Buka-buka folder foto bulan September lalu, aih, ternyata banyak kisah terlewat, tak diceritakan di blog ini. Padahal kalau mau nyicil, bisa sih. Kalau sedang beruntung. Contohnya sekarang ini, tiba-tiba ada free time karena Bayi Gi tidurnya lelap sekali. Alhamdulillah. Jadi ingin bercerita tentang pengalaman saya mengajak Gi naik kapal ke Karimunjawa. Psst.. kami berangkat berdua, lho. Jadi, layak, kan kalau dibuat cerita bertajuk, Tips mengajak bayi naik kapal ekspres Karimunjawa? Ya... sebenarnya sih ada rombongan, tapi kami berasa berdua selama perjalanan. Tahu kan kalau naik kapal itu kadang harus menahan mual?
Bayi naik kapal ekspres ke Karimunjawa? Bisa! |
2 September 2019, saya awali dengan menyiapkan baju apa yang saya bawa. Setelah terbiasa jalan-jalan, saya jadi terjangkit penyakit menggampangkan barang bawaan. Apalagi saat itu saya sedang dilanda keraguan, jadi berangkat ga, ya? Heu... heu... meski sudah beberapa kali berwisata berdua dengan Gi, bahkan sejak ia berusia 4 bulan, rasanya kali ini too much. Menyeberang ke pulau Karimunjawa, yang lokasinya 80 KM dari daratan pulau Jawa. Hmm... Tapi saya sudah janji datang ke event Barikan KUbro 2019, bahkan sudah dibeliin tiketnya. Dosa besar kalau tidak datang.
Pukul 7 pagi. Saya memantapkan hati untuk berangkat. Bruk-bruk-bruk, pakaian pilihan saya masukkan. Pun dengan pakaiannya Gi. Saya sudah punya rumus mau bawa baju berapa sesuai jumlah menginap. Jadi memang lebih cepat. Apalagi jika di Karimunjawa, saya selalu bisa mencuci baju, karena tinggal di homestay yang berasa rumah.
Pukul 8 saya sudah di atas motor menuju ke Dermaga Kartini. Saya sudah hubungi teman yang biasa beliin tiket ke Karimunjawa, untuk membelikan tiket infat untuk Bayi Gi. Tiket infant hanya bisa dibeli pada saat akan berangkat. Loket akan buka pukul 8 pagi, dan kapal mulai bersiap berangkat pukul 9 pagi. Waktu yang singkat, kan.
Singkat cerita, saya sudah masuk ke dalam kapal. Sudah duduk manis bersama Gi yang pagi itu memakai baju setelan batik. Jaket hitam dipakai, karena takut AC kapal akan mengganggunya. Pagi itu, kami naik kapal ekspress.
Oh iya, kebetulan Gi sudah pernah naik kapal ekspres dan kapal ferry. Dia sudah 2x ke Karimunjawa dengan jenis transportasi berbeda. Tapi kali ini saya fokus ke kapal ekspress dulu, ya. Karena, keduanya beda tips dan caranya. Kalau ekspres kan hanya 2 jam perjalanan, dan duduknya ditentukan. Nah, kapal ferry bisa bebas cari tempat duduk, bahkan bisa cari tempat tidur yang nyaman, karena perjalanan selama 4,5 jam.
Foto-foto dulu sambil menunggu semua penumpang masuk |
Psst... saya beritahu, ya. Bayi boleh naik kapal, kok. Tidak berisik. Malahan, warga Karimunjawa sudah biasa melahirkan di Jepara, lalu mengajak bayinya selapanan di Karimunjawa. Jadi jangan heran kalau ketemu ibu-ibu atau nenek-nenek menggendong new born ke kapal, ya. Mereka biasanya masuk terakhir, agar tidak berdesakan.
Tips mengajak bayi atau di bawah 2 tahun naik kapal ekspres Karimunjawa
1. Pilih waktu berlibur yang tepat, saat ombak kapal masih kecil. Tanya ke penjual paket, ya, kapan waktu yang paling tepat.
2. Bawa barang seperlunya saja, jangan merasa bahwa butuh ini itu sehingga tahu-tahu barang bawaan si kecil 1 atau 2 tas sendiri. Kalau terbiasa pakai pospak, beli di Karimunjawa saja. Saya bawa 6 set clodi. Irit dan bawaan tidak ribet. Cukup 1 tas saja, saya gabung dengan baju saya. Jangan lupa bawa 1 mainan untuk dipegang selama perjalanan.
3. Bawa bantal menyusui? Boleh. Tapi menurut saya kok menghabiskan tempat, karena batas kursi kita tidak besar. Bawa 2 bantal leher saja, satu untuk membuat empuk posisi duduk/tidur bayi, dan satu untuk leher kita. Nyaman, kok.
