Awal-awal Januari, saya memulai kegiatan menulis dengan hebat. Saya bisa menulis 2 sampai 3 artikel per hari. Segitu sudah merasa hebat? IYA. Waktu menulis saya tak banyak, dan ada saat-saat saya bahkan tak punya waktu untuk membuka laptop. Sayang... itu terjadi di minggu pertama saja, saat kegiatan saya tak seberapa padat.
Pada minggu kedua. Mulailah semangat saya berceceran. Belasan komunitas yang saya aktif di dalamnya seakan berlomba membuat kegiatan. Saya bisa berada di 4 lokasi kegiatan dalam satu hari. Puncaknya di tanggal 14, saya berada di 5 lokasi dalam satu hari dan salah satunya berupa perjalanan tengah malam menuju kota Jombang selama 7 jam. Sepulang dari sana, saya mereview seluruh kegiatan saya dan memutuskan mengurangi 2/3 kegiatan. Meski tak sampai mengundurkan diri, tetapi saya mengurangi porsi saya. SAYA HARUS KEMBALI MENULIS. Tak tanggung-tanggung, target saya 5 artikel perhari.
Sumber |
Ternyata, setelah vakum menulis selama hampir dua minggu, mood saya menulis turun. Apalagi side effect kelelahan saat itu masih terasa bagi saya yang tak lagi muda. Sepulang dari Jombang, porsi tidur saya luar biasa banyaknya. Pekerjaan rumah yang keteter sejak minggu kedua masih menumpuk. Menulis atau menyetrika? Mencuci atau memberesi lemari baju yang berantakan? Dilema. Saya jadi emak galau. Bahaya. Waktu sedikit tapi banyak pekerjaan. Waktu seperti diciutkan dan selalu terasa kurang.
Saat saya menulis… saya merasa tulisan saya kurang bernyawa. Artikel dan cerpen saya terasa hambar. Tak ada liukan khas. Seperti membaca sebuah artikel berita yang sekadar memenuhi 5W1H. Maka… saya pun mulai mengakrabi youtube kembali. Saya sering mendengarkan lagu Kenny G agar relaks dan lancar menulis. Saya juga streaming radio ibukota di laptop dan di aplikasi Android. Tapi, pemakaian kuota internet saya menjadi sangat boros. Solusi saya adalah memakai aplikasi Langit Musik yang gratisan. Saya memakai paket data internet dari kartu As sehingga bisa streaming lagu gratis sepuas hati.
Kaitan menulis dan musik bagi saya
Sejak tengah bulan Januari lalu, saya mulai mengakrabi Langit Musik karena menurut saya lebih hemat dan lebih asyik. Saya harus mendengarkan musik seperti saran Mas Reza Basabasi.co ketika ditanya tentang tips mengatasi hilangnya kebuntuan ide menulis. Teman-teman yang mengalami masalah buntu menulis atau moody saat menulis bisa mencoba 5 cara di bawah ini.
5 cara mengatasi kebuntuan menulis ala Reza Nuva |
5 cara mengatasi kebuntuan menulis:
1. Mendengarkan musik. Mas Reza mengaku punya playlist lagu khusus untuk setiap karyanya. Saya sudah membuktikan, bahwa ketika saya ingin menulis tentang suatu tema dan saya mendengarkan lagu khusus, tulisan saya mengalir sampai selesai. Contohnya sebuah cerpen misteri saya yang berjudul Mbahyut itu lahir dalam waktu 2 jam kontraksi saat saya mendengarkan lagu soundtrack Kuntilanak-nya Julie Estelle. Juga dengan cerpen Gloomy Sunday yang juga lahir dalam 2,5 jam. Saya punya playlist lagu sesuai apa yang hendak saya tulis di aplikasi Langit Musik.
2. Jika sedang menulis, SELESAIKAN. Jangan menunda nanti-nanti. Apapun hasilnya, usahakan harus selesai. Toh nanti bisa diedit lagi.
3. Bagaimana jika benar-benar macet? Rehat, tidur, ngopi, makan, mandi, nge-game, jalan-jalan, browsing, baca buku…. Apapun kegiatan yang disukai. Bonusnya adalah jika mau membaca untuk pengayaan tulisan. Bagaimana jika masih belum bisa menyelesaikan? Yaelah.. seperti penulis karbitan saja… Ok next…
4. Tinggalkan tulisan yang tidak jadi itu beberapa hari sampai siap ditulis kembali. Intinya harus selesai berapa hari pun yang dibutuhkan.
5. Jika masih tak bisa menyelesaikan, saatnya kamu menyimpan tulisan tersebut, tanpa perlu ditengok kembali. Buat tulisan baru saja. Itu artinya kamu tak menguasai bahan dan belum siap melahirkannya.
