Pagi yang cerah, ketika sang surya bergerak lambat menyaksikan riuh anak manusia berkendara. Saya duduk berdua dengan Binbin, putra kedua yang berusia 8 tahun. Kami bersantai, mengamati jalan yang sesekali dilintasi kendaraan. Kami tak sekadar diam melihat jalan, tentu saja. Kami menjalin komunikasi dan bonding agar selalu dekat.
“Cita-cita Adek ingin jadi apa?” tanya saya tiba-tiba.
“Astronot,” jawabnya pendek.
“Kenapa?”
“Lihat planet-planet," jawabnya pendek. "Bisa terbang,” imbuhnya.
“Terbang kemana?”
“Luar angkasa”
… dan percakapan off the record kami berlanjut...
Bahagia sekali jika mengetahui anak memiliki cita-cita. Meski ada kemungkinan cita-cita si kecil akan berubah seiring waktu. Tak mengapa. Mereka berproses. Setidaknya kita bisa memupuk rasa ingin tahunya melalui interest yang ia pilih. Melalui cita-cita yang dipilih, kita, para orangtua, bisa mulai mengarahkan anak menyukai bidang-bidang ilmu yang dibutuhkan demi mencapai cita-citanya. Seperti saya, misalnya, memiliki “jurus jitu” agar Binbin melakukan sesuatu. Misalnya, “Astronot akan menyelesaikan soal matematika ini dalam waktu 15 menit.” Agak tricky, tapi bukankah menjadi orang tua harus kreatif, inovatif tetapi tak melupakan konsep mendidik anak sesuai fitrahnya? Lagi pula, bukankah sudah menjadi tugas fitrah saya untuk Merajut Masa depan Anak yang saya lahirkan?
Bagaimana cara menjadi astronot? Tak pelak, pertanyaan itu menggelitik saya. Meski saya tahu, mungkin cita-cita anak akan berubah, saya tetap mencari tahu caranya. Tugas saya mengarahkan dan mengantarkan. Maka saya pun mencari tahu syarat menjadi astronot. Setidaknya bisa saya siapkan sejak kecil. Siapa tahu Binbin bisa menjadi the next Dr Pratiwi Pujilestari Sudarmono (ahli Biologi Molekuler) dan Taufik Akbar. Mereka seharusnya menjadi astronot pertama Indonesia pada tahun 1985 untuk membawa Palapa B-3. Sayang pesawat ulang alik Challenger NASA STS-61-H yang akan membawa satelit kita itu meledak sebelum berangkat.
Apa saja sih syarat jadi antariksawan?
1. Pandai matematika dan sains sebagai ilmu dasar
2. Bisa bekerja dalam kelompok. Faktanya, dari 195 mantan astronot, 123 dari mereka aktif di kepanduan.
3. Gelar sarjana terbaik yang relevan dengan ilmu yang dibutuhkan (teknik mesin, ilmu biologi, fisika, matematika, astronomi, teknik penerbangan antariksa, geologi, meteorologi, atau ilmu kebumian lain.)
4. Gelar sarjana dan pasca sarjana dari lembaga perguruan tinggi terakreditasi.
5. Menguasai komunikasi dan bahasa asing lebih dari satu.
6. Menjadi terbaik di bidangnya.
7. Kondisi fisik sangat prima (tinggi, tekanan darah 140/90).
8. Rekomendasi dari profesor yang relevan.
9. Telah berpengalaman di bidang yang dipilih minimal 3 tahun.
2. Bisa bekerja dalam kelompok. Faktanya, dari 195 mantan astronot, 123 dari mereka aktif di kepanduan.
3. Gelar sarjana terbaik yang relevan dengan ilmu yang dibutuhkan (teknik mesin, ilmu biologi, fisika, matematika, astronomi, teknik penerbangan antariksa, geologi, meteorologi, atau ilmu kebumian lain.)
