Sayur menjadi menu wajib di keluarga kami. Tiap hari harus ada. Inilah alasan saya senang menanam kembali sisa sayur yang kami makan. Saya potong cukup besar pada bagian pangkal yang menghasilkan tunas dan letakkan di wadah berisi sedikit air. Menanam kembali sayuran menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Saya melakukan riset kecil-kecilan sebelum melakukannya. Misalnya saya potong pangkal wortel 1.5 cm untuk ditumbuhkan kembali. Biasanya tak butuh waktu lama untuk menemukan tunas baru di sana. Pun demikian dengan sawi. Saya menyisakan batang sawi ukuran sekitar 3 cm dan nantinya akan muncul pucuk daun baru. Saya melakukannya pada sayur lainnya seperti kentang, ketela, dan daun bawang.
Melihat tunas atau pucuk daun baru membuat mata berbinar.
Di Berintani.id sendiri banyak informasi tata cara bercocok tanam yang bisa saya adopsi untuk dicoba di rumah. Apalagi sekarang bulan Ramadhan. Bisa jadi kegiatan positif banget tanam-tanam sayur plus #tanamkebaikan pada bumi kita ini.
Asyiknya menanam kembali sayuran
Saya sudah menyebutkan di atas tentang mata berbinar ketika melihat tunas baru pada sayur yang awalnya saya beli di pasar tersebut. Apalagi jika proses memindahkan mereka ke media tanam yang sesungguhnya berhasil.
Beberapa trial & error saya lakukan karena semua dilakukan secara mandiri. Misalnya pada awal-awal saya me-regrow wortel yang terlalu pendek. Kali kedua terlalu banyak air sehingga busuk. Selanjutnya menimbun nyaris semua wortel, hanya menyisakan daunnya.
Tentu saja cara-cara di atas salah dan berujung kegagalan. Tapi dalam prosesnya saya sangat menikmati. Akhirnya saya tahu caranya.
Ketelatenan saya me-regrow wortel, sawi, dkk mendapatkan sebuah ujian saat saya menemukan tanaman yang sangat mudah penanaman dan perawatannya. Gingseng jawa, bayam brazil, pepaya jepang, kangkung, daun singkong dan daun ketela. Enam sayur ini super duper mudah ditanam kembali dan bisa menjadi sayur harian dengan cara dipanen tiap minggu. Saya pernah menulis artikel berjudul Cara memperbanyak bayam brazil.
Setelah mengenal 6 jenis sayur ini, saya punya cara asyik menanam kembali sayuran, yaitu masak daunnya dan tanam batangnya.
Saya ulangi, ya.
“Masak daunnya dan tanam batangnya”
Ini berarti setiap kali saya memasak sayur di atas berarti saya punya calon tanaman baru, dan asyiknya, tingkat keberhasilan tumbuh mencapai 90%.
Contoh paling nyata, dari 5 bibit bayam brazil yang saya dapatkan melalui barter dengan 10 bibit seledri, pada tanggal 24 Agustus 2020, sekarang ini saya punya ratusan bayam brazil yang bahkan saya jual secara daring.
Ujian yang sangat menyenangkan.
Cara menanam kembali sayur sisa bahan masak
Ada beberapa cara memperbanyak tanaman sayur yang pernah saya coba lakukan. Pada dasarnya semua memakai teknik yang sama yaitu menumbuhkan akar dengan air baru dipindahkan ke media tanah. Perbedaannya pada ukuran dan seberapa dalam sayur tersebut masuk ke dalam air.
Tips dan trik me-regrow sisa sayur menjadi tanaman:
1. Pilih sayur yang cepat tumbuh kembali
Sebelum memulai aktivitas menanam kembali sayuran sisa bahan masak, sebaiknya memang mencari referensi terlebih dahulu. Referensi yang memadai membuat proses trial & eror berlangsung dengan cepat.
Beberapa tanaman dapat tumbuh kembali dengan sangat cepat. Sawi, pokcoy, dan daun bawang, misalnya, dalam sehari sudah memunculkan daun baru dan itu sangat menyenangkan. Padahal akarnya belum tampak.
