Hari Sabtu lalu saya ikut webinar bertajuk Kesehatan dan Produktivitas dimulai dari tidur berkualitas. Sebuah webinar yang membuka mata saya tentang pentingnya tidur berkualitas bagi setiap ibu agar tetap sehat dan produktif. Saya bisa menetapkan hal ini pada anak sejak mereka lahir, namun saya abai pada diri sendiri. Mengapa demikian?
Saya bukan ibu yang saklek, tapi semua anak akan saya biasakan tidur pada pukul 8 malam. 9 adalah angka maksimal karena mungkin wajah saya sudah tidak menyenangkan lagi bagi. Hehehe. Yang saya tahu, hormon pertumbuhan dilepaskan secara bergantian sesuai fungsinya sehingga anak saya tak boleh 'telat absen' saat pembagian hormon tersebut. Target saya, paling lambat pukul 9.30, anak sudah masuk ke fase deep sleep.
Dua di antara anak saya sudah memasuki fase remaja, apakah aturan ini masih berlaku? MASIH dan WAJIB.
Kualitas tidur dan perkembangan anak
Hormon pertumbuhan (growth hormone), prolaktin dan kortisol, dikeluarkan pada awal periode tidur lelap. Fungsi hormon ini adalah merangsang pertumbuhan tulang panjang, tulang rawan dan jaringan lunak, termasuk mengatur metabolisme tubuh juga otak.
Deep sleep yang baik harus terjadi sebelum pukul 10 malam. Ini yang saya pelajari di sebuah kelas parenting. Entah benar atau tidak, sampai sekarang masih saya berlakukan meskipun anak sudah remaja. Tentu dengan cara memberitahu mereka mengapa harus demikian. Saya jelaskan bahwa tidur awal yang mereka lakukan adalah sebuah investasi yang sederhana namun dengan hasil luar biasa hebatnya, karena menjadi awal dari hidup sehat tanpa masalah kesehatan. Sebuah modal hidup produktif sampai usia tua.
Saya menjelaskan bahwa saat ini saya berkorban bagi mereka, karena tidak bisa tidur seperti mereka. Bahwa banyak badan saya yang sudah tidak sehat serta risiko terburuknya. Tentu, disertai dengan janji bahwa setelah kami bisa punya rumah sendiri dan bisa makan dengan layak, saya akan mengurangi jumlah begadang. Anak-anak mengerti dan mematuhi keinginan saya. Alhamdulillah, punya anak yang memahami kesulitan orangtua adalah berkah dan rezeki yang tak terhingga.
Kualitas tidur mayoritas ibu
Jarkoni. Iso ujar ga iso nglakoni. Ini yang terjadi pada saya tentang waktu tidur yang wajib. Saya melakukannya dengan sadar dan meminta maaf pada mereka. Saya tak bisa melakukan untuk diri saya sendiri. Alasannya karena ada banyak kewajiban yang harus saya lakukan alih-alih tidur sesuai jumlah yang direkomendasikan. Dan saya tidak sendirian. Banyak ibu yang seperti saya, dengan kondisi dan alasan mereka masing-masing.
Kemarin ada survei kecil di antara peserta webinar, hasilnya bisa ditebak, 70,8% ibu tidur kurang dari 6 jam, 54,2% merasa sulit tidur, 66,7% merasa lelah saat bangun tidur, dsb. Tampak jelas di angket yang saya tangkap-layar.
Hasil di atas memang tidak mencakup penjelasan mengapa para ibu tidur kurang dari seharusnya dan bangun dalam keadaan lelah. Tentu ada beberapa faktor pemicunya. Namun ini tidak mengubah kenyataan bahwa seperti itulah kondisi riil di kehidupan kita. Para ibu mengalami kesulitan tidur.
Kualitas atau kuantitas tidur?
Bicara kualitas, kita akan selalu ditemukan dengan pepatah quality over quantity. Tidur berkualitas lebih baik daripada tidur yang lebih banyak secara kuantitas. Jam tidur saya cukup larut sehingga kadang enggan bangun fajar. Ada rasa malas saat beranjak dari kasur. Akan tetapi ada saatnya pula, tidur larut dan bangun dengan segar pun terjadi. Biasanya jika ada hal penting dan menyenangkan, atau ada tugas yang harus saya kerjakan. Misalnya menyelesaikan tugas blogwalking dan IG walking sebelum pukul 9 pagi, maka saya akan bangun cepat dan beraktivitas pagi dengan cepat.
