Warung Blogger dan PojokWB apa kabar? Tak banyak gaungmu sekarang. Apakah kamu telah terlupakan?
Foto terakhir kami bertemu, sekarang sudah berubah banyak |
Mungkin itulah pertanyaan beberapa teman blogger yang mengenal keduanya dan pernah aktif di sana. Saya hanya menjembatani saja, karena tetiba tergelitik untuk menuliskan tentang hal ini.
Warung Kopi Tetangga
Saya menulis ini, terinspirasi oleh bau kopi dari warung kopi tua yang lokasinya berjeda dua rumah dari sini. Mbah Tua Suminah pastinya sedang menggoreng kopi sekarang. Bau wanginya khas dan manis. Kopi lokal dari Batealit Jepara, desa dekat sini.
Di sekitar rumah kami juga ada beberapa pohon kopi yang menjulang tinggi. Tetangga harus memanjat saat panen, dan biji yang berharga itu jatuh berhamburan di tanah. Herannya, kenapa biji kopi yang tidak terambil tetap tidak tumbuh, ya?
Warung Kopi Mbok Sum atau Mbok Su, begitu kami menyebutnya. Tiap pagi ada saja tetangga sepuh yang datang untuk mengambil jatah paginya. Para perempuannya sudah bertahun-tahun menyadari bahwa menyeduhkan kopi untuk suami itu sia-sia belaka. Kopi Mbok Sum itu setara nasi yang harus diminum setiap pagi.
Pelanggan pagi didominasi generasi old. Yang termuda usia 50, yang tertua tak terbatas. Ada yang sudah sangat sepuh sampai saya tak berani menyebut angka. Mbah Suminah juga sudah tua. Saya tak berani menebak usianya. Warungnya langsung laris manis sejak dibuka puluhan tahun lalu karena beliau kabarnya putri dari penjual kopi legendaris di sekitar RS Kartini.
Pelanggan sore-malam sudah beda lagi, yaitu orang-orang dari jauh. Bukan warga kampung sendiri. Jam 9 malam warung tutup meski ada pelanggan yang masih nyrutup kopi di situ. Semua maklum, sang nenek harus istirahat agar besok warung buka. Tapi mereka enggan beranjak sebelum larut malam.
Pelanggan siang? Bebas... kebanyakan pemuda yang senang bangun kesiangan dan lebih dinamis lagi.
Seperti pelanggan blog Cakrawala Susindra ini, 95% unik.
Warung Blogger dan PojokWB
Perlu dipisah sejenak antara Warung Blogger dan PojokWB agar mudah memahami. Warung Blogger adalah komunitas, sementara PojokWB adalah produknya.
Sekelompok generasi muda (saat itu memang masuk generasi muda, meski sekarang sudah senior semua) ingin lebih akrab dalam bersahabat. Jadi mereka membuat grup sendiri di WhatsApp. Grup ini dahulu sedemikian seru dengan aneka dinamika, sehingga jumlah chat termasuk fantastis di zamannya.
Saya kepayahan mengikuti, salah satunya saat E dan G berdrama, dikompori ABCDEF. Ups.... Ampun....
Seperti komunitas Warung Blogger yang termasuk komunitas awal, PojokWB juga termasuk yang awal mengenalkan konsep blogwalking melalui share link. Ada juga sesi stand up mingguan, kalau tidak salah tiap hari Selasa. Intinya agar saling kenal dan saling akrab.
Mengenang Warung Blogger
Usia warung blogger cukup tua, tapi bukan yang pertama. Yang jelas grup Facebook berbasis komunitas blog pertama yang saya ikuti. Tiba-tiba saya amnesia kapan tahunnya. Hahaha. Saya terlalu senang sehingga langsung mengatakan bahwa saya bakul pecel di sana. Yah, karena namanya ada kata warung.
Padahal warung itu oleh para pendirinya diibaratkan sebagai warung nasi kucing, tempat setiap pejalan kaki bisa singgah dan berbagi ilmu jika berkenan. Mari nostalgia tentang warung kopi di jalanan, dan bayangkan suasananya. Beginilah kira-kira; hidup, bising, semua orang bebas bicara, literasi pengunjung berwarna, tapi semua dianggap sama, yaitu memiliki alasan yang sama ketika berkunjung ke sana.
Itulah mengapa tidak dinamai cafe blogger, resto blogger, langit blogger, dunia blogger, dan semacamnya.