4. Gelar sarjana dan pasca sarjana dari lembaga perguruan tinggi terakreditasi.
5. Menguasai komunikasi dan bahasa asing lebih dari satu.
6. Menjadi terbaik di bidangnya.
7. Kondisi fisik sangat prima (tinggi, tekanan darah 140/90).
8. Rekomendasi dari profesor yang relevan.
9. Telah berpengalaman di bidang yang dipilih minimal 3 tahun.
Luar biasa sekali PR yang harus saya siapkan jika Binbin benar-benar ingin menjadi astronot. Perjalanan panjang yang dimulai dari gizi yang baik, mengajarkan disiplin berolahraga, memastikan ia ikut kepanduan, menemaninya belajar bidang ilmu dasar yang harus dikuasai sebelum jenjang yang lebih tinggi, membiasakannya mampu mandiri, dan tak lupa, memastikan ia memiliki sikap mental - spiritual yang baik. Begitu banyak tugas saya dan ayahnya sebagai orangtua. Dan persiapan yang paling krusial, adalah DANA. Bisa dibayangkan berapa banyak anggaran dana yang harus kami siapkan. Dengan cita-cita demikian, mau tidak mau, anak harus diarahkan agar masuk ke sekolah terbaik (meski masih di area Jepara dahulu sampai anak lebih mandiri). Ketika Binbin siap keluar rumah, saat itulah kota terbaik yang ia tuju adalah Bandung. Institut Teknologi Bandung menjadi tempat kuliah yang harus ia pilih.
Dana. Satu kata dengan empat huruf, tetapi efeknya sangat dahsyat. Kami harus menyiapkan uang sekian ratus juta untuk biaya pendidikan Binbin. Agar lebih mudah saya menyiapkan kebutuhan dananya, saya mencari tahu biaya masuk ITB saat ini lalu menambahkan laju inflasi pendidikan di Indonesia yang rata-ratanya 7-15%. Mengingat biaya masuk ITB belum berubah sejak 2013, saya memasang laju inflasi 10% untuk jaga-jaga.
Sesuai keterangan resmi di website ITB, besaran masuk kuliah di sana untuk fakultas non SBM (Sekolah Bisnis dan Managemen) adalah Rp 10.000.000,- per semester. Tak ada uang pangkal untuk masuk ke sana, tetapi saya tetap menambahkan dana cadangan sebesar RP 15.000.000,- untuk uang sewa kamar dan biaya tak terduga di awal. Saya meminjam Kalkulator Dana Pendidikan dari ZAP Finance. Silakan unduh dan buat simulasi menggunakan Kalkulator Dana Pendidikan ini.
Seperti ini ilustrasi dana pendidikan kuliah yang harus saya siapkan bagi Binbin di ITB.
- Nama Anak: Binbin
- Usia saat ini 8 tahun
- Jenjang kuliah yang saya siapkan adalah S1
- Waktu sekolah ideal 4 tahun
- Jangka waktu investasi yang harus saya siapkan adalah 10 tahun, dengan asumsi ia akan kuliah di usia 18 tahun.
- Uang pangkal Rp 0,- namun saya isi Rp 15.000.000,- untuk sewa kamar dan keperluan lain
- Uang Kuliah Tunggal di ITB saat ini adalah Rp 10.000.000,- (untuk mahasiswa non subsidi)
- Inflasi 10% untuk jaga-jaga meski sampai 3 tahun ini biaya UKT belum berubah.
Dengan perhitungan semacam itu, biaya yang harus saya siapkan adalah RP 95.000.000,- yang berasal dari 8 x UKT + uang pangkal (jaga-jaga). Jumlah sekian adalah persiapan untuk kuliah di tahun ini. Padahal, Binbin akan kuliah dalam 10 tahun lagi. Pasti sudah berubah banyak ya? Di situlah saya menambahkan faktor X yang disebut inflasi. Saya tambahkan laju inflasi pendidikan sebesar 10% per tahun untuk jaga-jaga. Maka, biaya kuliah yang harus saya siapkan minimal Rp 246.405.534. Lumayan besar, ya, kalau untuk sekarang? Tenang.. masih 10 tahun lagi. Saat itu, kondisi perekonomian di Indonesia sudah jauh lebih baik, insyaAllah. Have faith! Jangan menyerah duluan.
