Foto Percikan Air di Water Blow Nusa Dua Bali Gunakan Kamera Zenfone 3 ZE520KL

Menangkap foto percikan air di Water Blow Nusa Dua Bali dengan Kamera Zenfone 3 ZE520KL


Masih seputar even Press Launch Asus Zenfone 3 di Nusa Dua Bali 7-9 September lalu. Setelah Incredible Race saya mbolang ke Peninsula Island. Letaknya di kawasan elit sebelah selatan Tanjung Benoa. Malam sebelumnya, kami diajak ke sini pada pukul 10 untuk “Beauty Sky Contest” usai teknikal Seminar.  Saya penasaran seperti apa jika ke sana pada terang hari, karena malam hari saja tampak indah.  Ketika saya bertanya lokasinya ke bell boy hotel Courtyard Marriot, saya mendapat jawaban memuaskan. Salah satunya adalah fasilitas free antar jemput menuju pantai pribadi hotel tersebut. Dari pantai, saya tinggal berjalan sedikit untuk sampai di pulau Peninsula. Nah, Water Blow ada di sana. Juga destinasi wisata lain di sekitar situ seperti patung Arjuna Kreshna yang menarik minat saya malam sebelumnya. 


"Semua gratis", imbuhnya. 

Mendengar kata “SEMUA GRATIS” jiwa mbolang saya terbetot ke sana. Hahahaha…. Saya melakukan perjalanan sendirian karena semua teman yang saya ajak kelelahan dan ingin mempersiapkan diri dengan maksimal di Asus Gala Dinner. 

Meski privat beach, warga boleh bermain di sini
Untuk pergi ke Water Blow, saya naik shuttle menuju pantai pribadi Courtyard Hotel. Nama lainnya adalah The Beach Club Sopir yang mengantarkan sangat baik dan memberi saya penjelasan bagaimana cara meminta dijemput secara gratis dan di mana. Karena tahu akan menunggu jemputan di sana sekitar 15 menit, saya jalan-jalan ke sekitar sana dulu, termasuk pantai pribadi hotel sebelah. Saya akan eksplor pantai pribadi Courtyard Marriot sambil menunggu jemputan, pikir saya tanpa mengingat waktu dan cahaya matahari senja. Apalagi, saat itu ada privat wedding party di sana. 

Saya menuju pulau Peninsula dengan berjalan kaki. Meski pulau, tetapi jalanan datar seperti jalanan biasa. Sekadar informasi, dahulunya pulau Peninsula terpisah dari Nusa Dua. Keduanya disatukan pada tahun 1976. Perihal ini, saya buatkan posting sendiri, ya, karena aslinya saya harus dua kali ke sini. Saya kesorean dan harus bergegas ke Water Blow sebelum senja berhias warna jingga. Saya melewati area jogging dengan cepat karena diburu waktu. 

Gerbang Water Blow dengan tata aturan yang harus diperhatikan demi keselamatan
Saya sampai di gerbang Water Blow jam 18:06. Pada jam segitu, matahari belum tenggelam di Bali. Saya bergegas ke gazebo Water Blow, menyusul banyak wisatawan di sana. Tanpa sungkan saya bergabung dan mengabadikan banyak foto. Ombak yang menabrak dinding tak selalu besar, sehingga cipratan air di sekitar tebing tak selalu terjadi. Saya harus sabar menanti dengan lensa HP terbuka. Saya pakai mode manual, kecepatan rana berganti-ganti dari 1/125S sampai 1/1000S. Saya kurang paham fotografi dan baru pertama kalinya memakai kamera HP yang bisa disetting secara manual. Yang saya tahu, kecepatan rana HP Zenfone 3 ZE520KL adalah 1/50000S. Saya juga tak pernah pegang kamera DSLR sehingga pengetahuan fotografi saya sebatas menunggu momen tepat dan jepret. Alhamdulillah, bagi saya yang baru pertama kali coba, hasilnya sudah terlihat seperti di bawah ini:





Foto di atas saya ambil dengan beberapa metode, yang sayang saya tak ingat benar. Yang saya ingat, saya memakai mode kamera manual dengan iso 200 - 400, 1/125S sampai 1/800 tanpa paham apa gunanya dan bagaimana. jadi, jika hasil kurang bagus, murni ketidaktahuan saya. Bagi saya, foto di atas cukup mewakili teknik foto percikan air (splash) ala newborn user. Ada teman saya yang menghasilkan foto lebih baik, tetapi saya lupa siapa. Karena senja sudah meredup, saya memasukkan HP ke dalam tas dan beranjak pulang.