Untuk referensi yang baik, saya sarankan follow, dan baca-baca di akun Instagram @berintani.id. Ada challenge-nya juga, lho. Challenge mengisi waktu di bulan Ramadhan dengan kegiatan berkebun. Ikuti hashtag #tanamKebaikan dan #PupukPahala
Potongan sawi putih yang tumbuh kembali. Sumber Pixabay |
2. Ukuran potongan yang tepat
Ketahui berapa sentimeter ukuran yang dibutuhkan bagi sisa sayur untuk tumbuh kembali. Ukuran potongan membantu proses pertumbuhan sayur tersebut. Ketika tumbuh kembali, sayur menjadi tanaman bayi yang perlu cadangan ‘makanan’ yang cukup. Contoh paling mudah adalah potongan wortel sebesar 2 cm punya kesempatan hidup lebih tinggi daripada potongan wortel ukuran 1 cm.
3. Siapkan gelas/wadah bening agar pertumbuhan terpantau
Wadah me-regrow sisa sayur menjadi unsur penting dalam aktivitas menyenangkan ini. Wadah/gelas bening membuat kita segera tahu perkembangan penumbuhan akar dan pucuk baru.
Wadah yang tepat juga membantu tanaman berdiri tegak sehingga tumbuh dengan optimal nantinya.
4. Letakkan di dekat jendela
Cahaya matahari menjadi salah satu unsur penting dalam menumbuhkan sayur kembali. Tempat yang terkena sinar matahari menjadi lingkungan tumbuh yang bagus. Misalnya di dekat jendela berkaca. Cahaya matahari direduksi oleh kaca jendela sehingga bukan cahaya matahari secara langsung.
5. Pastikan akar sudah cukup sebelum pindah tanam
Menanam memang butuh kesabaran. Tak boleh buru-buru. 4 tips sebelumnya sedikit banyak memberi informasi secara tersirat maupun tersurat agar menunggu akar tumbuh terlebih dahulu sebelum menanamnya ke tanah.
Buru-buru menanam sayur yang belum berakar akan berpotensi membuat sayur tersebut membusuk dan akhirnya menjadi kompos karena di dalam tanah terdapat banyak mikroorganisme yang dengan rakus memakan sayur tersebut.
Akar yang cukup dan kuat membuat tanaman memiliki daya tahan yang prima sehingga tumbuh dengan baik.
6. Tak mau tanam di tanah? Hidroponik saja
Berbahagialah sobat Cakrawala Susindra karena ada cara super mudah dalam menanam sayur kembali dan tentunya anti kotor. Biarkan sayur yang tumbuh itu tetap berada di dalam wadah/gelas bening yang berukuran tepat. Pastikan air di dalamnya selalu cukup dan tidak berlebihan. Bantu nutrisinya dengan nutrisi hidroponik yang dapat dibeli dengan mudah. Bisa pelajari tekniknya dengan mencari referensi tentang ‘hidroponik sistem wick’.
Bahkan jika merasa bahwa teknik di atas tidak organik pun, sobat bisa menciduk air di akuarium dan menjadikannya sebagai nutrisi tanaman. Cara ini disebut dengan istilah aquaponik. Sangat mudah dan tanpa biaya sama sekali, dengan hasil yang lebih sehat dan lebih rimbun.
Tanam kembali sayuranmu
Tak ada yang sulit jika niat menanam kembali bahan sisa sayur sudah ada. Apalagi jika dengan kesadaran bahwa hal ini termasuk tindakan heroik terhadap kelestarian bumi.
Disadari atau tidak, sampah dari sisa makanan mempunyai jumlah yang fantastis. Paling besar adalah sampah dapur. Kenyataan ini juga selaras dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli bahan makanan yang berpotensi menjadi sampah dapur ini.
Setidaknya ada belasan sayur yang dapat ditanam kembali, yaitu:
A. Level mudah
- Sawi
- Pokcoy
- Seledri
- Daun bawang
- Kangkung
- Gingseng jawa
- Bayam brazil
Tujuh sayur di atas cepat tumbuh dan cepat berakar.
B. Level menengah
- Wortel
- Kentang
- Bawang merah
- Bawang putih
- Sereh
- Jahe
- Kunyit (dkk)
Tujuh sayur di atas beberapa di antaranya cepat tumbuh akar namun perlu referensi untuk menanamnya dengan tepat. Untuk jahe, sereh, kunyit dan jenis temu-temuan lainnya, sebenarnya sangat mudah menanam, akan tetapi membutuhkan waktu lama untuk panen. Kunyit dan sereh menjadi paling cepat yaitu 6-8 bulan. Jahe membutuhkan minimal 10 bulan untuk panen.
Bagaimana dengan bawang-bawangan, kentang dan wortel? Wortel dan bawang-bawangan perlu trik khusus dalam menanam bibitnya. Hanya separuh yang dipendam di dalam tanah, sisanya harus menyembul keluar. Hal ini sedikit diketahui.