OK, dana sebesar Rp 246.405.534 itu harus saya siapkan. Bagaimana caranya? ASURANSI PENDIDIKAN adalah jawaban yang paling tepat. Maka saya pun harus jeli melihat asuransi pendidikan yang memberikan benefit terbaik. Tingkat keuntungan tertinggi yang ditawarkan oleh produk asuransi, itu peluang saya agar jumlah cicilan bulanan saya agak rendah. Setidaknya saya harus mencari asuransi pendidikan yang menawarkan tingkat keuntungan sebesar 15%. Maka, kebutuhan investasi saya adalah Rp 895.313 per bulan. Jumlah ini, semakin cepat saya cicil semakin baik. Karena, jika tak segera saya mulai, jumlah bulan yang dibutuhkan berkurang sehingga cicilan bisa lebih besar dari ini.
Luar biasa, bukan, bagaimana mahalnya biaya pendidikan sarjana di Indonesia? Kenyataan ini membuat banyak orangtua yang khawatir, mampukah mereka membiayai pendidikan anak sampai jenjang kuliah. Kalau saya, harus bisa jawab MAMPU. Biaya masuk kuliah yang saya bagi di atas adalah biaya UKT normal. Bagi para mahasiswa yang memerlukan bantuan biaya pendidikan dan memenuhi kriteria yang ditentukan, disediakan bantuan biaya pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua.
Informasi selengkapnya dapat diperoleh di situs resmi Institut Teknologi Bandung. Besaran subsidi akan ditentukan oleh ITB berdasarkan data ekonomi mahasiswa yang bersangkutan. Mekanisme penentuan subsidi UKT tersebut akan disampaikan kepada calon mahasiswa setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus dari salah satu sistem seleksi mahasiswa baru (SNMPTN atau SBMPTN) di ITB. Dari penelusuran saya tentang biaya masuk kuliah di ITB, biaya UKT terbagi dalam 5 kelompok berdasarkan kemampuan ekonomi orangtua. Memang sistem UKT memungkinkan subsidi silang bagi mahasiswa tidak mampu dari mahasiswa mampu. Jadi jangan merasa horor dan terteror dahulu ya. Siapkan yang terbaik bagi anak sambil terus berupaya agar ekonomi mapan dan investasi lancar. Jika itu terjadi, berapa pun biayanya pasti bisa dipenuhi. Tetap semangat.
Oh ya, saya ingin memberi kabar baik agar ngayem-ayemi. Kondisi perekonomian di Indonesia sudah lebih baik. Memang sempat turun di level rendah di tahun 2015, namun perlahan mulai pulih. Ketika menuliskan hal ini, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah mencapai 5 %. Jangan mengatakan hanya 5% karena di era kekacauan ekonomi global saat ini, prosentase segitu termasuk bagus. Pada era presiden sebelumnya, optimisme bahwa Indonesia akan menjadi negara berekonomi terkuat ke 7 di dunia pada tahun 2030 versi Bank Dunia sempat menyeruak. Bukan mimpi kosong, karena saat itu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar di angka 6 - 7%. Memang patut disayangkan karena prosentasenya terus menurun di pemerintahan ini. Namun optimisme baru terbentuk dengan kembalinya Ibu Sri Mulyani serta adanya tax anmesti dan program repatriasi. Pemerintah memasang target penerimaan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2016 sebesar Rp 1.565,8 triliun dengan terus membuat kebijakan di bidang perpajakan. Penambahan dana sebesar ini membuat bisnis-bisnis lain ikut menggeliat. Iklim investasi, properti dan kegiatan usaha menjadi lebih bersemangat. Dengan demikian, kenaikan target laju pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Tentu saja, sebagai warga negara yang baik kita harus turut mengikuti kebijakan yang ada dengan menjadi wajib pajak serta tetap mengawasi penggunaan dan meminimalisir kebocoran jika ada. Kita dan pemerintah harus terus berupaya yang terbaik agar prediksi Bank Dunia dapat kita wujudkan. Perbaikan ekonomi sangat erat kaitannya dengan penghasilan kita. Kita harapkan yang terbaik bagi Indonesia kita tercinta. Mengenai tax amnesti, saya pernah menulis di sini.