Bisa dikatakan, saya termasuk yang beruntung, ya.
Dari uraian di atas bolehlah dikatakan bahwa latensi tidur kadang tidak mempengaruhi durasi tidur jika memang ada 'alarm' tubuh, namun hal ini juga amat jarang terjadi.
Kualitas tidur di masa pandemi
Bagaimana dengan kondisi sekarang ini? Masa pandemi membuat kualitas tidur memburuk karena stress, ketakutan, dan kecemasan terhadap Covid-19. Masih pula diperparah dengan pemakaian ponsel yang melebihi batas. Ada istilah coronasomnia dan covidsomnia. Keduanya dianggap sama saja, tinggal pilih yang mana.
Coronasomnia adalah istilah yang dipakai oleh para ahli untuk merujuk gangguan tidur yang terjadi akibat keresahan terhadap pandemi. Tak hanya keresahan akan tetapi juga perilaku baru selama pandemi. Banyak hal yang bisa menyebabkan coronasomnia, mulai dari stres karena pekerjaan, proses belajar yang dilakukan secara daring, peningkatan waktu memandang layar gawai, hingga kurangnya waktu bergaul atau bersosialisasi secara langsung dengan orang terdekat. Indikasi gangguan tidur umumnya bergejala menetap minimal dua pekan. Meski berhasil tidur, badan terasa lelah dan tak segar saat bangun. Ini biasanya berkelindan dengan gangguan kecemasan dan depresi.
Banyak juga orang yang selama WFH mengerjakan pekerjaannya di atas di atas, juga aktivitas lainnya, sehingga ingatan tentang kasur tidak lagi mengirim sinyal tidur ke otak, namun bisa berarti kerja, kerja, dan kerja. Sebaiknya kembalikan fungsi kasur sebagaimana mestinya.
Tidur dan kesehatan
Kurang tidur akan menyebabkan kita mudah terserang penyakit. Ini berkaitan dengan sistem innate daya tahan tubuh. Tahu, nggak, alau saat kita tidur, ada proses pelepasan hormon dan teman-temannya yang membuat imunitas tubuh kita tetap tinggi. Kadar Interleukin-1, Tumor Neerosis Factor (TNF) dan Natural Killer Cell (NKC) akan tinggi di dalam darah saat kita dalam kondisi terlelap. Ketiganya akan menurun saat tubuh bersiap untuk bangun. Inilah bukti bahwa tidur yang berkualitas akan meningkatkan daya tahan tubuh kita. Demikian yang dapat saya sarikan dari pemaparan Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc, Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories.
Para ahli yang memaparkan tentang tidur berkualitas dan kesehatan |
Lebih jauh, latensi tidur atau tidur terlambat serta dalam jumlah yang sedikit, memiliki ekses yang luar biasa dalam kehidupan kita. Berikut ekses kurang tidur yang dipaparkan oleh Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si:
1. Sistem imun menurun, pemaparannya sudah saya tuliskan di atas.
2. Pengurangan fungsi kognitif dan memory span sebesar 38%.
3. Moodiness dan depresi. Tak heran jika sedang kurang tidur, rasanya tanduk ingin keluar, ya.
4. Kecelakaan. It's true. Kadang kala ketika kurang tidur, kaki kursi saja bisa ditabrak. Hihihi
5. Kesehatan kulit dan penuaan dini. Siapa yang sudah merasakannya?
6. Kebiasaan makan, yaitu peningkatan selera makan junk food atau makanan yang tidak sehat. Salah satu contoh yang bisa saya berikan berdasarkan kebiasaan adalah jadi ingin makan makanan yang lebih asin dan lebih umami.
Kualitas tidur yang baik seperti apa?
Bagaimana tidur yang baik? Tidur yang baik adalah tidur selama 7 jam, tanpa terbangun, tidak melewatkan satu proses pelepasan hormon sekalipun dan bangun dengan kondisi segar bugar. Rasanya seperti sebuah cita-cita bagi ibu yang punya banyak pekerjaan seperti saya, ya?