Selama di Bali, saya tak pernah konsultasi mengenai cara menggunakan mode manual HP Asus yang saya miliki ini. Yang saya pegang hanya nasihat Mas Joko Soemitro, “Manual, iso 3200, 32S untuk teknik Long Exposure yang dipakai di lomba Asus Beauty Sky Contest. Saya iseng menaikkan kecepatan rana (nama yang baru saya kenal kemarin sore) untuk menangkap momen percikan air. Teknik terkait kecepatan rana baru saya ketahui setelah sampai di rumah, itupun masih di dasarnya. Jadi saya agak menyesal kenapa memaksa mode auto kecuali ingat tentang setting manual. Bahkan saat Asus Gala Dinner, pun, saya malah memakai flash ketika memotret makanan. Ah… risiko jadi newborn fotografer yang malu bertanya, makanya sesat di jalan, eh, kurang eksplorasi kemampuan HP Asus Zenfone 3 ZE520KL. Makanya, setelah di rumah, baru saya main-main ala fotografer amatiran dengan HP ini.


Edge detect yang ada di mode effect. Ada banyak lagi effect, jadi tak perlu aplikasi ketiga

Menangkap foto buih ombak di laut tenangnya Jepara

Kamera ZE520KL memakai PixelMaster 3.0 yang bisa menangkap foto lebih nyata, cepat dan stabil. Autofokusnya membidik gambar dalam waktu 0,03 detik. PixelMaster merupakan generasi terbaru di bidang teknologi fotografi, jauh melebihi smartphone pada umumnya. Sensor IMX298 1G Megapixel (23 MP untuk Zenfone 3 Deluxe) Sony pada kamera, ditambah diafragma besar (f/2.0), OIS, EIS, dan foto super resolution 64 MP menjadi andalan HP yang diberi tagline BUILTFORPHOTOGRAPHY.  Saya yang biasa memegang kamera HP yang tak bisa menangkap warna merah dengan detail jadi terpesona. Deep trench isolation technology, color correction sensor, dan real-time HDR membuat foto terlihat detail dan sebagus aslinya. Sensor color correction akan mengoreksi obyek yang terlalu terang sehingga hasilnya terlihat lebih natural.


Foto semangka di belakang terlihat detail alami 
Bagi teman-teman yang suka mengeksplorasi foto namun malas menggunakan mode manual, ada 20 mode foto yang bisa dipilih.
1. Auto
2. Manual
3. Super resolution
4. Children
5. Night
6. Depth of field
7. Gift animation
8. Panorama
9. Smart remove
10. All smiles
11. HDR Pro
12. Beautification
13. Lowlight
14. QR Code
15. Effect 
16. Selfie
17. Miniature
18. Time Rewind
19. Slow Motion
20. Time Elapse

Banyak sekali, kan? Silakan coba semua sesuai kebutuhan. Kalau menurut pengalaman saya, sih, seluruh kebutuhan kita ada di sini. Mode auto, tentu semua pakai. Mode manual, saya sudah coba beberapa kali seperti sedikit contoh foto di atas. Saya sudah coba gift animation dengan obyek suami nyengir, tapi beliau melarang fotonya muncul. Hahaha… punya bayi atau anak yang tak suka difoto? Pakai mode children, dong… ada beberapa lagu anak-anak yang bisa di-setting. Anak akan tertarik melihat kamera jika mendengar lagu dari HP orang tuanya, tinggal bidik, deh.

Foto ini sederhana saja, tetapi ada 3 lapis, yaitu foreground, middle, dan background. Detail cukup mewakili
Overall, menurut saya, kamera HP ZE520KL ini yang terbaik. Saya bisa mencoba beberapa teknik fotografi dan belajar dari teman yang punya hobi memotret alam dan human interest. Jumat lalu, HP ini dia pinjam di Rumah Belajar Ilalang dan dicobanya beberapa kali. Komentarnya sama seperti saya, kamera HP ini memang bagus dan ia berminat menunggu Zenfone 3 Deluxe keluar. Bagaimana kisahmu dengan HP Zenfone 3? Bagi kisah di sini, ya…

Kembali ke pengalaman di Water Blow, Peninsula Island dan pantai pribadi hotel Courtyard Marriot. Ketika senja mulai berganti gelap, saya buru-buru keluar dari area gazebo. Seakan mengucapkan salam perpisahan, sebuah ombak yang sangat besar mengguyur kami semua. Saya yang sudah tinggal selangkah keluar area gazebo basah kuyup sampai rambut. Sungguh beruntung saya sudah menyimpan HP. 


Pantai privat-nya Courtyard Marriot - saya langsung foto begitu sampai sini sebagai penanda agar tak lupa
Senja perlahan meredup. Saya berlari menuju pantai pribadi untuk meminta dijemput. Saya menyebutkan kamar 3015 atas nama saya. Selama menunggu, saya diminta duduk dengan sangat di kursi berbusa.

"Basah kuyup badan saya," kata saya mengelak. 
"Tak mengapa, Bu. Silakan duduk di sini." 