Eh iya, dari membahas dialog ringan saya dengan Binbin tentang cita-cita, mengapa jadi panjang lebar, ya? Hihihi… Yah, namanya juga ibu-ibu yang konsern dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Memang harus begitu. Perbincangan santai dengan keluarga bisa menjadi cara untuk menentukan kebijakan keluarga. Sembari minum teh bersama, kita bisa saling bercerita, beradu pendapat dengan cantik bersama anak dan pasangan. Justru saat itulah waktu yang terbaik untuk berdiskusi. Mengenai dana pendidikan anak, misalnya. Anak sangat boleh dilibatkan. Ketika sudah berbincang teknis, tentu lebih nyaman berdua.
Saya punya tips mempersiapkan masa depan anak. Mau? Saya mengutipnya dari Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GcertFinPlanning, CFP, QWP - Seorang CEO & Financial Planner, public speaker, penulis buku ‘Menjadi Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya’, Dosen FEUI, seorang isteri, dan ibu dari 2 orang anak.
- Sebaiknya orangtua mulai mendiskusikan (dana) pendidikan anak sejak masih dalam kandungan. Tak jadi masalah jika mulai mengamati sekolah target atau malah melihat pameran pendidikan. Persiapan kita jadi lebih panjang, kan?
- Jika target sudah didapat, mulai buat riset kebutuhan biayanya. Jangan menambahkan prosentase penambahan biaya pendidikan seperti yang saya lakukan di atas.
- Periksa kembali jumlah tabungan dan investasi yang sudah kita miliki dan mulailah membuat rencana dana pendidikan
- Periksa apakah keuangan keluarga sudah terlindungi. Menabung dan berinvestasi memang dilakukan saat usia produktif, tetapi pertimbangkan pula resiko kecelakaan atau kematian sehingga selain Asuransi Pendidikan, perlu juga Asuransi Jiwa agar cicilan Asuransi Pendidikan tetap ter-cover jika kejadian buruk menimpa.
Saya tidak berusaha membuatmu tambah bingung dan galau karena biaya yang tak sedikit, lho. Ini kenyataan yang sering kita tutupi. Ah, nanti saja. Ah, saya masih sehat, kok. Dan masih banyak ah ah yang lain. Percayalah, penyangkalan adalah salah satu kebiasaan yang bisa berakibat fatal. Tak sedikit jumlah anak yang putus sekolah, tak sedikit anak yang mengidamkan kuliah namun terbentur dana. Jumlah sarjana di Indonesia baru sekitar 5% dari seluruh total penduduk Indonesia. Sudah banyak atau belum banyak? Saya kembalikan ke kamu deh, sembari menjawab “Mampukah anakku nanti menjadi sarjana dan bagaimana menyiasatinya?”
Sudah memikirkannya? Sebenarnya saya punya solusi terbaik dan termurah. Iya. Kamu tidak salah. Terbaik dan termurah. Namanya BEKAL MASA DEPAN CHIL-GO! Apa itu? Coba simak video ini terlebih dahulu. Sangat informatif dan asyik dilihat. Kalau perlu difavoritkan agar bisa jadi reminder dan penyemangat, bahwa ada cara mudah untuk mendapatkan investasi dana pendidikan bernilai ratusan juta rupiah.
BEKAL MASA DEPAN CHIL-GO! merupakan program promo produk Chil-Go! bagi para orang tua untuk dapat berbagi stimulasi dan ide kreatif dalam mengembangkan Kecerdasan Majemuk Si Kecil sehingga menjadi Generasi Platinum. Morinaga Chil-Go! akan memilih 9 orang pemenang hadiah utama dan 3.035 orang pemenang hadiah hiburan selama periode program berlangsung. Asuransi dana pendidikan tuk anak
Jadi, ada total hadiah 3 milyar untuk program Bekal Masa Depan yang berupa Dana Asuransi Pendidikan dan ribuan hadiah hiburan. Rinciannya adalah sebagai berikut:
* 1 Asuransi Pendidikan senilai Rp 500.000.000,- per periode
* 1 Asuransi Pendidikan senilai Rp 300.000,000,- per periode
* 1 Asuransi Pendidikan senilai Rp 200.000.000,- per periode
* 35 kardus susu Morinaga Chil-go! berisi 36 botol per kardus
* 1000 voucher Bilna senilai Rp 200.000,- (khusus kategori mainan anak)
* 1000 tempat bekal makan ekslusif dari Morinaga
* 1000 tiket Jungle Land
Kesempatan memenangkan hadiah BMD Chil-Go! sangat besar.
