel a lil bit proud bisa jadi bagian dari circle blogger, orang-orang yang memiliki minat tinggi pada dunia literasi, yang sedikit banyak menularkan minat tersebut ke saya.

    Ya walaupun saya nggak terlalu yakin apakah saya bisa cukup lantang menyuarakan diri sebagai blogger mengingat kualitas blog dan postingan2 di dalamnya ya begitu2 aja.

    Tapi, walau demikian saya tetap bahagia bisa mengenal dan menjadi bagian dari para blogger ini.

    Selamat hari blogger nasional mbak Susindra. Semoga tetap konsisten berkarya dan berbagi kebaikan melalui blog Cakrawala Susindra ini.

    BalasHapus
  9. Hihi sama, awal ngeblog isinya curhat masa pacaran. Setelah menikah, blognya nggak pernah di isi lagi, malah lalu di hapus karena banyak tulisan geje.

    Terus bikin blog lagi, banyak berkisah tentang anak pertama dan kedua. Anak sakit, anak rewel, anak berlaku manis, semuanya dituliskan. Saling berkunjung ke sesama blogger yang punya anak kecil. Pas ada kesempatan kopdar, topik pembicaraannya juga masalah anak. Hihi... kalau sekarang blogger kopdar, ngomongin segala macam teknik ngeblog buat dapatin trafik dan uang

    BalasHapus
  10. Selamat Hari Blogger Nasional mbak Susi. Awal kenal mbak Susi, langsung jatuh hati dengan artikel-artikel tentang sejarah di blog susindra.
    Walaupun engga banyak tambahan infografis, tapi yang penting menarik untuk dibaca.
    Semangat ngeblog terus ya...

    BalasHapus
  11. Selamat hari blogger, Mbak! Dari blog kita kenal ya dan semoga bisa kopdar offline di Jepara.

    InsyaAllah ikut lombanya, mau oret-oret draft dulu.

    BalasHapus
  12. Wow 13 tahun waktu yang cukup lama juga ya. Saya baru mulai kenal blog dari tahun 2012-an.

    Lain dulu lain sekarang. Saya ngerasain atmosphere ngeblog sudah mengalami pergeseran. Sekarang semakin tinggi persaingan, apalagi sudah pada jago main SEO. Dulu ngeblog ya murni buat tempat curhat aja. Sekarang sudah jadi tempat untuk cari cuan.

    BalasHapus
  13. Selamat Hari Blogger Mba Susi, mumpung masih Oktober suasananya. Hehehe. Ah gak tuh, blog Mba Susi tetap saja ada ciri khas sejarahnya. Masih kental. Jadi, mau disalip artikel lain pun tetap kekhasannya ada.

    BalasHapus
  14. Saya juga sama, kalau nulis, gambar biasanya ya dari kamera aja langsung. Dari screenshot juga sering. Kadang nyomot ilustrasi di Internet. Hihi. Yang penting nulis sih.

    BalasHapus
  15. al-Fatihah untuk Pakde Cholik.... sungguh bahagia saya bisa mengenal beliau dan berinteraksi di online dan offline. Sosok yg amat semedulur, ya Allah... kok jadi nangis ini aku...

    Selamat Hari Blogger untuk kita semuaaaaa
    Semoga ALLAH selalu menjaga niat baik kita.
    dan menjadikan aktivitas blogging sbg amal yg berfaedah utk dunia akherat.

    BalasHapus
  16. Akupun masih bangga untuk tetep jadi seorang blogger murni yg hanya menulis my own experience of traveling and culinary tanpa embel2 cari duit :D. Bagiku blog bakal selalu jadi tempatku menulis walo banyaaak banget temen2 blogger yg dulu saling berkunjung karena mau, malah berpaling ke Vlog.tapi gapapa, toh aku ngerti YouTube dan dunia visual lainnya memang lebih menjanjikan kalo untuk urusan cuan :). Cuma kadang aku sedih, kalo berkunjung ke rumah temen2 yg lama, tapi blognya sudah lama ga update :(.

    Tapi memang, untuk tetep semangat aku hrs ingat lagi tujuan pertamaku menulis, hanya utk berbagi dan supaya tidak lupa. Jadi mengingat 2 hal itu, cukup bikin aku semangat utk trus mengupdate tulisan :)

    Tadinya aku mau ikutan lombanya mba, tapi kecepetan ngisi form, dan pas baca rules ternyata salah nangkep maksud temanya 😄.

    BalasHapus
  17. Iya ya bak kangen blogging zaman dulu yang biasa berkunjung ke blog teman tanpa pamrih hehe
    Blog itu ibarat perjalanan waktu, bahkan kita bisa melihat perbedaan tulisan kita yang dulu dan skrng, kyk merasa ikut berkembang seiring waktu gtu gk sih? Ya pola pikir, ya wawasan, hal2 yang ingin dishare, dll?