Media tanam atau tanah yang dibutuhkan bawang, kentang dan wortel juga harus subur, gembur, porous, dan mengandung pasir. Jadi akarnya akan menjalar dengan cepat. Mereka juga jenis tanaman yang boros nutrisi.
Sereh mungkin yang paling mudah, karena tanah apapun bisa tumbuh dengan baik, syaratnya ada dua, yaitu banyak air dan banyak matahari.
Ternyata saya sudah banyak sekali membuka rahasia menanam kembali sayur yang biasa kita masak. Semoga bermanfaat, ya. Yuk, tanam kembali sayuranmu menggunakan tips dan trik yang saya paparkan di atas. Kalau ada pertanyaan, boleh banget menulis di kolom komentar atau jalur pribadi. Saya dengan senang hati akan membalasnya.
Serunya Berintani Challenge
Ramadhan ini ada challenge yang sangat menarik dari akun Instagram @berintani.id. Ini merupakan kegiatan menyenangkan, pembunuh waktu sekaligus bernilai pahala. Waktunya selama 3 minggu di bulan Ramadhan. Seru sekali, lho.
Tak hanya challenge tentunya, akan tetapi juga referensi dan tips yang bisa langsung dipraktikkan. Informasi yang lebih lengkap bisa dibaca di portal berintani.id. semua informasi tentang seputar cara bercocok tanam, pupuk, agrikultur, dan info pangan, diulas lengkap di sana.
Saya memutuskan ikut challenge ini selain karena suka menanam kembali sisa bahan sayur yang saya masak, juga karena acara seperti ini akan membuat kita bertemu sesama hobiis. Bertemu dengan teman yang punya minat sama mempunyai manfaat yang luar biasa.
Berintani punya tantangan 7 kegiatan buat kamu untuk #tanamankebaikan #pupukpahala
Kegiatan ke-1
Regrow sisa sayur yang kamu makan. Menanam kembali sayuran sisa mu misalnya daun bawang, pokcoy, daun bombay, dan kentang
Kegiatan ke-2
Reuse bungkus makanan sekali pakai dengan memanfaatkan bungkus makanan sekali pakai sebagai pot tanaman
Kegiatan ke-3
Menanam sayur dari benih tumbuhan misalnya seperti menanam cabai, bayam, sawi, dan lain - lain.
Kegiatan ke-4
Memanfaatkan cangkang telur untuk dijadikan pupuk diatas tanaman. Tani muda bisa mengumpulkan cangkang telur kemudian di tumbuk atau di-mixer dan ditaburkan diaatas tanah tanaman. Fungsinya untuk meningkatkan kadar Kalium pada tanaman.
Kegiatan ke-5
Masak dari hasil kebun Tani Muda sendiri
Kegiatan ke-6
Mengompos tanamanmu dari limbah organik rumah tangga yang dapat terurai
Kegiatan ke-7
Mengurangi penggunaan plastik karena pembuangan plastik yang terkubur di dalam tanah akan menyebabkan tanah kekurangan unsur hara
Ini manfaat yang saya dapatkan dengan mengikuti berintani challenge:
- Mengasah kemampuan menanam sayur
- Mendapatkan banyak referensi baru
- Mendapatkan banyak teman yang satu hobi
- Mengenal jenis tanaman baru
- Mendapatkan pengalaman yang menyenangkan
- Berkomunitas dengan bahagia
- Mendapatkan pahala dari aktivitas baik yang saya lakukan
Banyak cara dan aktivitas mengisi bulan Ramadhan. Saya pilih aktivitas menyenangkan ini sebagai salah satunya. Sobat Cakrawala Susindra juga mau ikut menanam sayuran kembali? Yuk #tanamkebaikan dan #pupukpahala selama bulan suci ramadan ini.
40 Komentar
Dirumah saya lagi mencoba untuk menanam cabe dan tomat, mungkin bisa diberi wejangan agar berhasil bercocok tanam cabe dan tomat?
BalasHapusAkan saya buatkan artikel khusus saja, ya.
HapusDua tanaman ini gampang-gampang susah kalau di daerah saya yang sangat rindang.
perlu media tanam super agar tidak kena penyakit. Saking rindangnya itu jadi banyak hama dan gulma.
bisa juga baca tips berkebun dan urban farming di portal berintani.id :)
Hapuswah nanam sayuran lagi dari sisa sayuran belum nyoba, jd mau coba juga
BalasHapuskayaknya asik juga ini challenge. Aku kalau regrow banyak gagalnya kecuali sereh dan daun gingseng
BalasHapusSeneng banget kalau tanaman yang kita tanam bisa tumbuh sempurna dan bisa menikmati hasil panennya. Kalau saya nanem tanaman, mesti gagal maning gagal maning son. Sepertinya saya ini memang nggak bakat untuk bercocok tanam nih.