Sulit dipercaya, target 5 artikel per hari yang awalnya saya anggap sulit, ternyata bisa saya capai. Saya bisa membuat rata-rata 5 artikel per hari sekarang. Langit Musik sangat membantu proses saya menulis. Musik juga menemani hari-hari saya dan bikin kegiatan menulis lebih asyik. Maka, saya setuju banget dengan tagline terbarunya yaitu #MusiknyaHidupKamu. Langit musik selalu asyik didengarkan apapun kegiatan kita; mencuci, memasak, menulis, jalan-jalan, menunggu kereta, perjalanan menuju kantor, jagongan, dan masih banyak lagi.
Playlist ini bisa digunakan freemium dengarkan musik tanpa langganan. 49 lagu full bertema piknik bebas streaming tanpa biaya langganan. |
Langit Musik, aplikasi streaming musik tanpa kuota bagi pengguna telkomsel
Saya pengguna setia telkomsel. Mulai dari simpati Nusantara sampai Kartu As versi tertua masih saya miliki dan gunakan. Nah, Langit Musik adalah aplikasi streaming musik tanpa kuota bagi pengguna telkomsel. Free data internet bukan berarti bisa diputar dalam mode terbang, lho. Smartphone tetap harus tersambung internet. Jangan khawatir, saya sudah membuktikan bisa mendengarkan puluhan lagu tanpa kuota. Pastikan kamu memakai Telkomsel, bukan provider lain atau wifi. Kamu juga bisa mencoba dan membuktikannya sendiri.
Sumber pixabay |
Cara menggunakan aplikasi Langit Musik
Ada 3 cara asyik mendengarkan musik secara utuh dengan berlangganan Langit Musik:
1. Freemium , paket ini memungkinkan kamu mendengarkan lagu secara utuh plus download juga secara gratis namun tidak bisa menggunakan fitur ofline.
2. Premium 7 hari. Kamu bisa mendengarkan dan mendowload lagu sepuasnya dengan hanya membayar Rp.6600 per 7 hari.
3. Langit Musik Premium 30 hari. Kamu bisa mendengarkan dan mendownload lagu sepuasnya dengan hanya membayar Rp.22000 per 30 hari.
Aplikasi Langit Musik Terbaru bisa mendengarkan lagu full tanpa jeda seperti hal pengguna premium. Kita tinggal mengklik tombol Playlist yang kita minati. FYI, hanya pengguna premium yang bisa membuat playlist.
Cara daftar langit musik |
Ada lebih dari 6000 lagu siap putar secara gratis
Salah satu yang saya paling suka di Langit Musik adalah ada ribuan, tepatnya 6000 lagu siap putar secara gratis. Semua jenis lagu ada di sini. Dari lagu terjadul sampai lagu yang baru rilis hari itu, semua ada. Suka lagu Korea? Meski tak banyak, tetapi kamu bisa mendengarkannya di sini. Silakan eksplor lebih banyak lagu favoritmu yang mungkin termasuk langka.
Aplikasi Langit Musik tidak lagi sama seperti dulu. Dahulu, hanya pelanggan premium yang bisa mendengarkan lagu secara utuh. Sekarang? Kita bahkan bisa mendengarkan ratusan lagu di playlist pilihan secara beruntun sambil melakukan pekerjaan kita tanpa perlu memilih lagu kembali. Ribuan pengguna premium Langit Musik membuat playlist sesuai selera dan semakin bagus, semakin banyak follower serta “peminjam” playlistnya. Suami saya pakai akun freemium, tetapi saya sering meminjam HP-nya sebagai sumber hiburan musik dengan memilih playlist saja.
Inovasi Langit Musik |
Semua ada di Langit Musik |
Bingung mulai dari mana? Mulai dari “Recommended For You” saja. Cari playlist yang lagunya kamu sukai, lalu klik tanda segitiga (play) di kanan bawah gambar. Semua playlist akan masuk daftar tunggu putarmu. Yang tidak suka tinggal dihapus saja.
Membuat PlayList sesuai selera dan mood
Pelanggan premium bisa membuat banyak playlist sesuai selera. Tidak terbatas jumlahnya. Semisal ingin membuat playlist lagu rohani, tinggal buat dan kumpulkan lagunya. Atau.. ingin mengumpulkan semua lagu Korea yang ada, bikin saja. Persiapan hari ibu dan ingin mengumpulkan semua lagu bertema Bunda? Bisa banget. Sudah ada ratusan playlist, dan saya melihat bahwa ada persaingan membuat playlist paling keren dan banyak followernya di sana. Mungkin kesimpulan saya saja, tetapi jika playlist saya punya banyak follower, saya akan senang sekalli. Itu artinya, saya dianggap tahu selera pasar. Hihihi.