Jangan panik. Program ini berlangsung sampai akhir 2016 dengan pembagian 3 priode, yaitu:
* Periode 1 (1 Juli 2016 – 31 Agustus 2016) yang akan diumumkan pemenangnya pada tanggal 14 September 2016
* Periode 2 (1 September 2016 – 31 Oktober 2016) yang akan diumumkan pemenangnya pada tanggal 14 November 2016
* Periode 3 (1 November 2016 – 31 Desember 2016) yang akan diumumkan pemenangnya pada tanggal 31 Januari 2017.
Wuih.. banyak sekali, ya? Kesempatan memang kita jadi lebih besar.
Saya sudah membuat artikel lengkap mengenai teknis mengikuti Bekal Masa Depan Chil-Go! atau yang disingkat BMD Chil-Go! di artikel Merajut Bekal Masa depan Anak Bersama BMD Chil-Go! jilid satu. Makanya kali ini saya membuat jilid kedua agar menyambung.
Mengapa kita harus mengikuti program BMD Chil-Go!? Apa manfaatnya? Seberapa penting?
- Setiap anak adalah tumpuan harapan bagi orangtuanya. Mereka adalah Generasi penerus yang harus lebih baik dan lebih cerdas. Anak yang cerdas sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara kita. BMD Chil-Go! #SiapcerdaskanBangsa.
- Biaya pendidikan anak itu sangat mahal. Mahal sekali. Di atas saya sudah menyinggung tentang biaya yang harus saya siapkan saat Binbin kuliah nanti. Berapa besar biayanya? Rp 246.405.534. itu hanya biaya kuliah, belum biaya SD yang sudah dijalani 3 tahun, SMP, dan SMA. Rp 350.000.000,- bisa jadi angka yang harus saya keluarkan demi mengantarkan Binbin menjadi S1. Padahal saya memiliki 2 anak, yaitu Destin dan Binbin. Biaya tersebut bisa lebih besar untuk standar orangtua lain. Masih butuh alasan lain?
- Jika kisaran dana pendidikan yang saya jabarkan di atas membuatmu pusing dan berkunan-kunang, BMD Chil-Go! ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan dana pendidikan dengan cara yang murah dan asyik. Ayo ikut program BMD Chil-Go!. hanya butuh 6 botol Morinaga Chil-Go! untuk setiap satu kesempatan meraih dana asuransi sebesar Rp 500.000.000,-, Rp 300.000.000,- atau Rp 200.000.000,- Makin banyak ikut makin besar kesempatan mendapatkannya.
- Kita akan merasa tenang jika sewaktu-waktu dipanggil oleh Allah (jangan berkilah, ini kepastian yang nyata) karena sudah mengupayakan yang terbaik bagi anak.
- Morinaga sangat enak dan lezat. Anak-anak sudah pasti sangat suka. Dua anak laki-laki saya sangat suka Morinaga Chil-Go! sehingga saya tak pernah sayang membelikannya. Nah, saya tukarkan struk pembeliannya dengan kesempatan mendapatkan dana Asuransi Pendidikan. Anak suka, tubuh sehat dan cerdas, saya pun tenang karena memberi nutrisi terbaik sambil berupaya mendapatkan hadiah investasi yang sangat besar. Silakan perhatikan infografis saya di bawah ini untuk cara pembelian produk agar struk bisa ditukarkan dengan kode unik.