Saat itu, seperti lazimnya, para perempuan yang paling cerewet di sana, tanya-tanya. Kadang obrolan melebar ke rumahtangga. Para bapak mengamati dari jauh.
Kalau pertanyaannya teknis ngeblog mereka muncul, kalau tread-nya curhat, para ibu yang ramai menimpali. Akhirnya lahirlah Kumpulan Emak Blogger untuk mewadahi curhatan para emak. Namun Warung Blogger tetap riuh rendah dengan silaturrahmi virtual.
Khas kehangatan masa lampau yang sudah jarang ditemui saat ini, ketika stigma komentar julid bisa disematkan pada siapa saja. Eh, yang perjulidan ini, murni komentar pribadi saya sih. Oleh karena teman-teman sedang ramai membicarakan komentar julid vs komentar kritis di sebuah grup komunitas kepenulisan. Untung tulisan tentang surat kepada diriku 10 tahun mendatang tidak menuai protes.
Sekarang, dengan makin dipahaminya mental health, kita makin hati-hati memberi komentar ke teman, terutama jika statusnya di-setting public.
Apa hubungan kopi Mbah Sum dengan Warung Blogger atau PojokWB?
Kesemuanya itu, Warkop Mbok Sum, Warung Blogger dan PojokWB adalah produk old. Produk kenangan yang jangan sampai hilang tapi wajar jika sering terlupakan karena minimnya waktu. Andai sehari 30 jam....
Masing-masing dari kita para narablog, sudah makin sibuk dengan aneka tugas blogger pendulang uang yang super banyak. Persyaratan menerima job makin lama makin bertambah, sebagai cara klien menyaring talent.
Blogger yang memutuskan blog sebagai mesin pemenuhan kebutuhan harian akan berjibaku menyesuaikan dengan standar baru.
Satu skill baru direncanakan jam belajarnya, sudah ada standar baru. Maka grup atau komunitas yang menawarkan penambahan skill baru akan selalu ramai. Dan memang itu nilai tawarnya.
Apa nilai tawar Warung Blogger? Kenangan dan tempat beristirahat sejenak, dari riuhnya perjalanan menjadi blogger profesional.
Tidak menjadi masalah kapan para profesional wannabe atau elite profesional akan memutuskan untuk istirahat sejenak, menyecap kopi usang di Warung Blogger, yang masih dipelihara keotentikannya sebagai ruang silaturahmi.
Tak menjadi masalah ketika ruang kenangan itu dianggap tidak lagi menarik.
Suatu saat, ketika kelelahan melanda, beberapa blogger akan menggali ingatan bagaimana tapak demi tapak, batu demi batu, yang dilalui sampai menjadi blogger wahid seperti sekarang ini, dan mencoba menapak tilas di sana.
Kami, para admin Warung Blogger adalah pemelihara kenangan. Banyak dari kami yang aktif di tempat lain, menapak bersama blogger lain, tapi selalu berusaha menjaga "ruh" WB, sebagaimana para pembuatnya menitipkan pada kami, yaitu:
"Sederhana dan sehangat keluarga"
Ehm.... yang kedua itu agak sulit dipenuhi admin karena sibuk, kecuali di PojokWB memang masih sangat hangat.
Apakah ada yang terharu saat membacanya? Mari mengenang bersama saya lagi, di tulisan tentang Warung Blogger yang pernah saya tulis di sini.
Selamat Hari Blogger Nasional!!!!
Jadilah narablog yang bahagia berbagi solusi bagi mereka yang membutuhkan. Jadikan blog sebagai warisan berharga di masa sekarang dan masa depan.
20 Komentar
Selamat hari blogger nasional (27 Oktober 2020)
BalasHapusSemangat dan terimakasi telah selalu menjaga kenangan bersama dengan warung blogger mbak. Komunitas yang sudah saya ikuti dan kenal sejak pertama kali ngeblog. Dari sekian banyak komunitas yang saya tau dan pernah ikuti, Warung Blogger sejak dari masa saya baru join sampai sekarang masih memegang teguh konsep awal dan tujuan dari keberadaannya. Tempat bertukar kisah dan bercengkerama secara virtual.