BalasHapusrajinnya mbak, seneng ya kalau hasil re-grow tanamannya bisa tumbuh dengan baik dan beberapa bulan kemudian bisa dipetik hasilnya.
BalasHapusSaya kalau ada sisa sayuran, langsung lempar aja ke kandang menthok hehehe...
Yang udah berhasil saya coba cuma regrow bawang daun... Udah beberapa kali coba regrow seledri, mati terus :(
BalasHapusTapi beneran mbak, bercocok tanam sayur ga ada ruginyam.bisa utk amal jariyah jika ada tetangga yg minta dan tentunya utk konsumsi rumah tangga kita sendiri.
BalasHapusbetul, paling tidak urusan sayur dan bumbu di rumah bisa terpenuhi tanpa harus nungguin kang sayur lewat
HapusJadi ingat teman seasrama d Jogja yang hobby banget regrow sayuran. Tiap abis potong2 sayuran pasti dia langsung masukin ke air atau tanam d tanah. Biasanya sih kangkung -sayuran khas anak kost- :)
BalasHapusStlah bbaca artikel ini jdi tau kalau ada jenis sayuran lain yg bisa d regrow.
Awalnya aku semangat regrow kak pas tinggal di komplek kemarin. Tapi yang kayak sawi, daun bawang malah diganggu sama tikus.
BalasHapusHaiiih akhirnya ganti jadi ambil tanaman seperti daun katuk .Hihi.lumayan kak, bisa nyayur gratis.
Soal tanam menanam aku lemaaah, hhaaa.
BalasHapustapi yang berhasil regrow adalah bawang daun , itu pun karena sering pake dan keberuntungaan.
Akutu salut sama mentemen yang suka menanam, apalagi menanam sayur2an yang hasilnya bisa kita makan
Masak sayurnya , tanam batangnya! Noted!
BalasHapusMbak Susi artikel ini informatif sekali. Jujur belum pernah regrow sayuran saya. Hemat dan menyenangkan sekali pasti, apalagi di rumah pemakan sayuran semua nih
Seru juga ya sisa-sia sayur yang sudah digunakan bisa ditumbuhkan kembali. Perlu ketelitian dan kerajinan. Selama ini saya hanya sukses di menanam bawang, itu pun gara-gara bawangnya sudah bertunas di tempat bumbu. Padahal dengan menanam kembali ini selain bisa menambah asupan sayur keluarga, bisa juga bikin halaman cantik dan hijau
BalasHapusPernah nyoba di rumah untuk sayur yang mudah tumbuh. Hanya di letak di gelas.
BalasHapusUntuk seledri sering sekali di tanam ulang dan sampai skrg gak terlalu sering membeli.
Luar biasa sekali mba menanam tanaman sayur lagi. ketelatenannya patut diacungi jempol nih. Aku jadi terinspirasi pengin nyoba nanam sayur secara hidroponik nih. seger banget pastinya ya..
BalasHapusaku tuh senang banget liat teman - teman yang tangannya hijua tau pandai bercocok tanam. aku tuh banyakan ngga jadinya kalau menanam mba hehehe
BalasHapussekali-kalinya nanam cabe waktu itu berhasil dan bangganya minta ampun hehe
BalasHapusSetelah itu nanam apa pun aku selalu gagal, sepertinya aku kurang telaten nih hehe. Wah asyik nih bisa lihat2 tips tentang bercocok tanam di berintani yah
Waah masya Allah ... jadi dapat pengetahuan baru di sini .. menyesal saya kemarin pake daun bawang, saya buang pangkalnya huhuhu. Kalau daun bawang, berapa cm bagusnya, Mbak .. untuk regrow?