4. Beli tiket infant. Tiket infant memang tak bisa dibeli jauh-jauh hari, seperti tiket reguler. Tapi, harganya juga lebih bikin tersenyum. Tiket reguler terbagi 2; eksekutif 177 ribu dan VIP 197 ribu. Tiket infant hanya 20 ribu. Menarik, kan? Tapi memang harus dipangku.
Wajah setelah terjaga dari lelap. Sudah seger, kan? |
5. Letakkan tas dan bawaan lain di dekat pintu masuk kapal agar mudah mengambilnya saat turun. Kalau dibawa naik (VIP) atau turun (Eksekutif), bawa barangnya saat keluar itu kurang nyaman. Kecuali, kalau berencana turun terakhir. Saya sukanya turun duluan agar dapat mengambil beberapa foto dan video. Bawa bayi pun tak melupakan ritual ini.
6. Pastikan bayi sudah kenyang saat akan naik kapal, agar dia bisa cepat tertidur. Bagaimanapun, saat naik kapal tetap ada sensasi tak nyaman. Bayi sudah merasa tak nyaman, ditambah menyerap kegelisahan ibunya.... biasanya otomatis resel, sih... kecuali sang ibu tenang selama perjalanan.
7. Foto-foto, jika dilakukan, saat kapal belum berangkat. Masih fresh dan wajah kitanya juga masih manis. Masih sumringah dan penuh semangat. Belum mabuk laut jika memang merasakannya.
8. Pangku bayi dengan posisi senyaman mungkin. Boleh juga sambil nyusu agar cepat tidur. Saya sambil bersenandung pelan, sih... hihihi.
9. Jika bayi tidur, segera ikut tidur agar sama-sama rileks. Tahu-tahu sudah sampai, deh. Ya... terjaga beberapa kali sih, selama 2 jam itu. Tapi rasanya jadi seger dan enak.
10. Meski kapal sudah menambatkan sauhnya ke daratan, lebih baik tetap duduk. Lamaaa... prosesnya. Daripada capek berdiri. Kalau bawa bayi, baiknya turun belakangan, sih, daripada berdesakan.
Lebih baik turun terakhir daripada berdesakan |
Seperti itu, tips receh dari saya. Semoga saja, ada yang berguna. Ya... begitulah kalau emak-emak seperti saya berlibur. Cari yang enak dan mudah.
Mungkin teman-teman sedikit menyangsikan, apa iya, Bayi Gi tenang selama perjalanan? Jawabannya, iya, beneran tenang. Rahasianya ada pada letupan emosi ibunya. Karena saya sangat tenang dan percaya bahwa kapal akan membawa kami sampai ke Karimunjawa dengan selamat, bayi jadi tenang. Gelisah ibunya bisa jadi tangisnya. Saya sudah membuktikan beberapa kali, saat saya gelisah, Gi jadi gelisah dan rewel. Makanya, saya lebih sering momong perasaan saya, selain momong bayi ganteng ini.
Selamat menikmati indahnya Karimunjawa |
Nikmati senja dari sebuah bukit di Karimunjawa |
Semoga tips mengajak bayi naik kapal ekspres Karimunjawa ini bermanfaat, ya. Nantikan kisah-kisah saya selanjutnya, tentang Karimunjawa. Rasanya eman jika diangurkan, padahal saya punya banyak tips receh tentang Karimunjawa, karena beberapa kali ke sana. Bisa dikatakan setahun 2x, dan tinggal bersama warga sekitar.
24 Komentar
duh.. saya salfok sama baby nya..
BalasHapusimut bingitzzzz.....
kalo naek kendaraan umum, apa itu bis, pesawat, kereta api, or kapal cepat, kami selalu turun terakhir mba.
ya untuk menghindari desak2an itu...
apalagi bawa anak2
pernah saya turun pesawat paling akhir, bersama tiga orang penumpang lainnya.
kami gak bisa naik bis untuk menuju gedung airport. deg2an sih. tapi jadinya kami naik mobil kecil yang biasanya untuk penumpang eksekutif.
rezeki anak solehhhh hehehehehhe
Malah jadi pengalaman mengesankan, ya Mbak.
HapusSaya dulu senang keluar duluan lalu memoto/memvideo penumpang yang turun. Tapi selalu ragu kalau mau ngeshare. Takut ybs tidak berkenan, jika ternyata cukup femes dan dikenali orang.
ku juga sedang punya bayi umur 2 bulan, 1 bulan setengah udah kami ajak kondangan, walau pun sampe rumah kelamaan pulang, neneknya udah khawatir hehehe
BalasHapusseru ya, ajak bayi jalan tapi ada khawatir juga ya kan kak
Khawatir itu bagian daru proses alami. Yang penting kelola sinyal di badang, sehingga tetap mawas diri dan tanggap keadaan. Karena bayi masih rentan. Apalagi bulan pertama, ya.
HapusLumayan ya 4 jam lebih harus banyak bawa cemilan wkwkwk. Rencana sih sma keluarga mau ke pulau ini.
BalasHapuseh iya infant pasti dapat tempat dusuk kah atau bagaimana ya?