Lalu, apakah tidur 9 jam itu bagus? Kan kadang ada waktu payback di hari Minggu dan bangun lebih siang? Oh tidak, ibu-ibu, sayang.... Tidur 9 jam bukan jawabannya. Malah bisa dikatakan sebagai kualitas tidur yang buruk. Tidur 9 jam biasanya malah disertai sakit di bagian tertentu, badan rasanya sangat lelah. Kadang over sleep juga disertai kondisi terjaga beberapa kali dan kesulitan tertidur kembali. Dikatakan kesulitan tidur kembali jika belum juga tertidur setelah 20 menit.
Kalau hal ini terjadi, sudah saatnya meminta bantuan pada Antangin Good Night.
Meraih kualitas tidur dengan Antangin Good Night
Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, PT Deltomed Laboratories meluncurkan produk baru yaitu Antangin Good Night. Produk herbal modern ini membantu memperbaiki kualitas tidur dan mengobati masuk angin. Peluncuran dilakukan pada hari Rabu, 17 Maret 2021, sebagai bagian dari Hari Tidur Sedunia pada 19 Maret 2021. Tema tahun ini adalah "Tidur Teratur, Masa Depan Sehat".
Deltomed sudah berusia 40 tahun di industri jamu tradisional Indonesia. Usia yang sudah sangat lama dan mapan. Juga sudah menggunakan teknologi Quadra Extraction System, yaitu mesin ekstraksi berteknologi tinggi yang dapat menghasilkan ekstrak bahan alami dengan kualitas terbaik.
Antangin Good Night memiliki 3 herbal formula, yaitu bunga passion flower (Passiflora incarnata), ekstrak akar bunga Valerian (Valeriana officinalis, dan jahe (Zingiber officinale). Masih ada tambahan herbal lainnya yaitu myristica (Myristica fragrans) dan sembung (Blumea balsamifera).
Passion Flower dan akar Valerian sejak lama dikenal efektif membantu memperbaiki kualitas tidur. Passion Flower bekerja meningkatkan kadar asam gamma-amonibutyric (GABA) di otak yang berfungsi menurunkan over-aktivitas otak sehingga pikiran menjadi lebih rileks dan kualitas tidur membaik. Akar Valerian mengandung asam valerenat, asam isovalerat dan antioksidan yang membantu menenangkan pikiran dan membuat tidur lebih nyenyak. Jahe melengkapi keduanya, membantu meningkatkan kualitas tidur dan meredakan masuk angin.
Antangin Good Night adalah bentuk komitmen Deltomed mendukung kesehatan dan memperbaiki kualitas tidur masyarakat di tengah situasi pandemi COVID-19. Juga telah disetujui dan mendapatkan Izin Edar dari Badan POM RI, serta telah memperoleh sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Antangin Good Night beli di mana? Berapa harganya?
Antangin Good Night sangat praktis dikonsumsi, 2-4 kaplet sebelum tidur untuk dewasa dan lansia. Dapat diperoleh di Apotik, Toko obat, dan E-commerce (Deltomed store di Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, Bukalapak, JD. ID), dengan harga Rp5000,- saja.
Untuk informasi yang lebih lengkap, bisa juga lho ke Instagramnya Antangin. Akun ini aktif membagikan informasi produk sesuai kondisi sekarang ini dan kadang ada giveaway, lho. Asyik, kan?
Kalau artikel ini menarik, coba deh buka artikel lainnya di kategori Sehat, pasti ada solusi untuk masalahmu.
14 Komentar
Mbaaa, aku tuh pernah datang ke acara pameran kasur premium, di mana bintang tamunya Choky Sitohang. Doi bilang gini:
BalasHapus“Tidur itu BUKAN penutup hari. Tidur adalah awal dari hari kita. Bagaimana kualitas dan kuantitas tidur, itu akan berpengaruh pada produktivitas kita. Selama ini, orang kerap terjebak menganggap tidur sesuatu yang take it for granted. Padahal, kalau tidur tidak berkualitas, bakal berpengaruh negatif terhadap kondisi tubuh dan psikis, yang pada gilirannya ini berpengaruh negatif untuk masa tua kita,”
Nah, aku setujuuu banget ama Choky, dan Alhamdulillah, seneng banget baca ulasan ini. InsyaALLAH ini bisa mengantarkan daku dan kita semua utk bisa tidur dgn kualitas prima, yeayy!