    BalasHapus
  18. Selamat Hari Blogger Mbak Susi,
    Memebaca tulisan Mbak Susi, berasa menikmati perjalanan ngeblog dari awal hingga sekarang. Dari nulis di blog ya menulis saja, gak pake mikir ini dan itu, yang penting gak SARA dan gak SARU. SAya juga masih ingat banget, awal-awal kenal job untuk di Blog, barter produk dengan sepatu, kemudian pernah juga nrima fee 10 ribu, hepii banget, gak nyangka bisa dapet uang dari nulis di blog.

    Semoga saya pun masih bisa nulis di blog sekarang dan seterusnya, aamiin

    BalasHapus
  19. Salam hormat untuk para pengurus WB yang selalu dengan senang hati melayani para member WB yang unik-unik.
    Dengan semangat (todongan) akhirnya lomba ini sangat dinanti dan aku juga mau ikuutt.. Inginnya produktif menulis seperti sahabat-sahabat WB lainnya.

    Selamat Hari Blogger Nasional.
    Terimakasih untuk semangat dan energinya.
    Sukses untuk semua blogger Indonesia.

    BalasHapus
  20. Baca tulisan Mbak Susi, saya juga jadi ingat dengan almarhum Pakde Cholik. Beliau termasuk salah satu motivator saya untuk terus menulis

    BalasHapus
  21. Mbak, kenapa aku terharu ya baca tulisan ini. Terus terang aku baru ngeblog 2014 an, aktif 2015 mungkin masuk generasi kedua ya. Sejak jadi blogger udah dpt blog review, tp saat itu bener2 yg dilihat atau dinilai ya hanya tulisan saja. Lalu beberapa saat kemudian, boom! Tiba2 cepet banget perubahan nya. Tambah kudu bisa bkin video, infografis, animasi, dll yang bikin ngos2an buat ngikutin. Meskipun aq suka belajar hal2 baru, tapi lama2 ky hopeless ketika tertinggal. Apalagi kalau udah ikutan lomba yg ternyata pemenang nya bagus banget visualisasi tulisan baik melalui infografis atau animasi nya. Ya begitulah.

    BalasHapus
  22. Ada banyak hal yg akhirnya bisa kuraih setelah jadi blogger, thanks to Allah dan thanks to diriku yg komit dan bertahan hingga hari ini

    BalasHapus
  23. Selamat harii blogger! Senang banget bisa jadi bagian dalam lingkungan ini. Perjalanan mba susi nggak beda jauh sama saya, dulu saya juga mulai blog dengan banyak curhatan tanpa paham seo atau apapun itu yang penting menulis dan mengalir sajalah hehe...

    BalasHapus
  24. Gara=gara postinganmu ini, akhirnya aku nulis di blog lagi. Meski dalam kondiisi padat merayap, tapi kelar juga merampungkan tulisannya.

    Sukses trus mbakyu

    BalasHapus
  25. Saya sangat senang membaca pengalaman blogger lain, karena isinya sangat memotivasi saya yang kadang-kadang mau hiatus dari dunia blogger. Penyebabnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak blogger yang dulu selalu saya tunggu update terbarunya, namun sekarang sudah hilang dan pensiun

    BalasHapus
  26. Baca ini jadi ingat zaman waktu awal aktif ngeblog sering dapat hadiah berupa giveaway, sempat juga ikut GAnya PakDe Cholik cuma nggak menang, hehe. Ya gak nyangka aja sekarang blogger sudah jadi semacam profesi ya even demikian ada atau tidaknya penghasilan dari blog saya masih akan tetap menjadi blogger. Sama seperti yang Mbak Susi katakan, sekarang, besok dan ke depannya saya masih blogger :)

    BalasHapus
  27. Wah senior ini mah dalam dunia perblogeran. Keren mba bisa tetap konsisten saya sendiri masih kisaran 3 tahunan mungkin saat template lagi trend ya. Semoga kita tetap semangat dan dapat cuan tentunya. Hihihi

    BalasHapus
  28. Wah ternyata sudah pernah bersentuhan sama almarhum Pakde ya. Al fatihah buat beliau. Semoga jasanya di dunia perbloggeran Indonesia menjadi ladang pahala yang meringankan hisabnya.

    BalasHapus
  29. Sekarang blogger makin banyak bermunculan dengan gaya dan keunikannya masing-masing ya mb, masyaAllah perubahannya ke arah positif. Kagum saya sama blogger yang berkomitmen tinggi menghasilkan tulisan kaya manfaat salah satunya mb susi. Sehat selalu mb.

    BalasHapus
  30. Saya suka dengan tulisan tulisan Mbak Susindra. Enak dan mengalir.

    Dari blogpost kali ini, saya belajar kalau memang mau, akan selalu ada jalan ya. Tidak perlu menunggu sampai punya perangkat high end, cukup dengan memaksimalkan apa yang kita punya. Pada akhirnya, kualitas sebuah blog lebih kepada enak tidaknya tulisan buat dibaca human yang mengunjunginya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)