Menyusuri lagu berdasarkan trending suatu kota
Adakalanya saya menelusuri lagu di Langit Musik menggunakan Trending. Saya iseng banget mencari lagu yang paling banyak diputar di suatu kota. Ini juga fitur baru Langit Musik yang menurut saya revolusioner. Top hits song di tiap kota ternyata berbeda-beda. Ini fenomena yang menarik, menurut saya. Pengelompokan kesukaan musik berdasarkan kota bisa dijadikan bahan skripsi jika mau. Hohoho… saya jadi ingat side job saya saat jadi calo tema skripsi untuk biaya makan saat jadi mahasiswa. Tak cuma usul tema, tapi juga presentasi bahan dan daftar pustaka, lho ya. Eits… kembali ke masa sekarang…
Menyusuri lagu sesuai toplist per kota |
Mendengarkan musik sesuai suasana hati dengan bantuan tag station
Saat saya awal-awal membuat playlist musik, saya sangat terbantu oleh sistem tagging di Langit Musik. Tag station namanya. Fungsinya mirip seperti tagging di media sosial, yaitu mengumpulkan lagu sesuai jenisnya. Judul tagging-nya juga unik, misalnya Good Old Days, Rock Lawas, Today Local Hits, Morning Sunshine, EDM Party, 90’s Rock!, Cool Down Season, After Party, HeartBeat, Sadness, Welcome to Black Parade, dan masih banyak lagi. Lagu-lagu rohani juga bisa membuat kegalauan saya jauh berkurang.
Pengelompokan lagu dengan tag station |
Musik, menjadi salah satu bagian yang penting bagi dunia kepenulisan saya seperti halnya kopi, keripik singkong, dan debur ombak. Langit Musik bikin kegiatan menulis saya lebih asyik.
Yuk ceritakan kisah hidupmu bersama musik di Langit Musik Blog Competition #MusiknyaHidupKamu untuk memenangkan hadiah uang jutaan di blog Warung Blogger. Deadline lomba sampai tanggal 27 Februari, lho… Jangan sampai ketinggalan.
19 Komentar
Musik memang bisa membangun mood nulis. Aku juga kalau nulis pakai pengiring musik. Musiknya bisa disesuaikan dengan tema tulisan :D
BalasHapusIya Vi. Jadi salah satu pendukung wajib setelah kopi
HapusAku suka musik yg melow, bisa bantu nulis novel romantis hehe
BalasHapusSalah satu lagu yg sering saya dengarkan adalah lagunya Kenny G, Mbak. Koleksinya lengkap di Langit Musik
HapusMusik melow saat ngedraf,
BalasHapusMusik ngeBeat saat beberes pekerjaan rumah..
Jadi smua bs selesai sesuai waktunya
Tos.. Kita sama.
HapusMusik melow saat ngedraf,
BalasHapusMusik ngeBeat saat beberes pekerjaan rumah..
Jadi smua bs selesai sesuai waktunya
Bonusnya kita jadi Bunda Cekatan ya Mbak
Hapussaat nulis dengerin musik tock...woww....seru
BalasHapus#rock
HapusWuih.... Top.
HapusSaya suka dengarkan rock saat pikiran kusut. Cepat membaiknya
Nulis sambil mendengarkan musik, itu aku banget mbaaak. Biasanya musik2 yg aku suka dari jaman abege..haha *abege ku jaman kapan tau :p
BalasHapusKita generasi MTV ya Mbak
HapusEmang betul Mbak Sus, musik bikin cair deh kerasnya hidup. Bisa lempengin hati pas nulis atau hati kusut...
BalasHapusWah teryata kau nggak sendirian nih suka dengarkan lagu juga saat ngetik :)
BalasHapusWiiiiiih, lima artikel per hari. LUAR BIASA!
BalasHapusBtw, musik emang teman paling setia nemenin blogging. Bikin makin semangat. :D
Wihh terima kasih tups menulisnya Mbakkk ❤️
BalasHapusAku juga pake langit musik dan senang sama aplikasinya heheh
Kalau buat nulis dan buat belajar, yang paling top aku dengerin itu musik-musiknya Kenny G. Bikin tenteram sekali. Bahagianya LangitMusik menyediakan itu. Jadi lebih mudah, deh. Hehehe.
BalasHapusKalau buat nulis dan buat belajar, yang paling top aku dengerin itu musik-musiknya Kenny G. Bikin tenteram sekali. Bahagianya LangitMusik menyediakan itu. Jadi lebih mudah, deh. Hehehe.
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)