Penjelasan Choki sangat membuka mata. Selama ini saya pikir tidur memang untuk penutup hari. Keren. Luar biasa. Makasih tambahannya Mbak
HapusNah kalo aq jam tidurnya gak tentu mbak, kalo kecapean ya sebelum jam 9 malam udah tidur tapi kalo si bocil belum mau tidur ya apa daya jam 10 mungkin baru mau tidur. Wah harus segera dirubah ya
BalasHapusMasih termasuk tidur yang normal bagi orangtua, tapi sedikit terlambat bagi bocil. Hihihi
HapusSemangat Mbak. Yang perlu diubah memang harus diubah karena tidur juga investasi
Jarkoni. Iso ujar ga iso nglakon. Memang kadang tuh teorinya gampang tapi susah prakteknya wkwk
BalasHapusTidur yang berkualitas itu idaman seorang Ibu ya, mengingat Ibu itu tugasnya banyak banget di rumah. Ngurus anak, makanan, dapur, cucian dan banyak lagi
Iya Mas, idaman banget. BIasanya ibu mengambil peran sebagai lilin yang habis oleh api demi masa depan keluarga. Dan itu dilakukan dengan sadar, makanya disebut jarkoni. Hihihi
HapusWah, aku nih yang termasuk orang susah tidur. Iya ya, ternyata beda2 kuantitas setiap orang bisa bobo nyenyak. Ada yang 8 jam, 6 jam bahkan 3 jam. Kalau kurang tidur, suka sembab mata dan pusing besoknya. Sekarang ada solusi ya ada Antangin Good Night. Seru amat namanya. Mau beli ah :D
BalasHapusIya, beda-beda sesuai usia dan kebutuhan tubuh
Hapussaya banget nih
BalasHapuskarena selalu minum obat epilepsi, dulu gampang banget tidur,
sekarang susah banget, mungkin penyebabnya seperti kata Mbak Susi di atas ya?
Minum Antangin Good Night ah, karena kerasa banget badan sakit semua kalo kurang tidur
Akhir-akhir ini anak-anak di rumah pada jago bergadang nih Mbak, karena sudah mulai libur. Tapi mungkin juga karena sayanya jago bergadang, jadi mereka ikutan. Perlu nih beli Antangin Good Night untuk tidur lebih berkualitas.
BalasHapusKualitas tidur memang banyak berpengaruh pada mood dan emosi. Belakangan hari, karena pekerjaan yang menumpuk, suami jadi sulit tidur. Bahkan sering membangunkan saya untuk memijat kepalanya. Akhirnya jam tidur saya juga berkurang dan paginya saya jadi sering uring-uringan. Pusing dan bawaannya gak pengen ngapa-ngapain. Mood dan emosi jadi terganggu juga.
BalasHapusBaru kemarin nih ikut nyobain ANTANGIN GOOD NIGHT ini. Alhamdulillah berhasil memberikan efek baik. Tidur gampang dan lebih lelap. Bangun pagi pun tubuh terasa lebih enak.
Tidur malam memang harus produktif, dan sebisa mungkin hindari banyak begadang karena memang gak bagus buat kesehatan.
BalasHapusBtw, saat tidur saya biasanya menjauhi gadget. Bahkan pernah saya lempar di dapur biar waktu tidur saya tidak terganggu dan pas bangun paginya saya jadi lebih sehat dan bugar. Tips dari kak susi di atas juga sangat bermanfaat, makasih kak susi.
Kalau sy diwaktu2 badan terlalu capek, termasuk yg kalau terjaga, susah tidur lagi. Kalau ngantuk ga dibawa tidur langsung, bakal susah tidur jg.
BalasHapusSepertinya termasuk yg perlu pertolongan ya, setidaknya dgn Antangin Good Night.
Makasih infonya mba.
benar sekali ya mbak susi
BalasHapusbanyak ibu kurang tidur
aku salah satunya
makanya setelah ikutan webinar ini, aku nyoba minum Antangin Good Night.
biar punya tidur yang berkualitas
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)