- Mungkin kesempatan satu-satunya mendapatkan dana Asuransi Pendidikan secara hemat dan menyenangkan. Oh ayolah.. kesempatan kita hanya sampai tahun ini saja. Periode terakhir hanya sampai tanggal 31 Desember 2016. Yakin ada program semacam ini lagi? Ayo buruan ikut Bekal Masa Depan Anak Chil-go!! Kalau ada lagi ya harus ikut lagi. Kalau tidak ada? Menyesal kemudian tiada guna.
Bagaimana? Masih butuh diyakinkan mengenai manfaat dan pentingnya ikut Bekal Masa Depan Chil-Go!? ;)
Bekal Masa Depan Chil-Go! merupakan salah satu langkah Morinaga dalam mendukung gerakan #SiapCerdaskanBangsa yang ditujukan kepada para orang tua untuk dapat berbagi stimulasi dan ide kreatif dalam mengembangkan Kecerdasan Majemuk Si Kecil sehingga menjadi Generasi Platinum yang multitalenta. Gerakan #SiapCerdaskanBangsa adalah program yang sangat mulia karena tumbuh kembang anak sangat tergantung pada 1000 hari pertamanya. 1000 hari pertama sangat menentukan terbentuk nya Generasi Platinum Multitalenta yang cerdas dan sehat. Generasi Multitalenta adalah anak kita. Merekalah yang akan memimpin dunia saat kita sudah berangkat senja. Mereka pemegang gelar khalifah di dunia. Masih menyepelekan peran kita sebagai agen perubahan zaman? Jangan ah. Mari kita ikut program BMD Chil-Go! bersama-sama. Mari kita biasakan anak minum susu Morinaga agar anak lebih sehat, cerdas dan menjadi Generasi Platinum Multitalenta. Produk ini terbukti aman dan menjadi produk susu kebanggaan nasional. Morinaga merupakan salah satu Kalbe Nutritionals.
Teman-teman tentu mengenal merk dagang Kalbe yang sudah ada sejak zaman kita sangat kecil. Zaman bapak ibu kita, karena sudah ada sejak tahun 1966. PT. Kalbe Farma merupakan salah satu industri farmasi di Indonesia didirikan pada tanggal 10 September 1966 oleh Dr. B. Setiawan yang kemudian mengambil gelar Ph.D. di bidang farmakologi. Keinginannya untuk mendirikan perusahaan ini didorong oleh rasa ingin ikut mengambil bagian dalam pembanguna nasional, terutama dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pelayanan pengobatan yang baik.
Nah, Kalbe Nutritionals adalah salah satu anak perusahaan sebuah perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, PT Kalbe Farma Tbk. Pada awalnya Kalbe Nutritionals didirikan dengan nama PT Sanghiang Perkasa dan perusahaan ini menjalankan bisnisnya di bidang kesehatan. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan dan minuman kesehatan yang menjangkau di setiap titik kritis tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia. Produk-produk yang dihasilkan berupa susu untuk bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, beberapa kebutuhan khusus kaum manula, serta biskuit dan sereal bayi. Kalbe Nutritionals merupakan sebuah corporate brand identity yang berkomitmen menghasilkan produk-produk nutrisi berkualitas terbaik. Misi utamanya adalah "We provide wellness to millions". Untuk itu, selain bergandengan tangan dengan brand lokal, Kalbe Nutritionals juga menggandeng perusahaan nutrisi terkemuka di dunia seperti Morinaga Milk Industry Co. Ltd (Jepang) dan BENECOL (Finlandia). Untuk pelayanan terbaik, selain tersedia di toko/outlet terdekat, kita juga bisa membeli langsung dengan harga lebih murah dan gratis ongkos kirim di Kalbe e-store. Memiliki pertanyaan yang butuh jawaban cepat? Ada layanan Kalbe Customer care di 0800-140-2000 (bebas pulsa).
Dari penjelasan saya di atas, terlihat sekali komitmen Kalbe Nutritionals dalam memperhatikan kesejahteraan pelanggannya. Melalui Morinaga, program #SiapCerdaskanBangsa dikibarkan. Kita bisa ikut serta secara aktif. Kita bahkan diberi kesempatan mendapatkan dana Asuransi Pendidikan senilai total 3 milliar melalui program BMD Chil-Go!