BalasHapusSawi dan pakcoy ini salah dua diantara sayur kesukaanku. Sayangnya aku ga serajin dirimu yang suka bercocok tanam nih, Mak. Padahal kalau ga sempet ke pasar tinggal metik tanaman sendiri. Mamaku suka tanam tanaman tapi jenisnya bukan yang biasa aku makan hihi
BalasHapuswah senangnya bisa mampir ke postingan ini
BalasHapusaku jadi tahu caranya menanam kembali sayuran, jadi pengen nyoba regrow daun bawang
katanya ini yg paling mudah ya mbak
Waaa asyik ya, saya baru pernah coba bawang daun, seledri dan kangkung, setelah baca blog mba susi jadi tahu ada banyak yang bisa regrow termasuk wortel, duu penasaran pengen nyoba
BalasHapusAdanya kegiatan menanam sayur seperti ini sangat bermanfaat banget ya apalagi bisa mengisi waktu luang aku jadi pengen ikutan juga bisa seperti ini
BalasHapusWah mantap Mbak, uji coba tanaman sayurnya sdh bejibun. Saya baru nanam kelor sama sama daun sirih merah. Oia, saya justru baru tahu kalau nanam sawi bisa menggunakan batang ya. TFS bangett Mbak, InsyaAllah mau juga praktek nanam sayuran spt Mbak Susi begini
BalasHapusAku juga dulu waktu aku kuliah suka menanam di rumah, dulu masih ada lahan, menanam cabe dan sayuran :) seruu yah.
BalasHapussekarang hidroponik is better, karena lahannya terbatas :)
Aku dulu suka menanam daun bawang, Mbak. Tapi karena nggak telaten biasanya trus busuk hehehe. Baca ini jadi pengen nyoba lagi.
BalasHapusTernyata bisa yaa...mashaAllah~
BalasHapusMudah menanam sayur kalau langsung take action, makan daunnya tanam batangnya.
Bagus banget slogannya.
Baru tahu kalau bisa ditanam lagi. Aku selalu pikir kalau sudah dicabut dan dipotong2 gitu ya udah mati tanaman sayurnya, ternyata ga gitu yaa
BalasHapusPadahal meregrow termasuk mudah ya.. sayang banget emang kalo potongan sayur dibuang gitu aja..padahal amsih bisa tumbuh jadi tanaman baru.. Jadi pengen coba juga nih...
BalasHapusMenarik ya regrow tanaman ini. Daunnya kita makan, batangnya kita sisihkan untuk ditanam kembali. Sepertinya mudah, tapi saya pernah praktik belum berhasil. Baru 2x sih.. hehehe.. pengen coba lagi deh insyaa Allah :)
BalasHapusMbak aku cuma berhasil nanam cabe regrownya pdhal pengen juga tanam bayam dll secara tanah subur banget .
BalasHapusCuma belum berhasil huhu. Apa harus model hydroponik gt ya lagi mikir ini biar bisa regrow sayuran kan lumayan metik sendiri
Wah inspiring mbak, selama ini bonggol2 kyk sawi gtu aku buang aja ternyata bisa dkiregrow ya?
BalasHapusSeneng deh kalau berhasil apalagi kalau panen banyak. Bisa diolah dan dimakan kembali :D
#diregrow
HapusBerkebun emang menyenangkan ya mbak, kalau regrow yang pernah saya coba itu kangkung, daun bawang dan sawi daging. Lumayan bisa hemat budget belanjaan kalau bisa bertanam sayur sendiri
BalasHapusAsyik banget kegiatan regrow sayurannya ya Mbak... jd pingin hehe... btw saya iseng ngikutin yg five minute craft yg bertanam itu, lg nungguin biji alpukat kok blm bertunas ya Mbak... caranya dua sisi bijinya ditusuk toothpack dan direndam dalam air, udah 3 minggu masih gitu aja malah berlendir, hehe, jd konsul ama Mbak Susi nihh
BalasHapusApakah nanti tanamannya di taruh gelas terus mbak? Apa dipindah di tanah? Aku suka sawi pengen nyoba nanam, setelah membaca tulisan mbak. Sawi jg termasuk gampang hidup ya mbak hehe aku di kampung mbak, samping2 rumah nanam tomat, terong, cabai ibuku sih yg menanam tapi kalahnya mbak dimakan kambing, dipatok ayam mbak, mungkin media gelas atau toples aman ya tapi harus banyak wadah hehe atau yg hidroponik juga bagus ya mbak, ah tapi mbak dikampung hidroponik termask mahal ya
BalasHapusMasyaAllah, keren banget sih Mba sampai bisa punya ratusan sayurnya dan bahkan bisa dijual kembali. Bu ibu emang harus kreatif macam ini ya Mba. Kalau bisa tanam sendiri kan jadi ga perlu beli sayur lagi
BalasHapusBaru semalam istri saya menanam kembali selada di dalam gelas plastik berisi air. Katanya sih busa tumbuh. Omong-omong selada masuk ke level mana ya Mbak?
BalasHapusPengeeeenn bisa mraktekin begini, tapi ya itu tadi, kok susah tumbuh ya. Pernah bijinya ditanam lagi, eh malah busuk
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)