Terima kasih untuk kisah dan perjuangannya mbak :)
Terima kasih Warung Blogger karena di sanalah aku tumbuh. Menjaga kenangan terus menyala itu sulit, Mbak. Terima kasih sudah menjaganya ya :)
BalasHapuswah aku belum join sama warung blogger nih, semoga warung blogger makin solid dan melahirkan banyak penulis blog hebat yang bisa memberikan pencerahan dan inspirasi bagi pembacanya. Selamat hari blogger nasional mba Susi :)
BalasHapusWarung Blogger mewarnai perjalananku jadi Blogger. Aku dapat banyak teman sesama Blogger salah satunya karena Warung Blogger juga. Banyak kenangan di Warung Blogger.
BalasHapusSelamat Hari Blogger, semoga tetap semangat menulis dan silaturahmi sesama Blogger tetap terjalin dengan baik aamiin 💗
"Sederhana dan sehangat keluarga."
BalasHapusTagline ini begitu menguar dalam tiap perbincangan di PojokWB.
Selamat hari blogger untuk kita semua yaaa
Wah tulisan mba selalu bagus, enak dibaca dan mengedukasi. Ngomongin soal warung blogger yang pali berkesan bagi aku tu karena beberapa kali menang kuis yang warung blogger adain hahaha. Sekarang jadi kangen menang lomba lagi ☺
BalasHapusSelamat Hari Blogger mbak
BalasHapusWaktu teman teman asyik di warung blogger saya ikut komunitas yang sangat banyak ragam nya di Kompasiana
Tapi satu persatu bubar 😀😀😀
Selamat Hari Blogger juga, Mbak Susi.
BalasHapusSalut sama orang2 yang mau bersibuk-sibuk mengurus komunitas secara berimbang. Aku sendiri tipe blogger yang lebih seneng mojok di warung kopi: nulis sambil ngopi dan dengerin musik :)
Ternyata itu yang melatarbelakangi namanya warung ya mba. Saya baru tau nih tentang sejarah warung blogger. Efek kesibukan juga yang membuat aktifitas menjadi kurang aktif ya mba. Semoga makin aktif lagi nantinya nih para narablog nya.
BalasHapusSelamat hari blogger mba, sekarang memang dinamika blogging sudah semakin terintegrasi dengan media sosial ya, terlebih situasi pandemi sehingga klien pun jadinya lebih banyak campaign di online, jadi memang kita harus selalu beradaptasi sih
BalasHapusAku enggak ikut grup wanya, cuma grup fb. Sesekali aja mampir buat update artikel.
BalasHapusAku tersentak dengan tag "penjaga kenangan"hmmm sesungguhnya aku baru banget menyeami blog ini, jadi aku baru tau ada warung blogger mba
BalasHapusAku termasuk yang telat bergabung di Warung Blogger sehingga tidak terlalu paham sepak terjangnya
BalasHapustapi aku pernah kok dapat beberapa job barengnya. Nah kalo di komunitas lainnya itu aku terjun pertama kali malahan di BRID dan lalu KEB
Berada dalam satu lingkungan dengan frekwensi yang sama itu menyenangkan. Selain bisa terupdate oleh kondisi-kondisi baru, kita bisa mengembangkan pengetahuan dan sharing do and don't. Menyenangkan pastinya. Aaahh kebayang berdiskusi sambil nyedu/minum kopi bareng sambil diskusi yang bermanfaat.
BalasHapusSaya sudah beberapa tahun jadi member di FBG Warung Blogger tetapi br tau ini ttg WB dari Mbak Susi ini. Lebih merakyat warung dong Mbak, daripada cafe atau apa gitu hehe...
BalasHapusHai kakak blogger senior.Selamat hari blogger nasional. Daku baru tau kalau ada banyak gerakan komunitas yang berawal dari warung blogger. serunya..
BalasHapusSeketika rindu warung blogger dahulu. Komunitas blog pertama yang aku join dahulu
BalasHapusBeberapa kali ikut kopdar dan ketemu langsung sama para admin yg humble
Semoga terus ada dan tak tergerus waktu warung blogger maupun Pojok WB
Kalau todak salah, saya pernah add fb warunv bloggwr sekaligus follow di twitter.
BalasHapusTerima kasih kepada para admin Warung Blogger, estafet dari generasi ke generasi, dan sekarang masih bertahan. Saya senang bisa menjadi bagian dari Warung Blogger dan Pojok WB 😊
BalasHapusYa ampun, saya terharu membacanya, Mbak. Sesimple dan sehangat itu. Ga ada senioritas atau mengingatkan ini itu dengan gaya menghakimi. Semua tau batasannya..Salah satu keberuntungan ada di WAG Pojok WB..
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)