Ayo ikut program Bekal Masa Depan dari Morinaga Chil-Go! untuk memenangkan hadiah Asuransi Pendidikan senilai total 3 milyar rupiah. Jangan lupa, ada 3035 hadiah hiburan. Jika bukan kita yang berupaya merajut bekal masa depan anak, siapa lagi? Selain video di atas, saya sudah membuat artikel lengkap cara ikut program BMD Chil-Go! sampai ke tips menuliskan ide. Silakan disimak di Merajut Bekal Masa Depan Anak Dengan BMD Chil-Go! Jilid 1 lalu membaca Merajut Bekal Masa Depan Anak Dengan BMD Chil-Go! Jilid 2.
Jangan lupa mengikuti media sosial Morinaga Platinum agar mengetahui promo-promo terbaru dan tips kreatif menstimulasi kecerdasan anak.
Facebook: Morinaga Platinum
Twitter: @Morinagaid
Instagram: @MorinagaPlatinum
44 Komentar
Kece Mba
BalasHapusTerima kasih
HapusIya ya biaya pendidikan anak tuh mahal bgt hiks. Coba ikutan kontes chil go aah, sapa tau menang
BalasHapusKesimpulan cerdas mbak. Ayo ikut yang banyak
HapusSemoga cita2 kak BinBin tercapai yaa..aamiin..
BalasHapusBener, investasi utk dana pendidikan, semakin cepat dimulai akan semakin baik.
Siapa tau kita dpt asuransi dari morinaga yaa..aamiiin.. Nyicil ayem kan..hehe
Amiiin....
HapusBunda Arin sudah siapkan dana pendidikan melalui asuransi?
Ayo kita atur rencana keuangan bersama
Semoga pendidikan yang semakin mahal sesuai sama fasilitas yang diberikan
BalasHapusOh ...mahalnya dunia pendidikan di Indonesia
Untuk itu baiknya biaya pendidikan harus disiapkan sejak dini.
MasyaAllah mahalnya Mbak. Termahal di Asia, kelihatannya.
Hapuswuaaah,...lengkap banget artikelnya..bnayak info yg didapet. Saya jg harus memikirkan investasi dana pendidikan nih..thanks infonya mba
BalasHapusSama sama Mbak Lingga. Ayo mulai aware dengan rencana keuangan
Hapusinsha Allah mba
HapusBiaya pendidikan anak semakin mahal yah Mba Susi, tugas kita sebagai orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan untuk mereka
BalasHapusIya Mbak Ira. Itu tugas kita sebagai orang tua
HapusIya mba. Saya juga pernah ngitung dana pendidikan untuk Bintang sampai tanay kuliah. Alamak! Setengah miliar. Memang perlu dipersiapkan sedari dini. Hihii apalagi kalau bisa berjodoh dgn progam Morinaga ini ya mba. Aihh keren bangetm mau ah nyoba mumpung di rumag juga pakai Morinaga
BalasHapusSepakat Mbak. Buanyak sekali ya. Kalau tidak siap2, bahaya DO menanti di depan.
HapusMasya Allah, cita-cita Binbin keren sekali. Barakallah Nak, semoga bisa tercapai ya.
BalasHapusDan saya mulai memikirkan pendidikan buat anak juga Mba. Tahun depan si kakak masuk TK. Setiap orangtua pasti ingin pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Dan bicara tentang pendidikan yang baik, betul sekali kata MBa Susi, kita harus menyiapkan dananya dari sekarang :)
Siap2 memasuki dunia pendidikan ya Mbak Rotun.
HapusSingsingkan lengan baju lebih tinggi krn anggaran dana besar menanti di depan. Semangat!
Ngebaca hadiahnya, per periode. Ada 3 periode pulak, wow...bon courage mba!
BalasHapusReviewnya benar-benar detail, semoga kelak cita-cita yang diimpikan Binbin dapat terwujud. aamiin
Merci Mbak Nining.
HapusHadiah sebesar itu sangat patut diperjuangkan ya.
cita-cita anak aku dokter... duh pasti mahal banget
BalasHapussekarang baru 21 bulan, dan saya enggak bisa membayangkan berapa banyak biaya pendidikan buat Arjuna, 15 tahun lagi...