Maka, sambil duduk, saya menikmati musik di privat wedding dan memotret beberapa kali dengan buru-buru. Saya masih belum pede terlihat ala fotografer yang dengan antusias membidik obyek menarik. Saya takut mereka merasa privasi dilanggar.

Alhamdulillah, tak sampai 10 menit mobil sudah sampai. Mungkin suatu kebetulan atau bagaimana, tetapi saya punya waktu cukup untuk mempersiapkan diri menuju Asus Gala Dinner. Dan kisahnya sudah saya bagi sebelumnya. 

Terima kasih sudah membaca pengalaman saya mengambil foto percikan air (water spash) ala amatir di Water Blow Nusa Dua Bali menggunakan kamera Zenfone 3 ZE520KL. Saya akan membagi pengalaman wisata saya di Nusa Dua Bali di lain waktu. 


Disclaimer: Semua foto tanpa edit kecuali resize ke ukuran 800-900 px agar ringan diakses. 

30 Komentar

  1. Semangat Jo. Latihan terus untuk lebih bisa mengeksplor kelebihan dari kameranya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyikkk... dapat support terbaik selalu.
      Love you Paps

      Hapus
  2. Wah manstappp... Kemarin harusnya saya mampir ke sini hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dekat sekali dari hotel Mas Paandu. Sayang kalo gak ke sini

      Hapus
  3. wih keren2 fotonya mba, cuma kalau bisatampilan fotonya pas di blog pilih xtralarge atau large gitu mba, biar saya puaas mandang fotonya gede2.


    kangen pantai,ombak,sudah sekian tahun gakdatang langsungke pantai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diklik gambarnya saja Mbak, kalau pakai dekstop cukup besar. Jika original size akan terpotong dan loading lama

      Hapus
  4. zenfone ini kayaknya menggoda y mbak mantap....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fotografer Purwodadi datang, nih.... ajarin foto yg bagus Mas.

      Hapus
  5. Sepertinya baru Asus yang mengeluarkan ponsel dengan kamera yang dilengkapi fitur seperti kamera DSLR ya Mbak Susi. Bagus untuk mengasah skill fotografi

    BalasHapus
  6. waaa kerennn....semua gratis ya, Alhamdulillah...jadi pengen hp asus,keren hasilnya mbak

    Halo mbakkk,apa kabarr??semoga sehat selalu^^

    BalasHapus
  7. waaa hasil fotonya keren mbak,jadi pingin hp asus...

    Mbak susi??apa kabarr??semoga sehat selalu^^

    BalasHapus
  8. Wah asus gala dinner.. Keren bisa di undang ke acara semacam ini

    Foto percikan airnya juga bagus :D

    BalasHapus
  9. Aku jadi pengen banget bereksperimen dengan hape baru ini. Huhuhu......

    BalasHapus
  10. Pengen meet up sama mba Susi nih. Kayanya jiwa mbolangnya rada sama. Saya juga suka greget kalo ada tempat bagus dan lumayan dekat. Bawaannya pengen disamperin biar sendiri juga hahaha...

    BalasHapus
  11. Fotonya bagusbagus mbaaa :) Aku udah 7 bulan tinggal di Bali masih blm sempet aja main ke Nusa Dua. Liat foto mba susi jd pengen coba kesanaaa..

    BalasHapus
  12. Jadi ikutan nunggu zenfone 3 deluxe-nya...beneran bagus hasilnya. Saya suka foto buih laut-nya. Bener-bener ketangkep detailnya ya, Mbak ��

    BalasHapus
  13. Mode fotonya banyak banget, Mbak. Mode foto di kameraku yang cuma 9 macam aja udah lumayan bagus apalagi ini banyak macam pasti mantab buat motret. Jadi kepengen ASUS deh nih, hihi.

    BalasHapus
  14. Kece emang asus..aku masih pake zenfone max..ktinggalan jauh ya ama zenfone 3 hihii

    BalasHapus
  15. Sering ngebaca review si zenfon ini,ma-lama keBali eh kebeli juga nih henpon hihihi :D

    BalasHapus
  16. Hasil fotonya OK banget ya si asus ini.

    BalasHapus
  17. Emang ketjeh abis ni henpong..saya sempat nyicipin selfie Zenfone 3 manda Mba. Cling, wajahku jadi mulus gitu, wkwkwk.

    BalasHapus
  18. Wah hasil fotonya memang bagus ya si zenfone ini.

    BalasHapus
  19. Benar-benar mantap foto2nya. Tak salah pake hashtag #BuiltForPhotography

    BalasHapus
  20. Divideoin juga gak mbak Susi deburan ombaknya? hehe

    BalasHapus
  21. Mbak Sus ... aku di pinjemin dong buat foto foto cakep ASUS nya biar semakin keren gimanaaaa gituh

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)