Kalau dengan kapal express, hanya 2 jam Mbak. Kalau dengan kapal ferry, memang 4 jam.
HapusTiket infant berarti dipangku
Bepergian dengan bayi memang pe-er nih hehe.
BalasHapusYang utama selama sudah prepare semua kebutuhan plus ibunya tenang dan gak panik saat anak rewel, aman-aman aja.
ooh tiket infant ini kayak tiket go show untuk kereta api ya.
BalasHapusaih adeknya lucu. pipinya gembul
btw makasih ya mbak untuk tipsnya
akan berguna banget buat aku si calon ibu yang sepertinya doyan travelling nanti~
hoho
Tipsnya bermanfaat banget ,tau sendirikan kalo naik kapal laut suasanya agak beda sama perjalanan darat.anak suka rewel
BalasHapuswah belum pernah si bawa bayi naik kapal. thanks tipsnya mba
BalasHapusSalut sama, Mbak Susi.
BalasHapusMengajak bayi jalan-jalan itu perlu persiapan juga, Mbak. Apalagi naik kapal. Wih, jadi kangen naik kapal pelni nih hehehe.
Keren tipsnya, Mbak. Jadi bisa diterapkan oleh teman-teman yang pengin liburan naik kapal, tapi lagi punya bayi.
Makasih tipsnya yaa Mbak Susi... Kl bepergian bw bayi serasa mau pindahan yaa... Banyakan brg si bayi drpd kita ibunya hehe... Tp itu bakal jd kenangan indah kok scr bayi cpt banget gedenya
BalasHapusBaby Gi gemesin deh, Alhamdulillah tetap nyaman selama perjalanan ya mbak. Tips nya berguna banget untuk ibu2 yg mengajak naik kapal nih. Lebih aman juga kalau masuk ke kapalnya ya mbak, supaya nggak desak-desakan itu,
BalasHapusbtw aku penasaran sama rumus untuk baju berapa aja yg dibawa saat menginap gitu, mbak heheee
BTw TFS ya mbak
Serunya bawa bayi liburan.. Aku pernah liburan bawa 2 balita, yang ada riweuh banget rasanya. Mungkin saya agak gelisah kali ya, jadi nular ke anak2. InsyaAllah saya liburan jauh nunggu anak2 pada sekolah aja, hehe.. Makasi tipsnya ya mbak.
BalasHapusDuhhh, baby Gi nya gemesin deh...
BalasHapusSerunya bisa ke Karimunjawa, pasti punya kerempongan tersendiri ya mba kalau bawa baby.
Pergi hanya beberapa hari berasa mau pindahan. Karena perlengkapan baby mesti dibawa lengkap, makasih tips nya mba.
Hehehe, si dede anteng dan kalem begitu ya ... nggak mabok Kak?
BalasHapusKarimunjawa udah lama banget masuk wistlist and belom kesampaian ke sana
Gemez banget mba, bertualang sm dedek gantengnya. Jadi pengen euy suatu saat nanti bertualang sm bayiku sendiri hihi aminnn
BalasHapuswah ini ilmu banget. Adik kecil gedenya jadi traveler juga nih. hehe. Bener banget Mainan jangan lupa, adik saya jg seperti ini.
BalasHapusAku waktu mudik kemarin bawa bayiku yang umur 2.5 bulan. Udah deg2an aja karena naik bus dan naik kapal feri. Tapi Alhamdulillah lancar dan gak rewel.
BalasHapusTipsnya kerrn, mbak. Sebagian sudah kami lakukan. Alhamdulillah.
berguna banget tips nya mbaak, jujur aku paling takut loh naik kapal laut. makanya sampai sekarang gak berani mau naik kapal.
BalasHapussebenarnya mau apapun moda transportasi nya saat perjalanan jarak jauh ya kudu situasi emosional ibunya yang harus terjaga duluan nya mbak.
COcok nih, kebetulan sedang punya bayi.. tp tetep ya, saya takut dia masuk angin.. wkwkwk
BalasHapusMembaca kata Karimunjawa bikin aku ngiler mbak. Airnya yg jernih bikin pengen kesana lagi dan lagi. Btw belum pernah nih naik kapal express semacam ini ^^
BalasHapusHihihi suka gtu ya mbak, perginya kapan ditulisnya kapan, sama, malah aku lbh parahnumpuk di draft bertahun2 haha.
BalasHapusWah serunya Gi cukup kooperatif saat diajak bepergian naik kapal yaaa..
Nah iya bener kdng anak kecil tu tau perasaan ibunya. Dulu pernah bepergian berdua aja ma anakku krn aku panik anakku rewel, setelah iru aku belajar gk panik lg maka anaknya jg selow aja :D
Hihihi jadi inget waktu dulu aku naik kapal pelni bawa bayi jg, seru lho, kalau dibayangin pasti ribet bawaannya byk, tp ternyata enjoy aja gt
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)