Yang penting persiapannya bagus Mbak. Memang biaya selalu naik, tapi pendapatan pun meningkat. Janga resah ya
HapusBaru tahu mbak kalau matematika bisa jadi antariksawan juga. Hahaha duh kemana aja selama ini. Padahal dulu cita-citaku jadi astronot juga lho mbak, tapi nggak tau kalau daftar kerja jadi astronot lewat lembaga mana ya. Semoga cita-cita Binbin tercapai ya Nak. Aamiin.
BalasHapusBasic ketika kecil matematika & science Mbak.
HapusIbarat kata kepala jadi kaki, kaki jadi kepala pasti dilakukan oleh orangtua agar anaknya bisa sekolah tinggi.
BalasHapusKeren program BMD Chil Go ini. Semoga bisa rutin diadakan tiap tahun dan diikuti oleh perusahaan yg lain.
Semangat!
Benar sekali Mbak. Tak hanya banting tulang, jalan kayang pun jadi
HapusAku emang belum nikah sih bund, tapi ngerasain juga gimana pusingnya kedua orang tua pas aku sama adek mulai masuk kuliah, mereka berusaha keras supaya kami berdua bisa mengenyam pendidikan layak.
BalasHapusKedepannya kalau sudah menikah dan punya anak, aku udah ada rencana buat nabung dan punya asuransi pendidikan buat anak2ku nanti, supaya masalah pendidikan anak terjamin.
Good luck ya bund!
Iya Mbak. Fitrah ortu untuk berusaha sekuat mungkin mewujudkan cita-cita anak.
HapusTerima kasih ya...
wuihh keren...semoga tercapai cita-citanya si kecil ya mbak :))
BalasHapusAamiin...
HapusMOga cita2 jadi astronot bisa dikabulkan ya mba :)
BalasHapusAamiin
Aamiin....
HapusTerima kasih Mbak
Wah..Binbin mau jadi astronot ya...kereen. Semoga tercapai ya, Dek :)
BalasHapusAamiin....
HapusIya, alhamdulillah belum berubah sejak kecil. Semoga tetap dijalur ini. Aamiin
Wih... Bin Bin cita-citanya jadi Astronot?
BalasHapusKeren skali, dek... smoga bisa trcapai ya, dek... :D
Aamiin....
HapusSemoga terwujud cita2nya
Keren ih cita-cita Bin Bin, moga lancar nabungnya ya bundanya. Aku juga merasakan kalo biaya pendidikan makin mahal. Soalnya anak2 sekolah di swasta agar dapat pendidikan agama jadi bayarnya lumayan.
BalasHapusAamiin..
HapusIya mbak, 2 anakku di SD sasta berbasis agama. Mahal
Moga terkabul cita2 anaknya Mbak Susi.
BalasHapusBTW Mbak Susi di ITB ada jurusan utk belajar jd antariksaan kah?
Ngliat perhitungan biaya pendidikannya huwaaaa bsok anak2ku brp ya?
Aamiin..
HapusAda mbak. Satu2nya di Indonesia
alhamdulillah aku dah mempersiapkan nabung2 sedikit dr dulu khusus buat pendidikan, begh sekolah jaman sekarang emang mihiil ya Mbaaa...
BalasHapusSemoga tercapai cita2 Bibin, insyaallah ada rezekinya buat abak2 kita .Amiin ..
Iya Mbak. Alhamdulillah aku juga sudah sejak si sulung kecil, meski nilai investasi tak sebesar simulasi. Makanya aku kaget ternyata sebesar itu biaya sekarang dan 10 - 15 tahun lagi. Kalo gak cari di web PTN resmi sendiri sulit percaya.
Hapuswahhhh itu hadiahnya menggiurkan, jadi pengen ikutan. Lumaya kan kalau menang hadiah hiburan aja. Ngarepnya sih dpt hadiah utama, hahah
BalasHapusHahahaha... iya mbak. Lumayan banget hadiahnya. Semua menang nih kelihatannya
HapusSemoga Binbin bisa jadi astronot ya. Hebat cita-citanya :)
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)