Tuban, kota itu pernah menjadi bagian yang istimewa bagi saya. Bukan tentang sesosok lelaki, akan tetapi betapa akrabnya kota itu di telinga. Ketika saya masih kecil, sangat mudah menemukan nelayan asal Tuban yang tiduran di emperan rumah. Kala itu, laut di Jepara sangat kaya akan ikan sehingga penetrasi nelayan asal Tuban dan Kendal cukup massif. Apalagi, penduduk desa Bulu Jepara, tempat saya dibesarkan menyediakan tempat tidur dan warung makan ala kadarnya tuk mereka menginap. Sekarang, nelayan Jepara mencari ikan di sekitar laut Karimunjawa menggunakan teknologi GPS.
Senja di Tuban - foto Mbak Anis Khoir |
Saya tumbuh bersama para nelayan ini. Bapak saya dahulu adalah pedagang udang bago dan ikan. Hasil tangkapan nelayan selalu ia terima. Terlebih, mantan istri Bapak berasal dari Tuban dan masih akrab sampai sekarang. Beliau tinggal di Jepara sampai sekarang, meski sudah lama bercerai (dan bapak pun sudah lama meninggal). Makanya, kata Tuban cukup akrab di telinga. Seiring berjalannya waktu, seorang pria Tuban pernah singgah di hati saya. Ahahahaha… bagian yang ini spoiler banget.
Tuban, saya pernah mengunjungi kota ini dua kali. Memang secara khusus ke sana. Cukup sering lewat tiap perjalanan menuju Jawa Timur. Beberapa makanan yang membekas di benak saya adalah, lombok rawit Jawa Tmur yang super pedas, legen, siwalan, ikan peda, dan roti berbentuk ikan. Oh iya, rujak Tuban juga unik rasanya. Duh… jadi laper dan baper. Aneka olahan ikan tongkol juga saya sangat suka.
Saya punya teman blogger dari Tuban Bernama Mbak Anis Khoir. Orangnya manis dan kalem. Di grup arisan blogger pun jarang bercuap-cuap. Tak pernah protes juga. Kalau dari kata pengantar blog, sih, Mbak Anis mengaku sebagai introvert. Saya juga introvert lho, Mbak, tapi kok cerewet, ya? (Siap-siap ditimpuk ciloknya Mbak Arin). Kalau lihat di facebook, Mbak Anis senang bagi foto punggung. Ya sudah, saya ikut deh. Punggungnya juga bagus, kok, tak seperti saya yang agak membungkuk.
Foto Mbak Anis dari facebook |
Mbak Anis ini termasuk bloger kawakan, jika melihat tanggal pembuatan blognya. Tetapi memang jarang menulis. Tahun ini mulai sregep menulis meski lebih banyak karena membuat PR review blog sahabat. Kelihatannya pecah telor, ya Mbak, menjadi tahun dengan posting terbanyak. Sebelum terlambat, ayo, lebih banyak menulis lagi. Oh iya, lupa. Mbak Anis termasuk bloger daerah seperti saya. Tulisannya tentang Tuban sangat layak ditunggu. Serius lho Mbak. Kita yang di daerah perlu mengolah eh menulis tentang kota tinggal kita karena banyak dicari di google search. Nah, tulisan tentang Tuban diperbanyak, ya. Saya senang baca posting berlabel Tuban. Sangat berkarakter. Ada sedikit lucunya saat di pemandian itu. Hihihihi…
Posting kuliner Tuban yang terbaru di blog Mbak Anis adalah sayur asam klentang atau buah pohon kelor. Ini masakan khas yang sulit dicari. Saya bahkan baru mengetahuinya malam ini. Ternyata, ada kuliner unik dari buah kelor. Setahu saya hanya pepatah “Dunia tak selebar daun kelor” yang artinya jangan putus asa jika menghadapi ujian atau keadaan sulit. Karena pensaran dengan pohon kelor dan buahnya, saya googling deh. Ternyata memang ada buah kelor. Bentuknya memanjang, sekilas mirip buncis. Untuk memasaknya, kulit harus dikupas dahulu lalu dimasak seperti biasa. Saya penasaran sekali dengan rasanya. Kapan-kapan, saya harus mencobanya.
Saya memang sangat suka makan makanan sederhana yang lezat. Seperti resep sambal terong ala Susindra ini.
Saya memang sangat suka makan makanan sederhana yang lezat. Seperti resep sambal terong ala Susindra ini.
Buah kelor atau Moringa Oleifera |
Sayur asem klentang (buah kelor) - sumber dari cookpad |
Duh.. seger-seger ngiler, jadinya. Saya tutup reviewnya sampai sini deh ya. Kalau penasaran dengan Mbak Anis, Tuban, atau sayur asemnya, silakan langsung ke:
Blog: www.aniskhoir.com
IG: @anis_khoir01
Twitter: @anis_khoir01
FB: Anis Khoir
8 Komentar
Aah Mba Anis yang manis wong Tuban tho, aku ko ngebayangin seru kayanya ya tinggal di pesisiran bisa hidup bareng nelayan2 heheh..
BalasHapusNah wiskulnya bikin kepo, sayur asam klentang apa itu, gimana rasanya ya mbaaa suus
Salam kenal buat Mba Anis Khoir blogger dari Tuban.. Ntar mau meluncur ke blognya.. Satu lagi nih nambah lagi teman blogger dari nusantara..
BalasHapusMana wajah mbak anis yg manis itu...
BalasHapusdari atas sampai bawah, yg paling menarik bagi saya adl "para nelayan tuban tiduran di emperan rumah", sekarang masih kah yang demikian?
BalasHapusWaktu kuliah pernah "ikut"kapal nelayan. ABK nya beberapa adalah anak2 remaja. Kata mereka betapa beruntungnya saya bisa kuliah, mereka sebenarnya ingin sekolah tapi keadaan tidak memungkinkan. Jadi mereka memilih ikut orang tua jadi nelayan. Mereka cerita itu sambil nangis... sempat mereka meminta nomor telp, karena waktu itu belum punya hape, aku beri telp kos2an... terakhir telpon katanya udah mau menikah dengan perempuan asal Batang kalo ga salah... hihihi malah aku yang cerita..
BalasHapusKalau menurutku, Mbak Sus ngga cerewet. *dibahas* hahaha
BalasHapusSelamat Hari Blogger Nasional ya, Mbak Suuss. Buat Mbak Anis juga.
Kayak apa itu rasanya buah kelor? *penasaran juga saya :)
BalasHapusSalam mbk anis.senang ketemu blogger sesama tuban.boleh dong bagi" ilmunya.saya masih baru.
BalasHapusPengen punya forum siaturahmi sesama blogger tuban.
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)