Pagi tiba, ditandai dengan semburat merah di timur Mess PT Semen Padang dan area reklamasinya. Pagi itu, saya menjadi peserta paling bersemangat di Mess bernomor 2. Ketika jam masih menunjukkan pukul 4:30, saya sudah selesai mandi dan sudah menikmati secangkir kopi hitam. Ternyata, azan subuh di Padang berkumandang pada pukul 5:11. Saya mengalami roaming di pagi hari pertama di Padang. Pantas saja Uni Siti terheran-heran ketika menemukan cangkir kopi saya di meja. Hahaha...
Pagi hari kami asyik bercengkrama di ruang tengah. Saya hampir ketinggalan langit merah pertama saya di Padang. Ketika sadar, jam di dinding sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Saya gegas keluar.
Mess PT Semen Padang |
Pagi hari di Mess PT Semen Padang.... saya menghirup udara segar sambil mengamati sekitar. Kemarin malam ketika sampai ke sini, saya hampir tidak memperhatikan jalan, dan tidak bisa mengingat berapa meter perjalanan yang kami tempuh untuk sampai ke sini. Saya sudah setengah tidur dan ketika masuk ke dalam dan diajak sekamar dengan Uni Yurma, saya mengiyakan saja. Pikiran saya hanya bantal dan kasur. Tetapi ketika dilema antara langsung tidur atau mandi dulu muncul, saya putuskan mandi dulu agar segar dan bangun dengan tubuh lebih ringan. Ternyata benar, usai mandi, saya bisa berbincang-bincang sebentar dengan Uni Yurma. Tetapi karena Uni harus menyelesaikan PR kuliahnya, saya memutuskan tak hendak mengganggunya dulu. Besok masih ada waktu,pikir saya.
Semburat mentari pagi memanggil para pejalan kaki |
Sulit abadikan sunrise dengan kamera HP saya |
Mess 2, tempat saya bermalam |
Mess PT Semen Padang |
Semburat merah di ufuk timur tertutup oleh rumah-rumah kotak yang menjadi mess kami. Rumah bercat kombinasi merah bata dan krem tanpa atap mengerucut seperti di Jawa. Saya mencoba berkali-kali membidik merahnya langit, namun saya harus mengakui, lensa kamera HP tak secanggih lensa mata manusia. Maka saya putuskan memandang lekat mentari pagi di Padang dengan siluet mess PT Semen Padang. Uni Yurma, Uni Siti dan Rinda menyusul dan kami turun bersama menuju taman hijau yang sebenarnya adalah taman reklamasi PT Semen Padang. Kami menuju ke jembatan kuning di depan kami untuk melihat siluet Pabrik PT Semen Padang di kejauhan, yang nampak menyatu dengan hijaunya pepohonan.
Jembatan kuning di depan kami ini menjadi landmark yang keren untuk foto prewedding atau sekedar foto mengabadikan momen. Hamparan hijau rumput yang terawat serta pepohonan yang menyatu dengan alam, membuat kami semua menjadi bersemangat menjelajah. Masing-masing dari kami segera berpencar untuk memoto maupun membuat vlog. Saya yang masih tahap belajar selfie (Ehm...) tak melewatkan moment. Setelah jepret sana sini dan membuat vlog, saya pun mencoba memoto diri sendiri. Jika diperhatikan, background foto saya berbeda-beda.
Jauh di sana, saya melihat pabrik PT Semen Padang dengan bangunan khasnya. Agar lebih terlihat, saya nekat naik ke atas bangunan penguat tali jembatan. Takut? Deg-degan banget sih ya.... hahaha.. tapi dasarnya saya agak nekat, jadi ya saya naik saja. Tidak tinggi-tinggi banget, hanya 2 meter, dan lebar bidang sekitar 40 x 80 cm. Yang ngeri karena memang tak ada pegangan. Tapi saya bersyukur dengan kenekatan saya, karena bisa melihat pemandangan yang lebih luas dan foto yang lebih jelas meski menggunakan kamera HP biasa. ;)
Di sini saya berdiri demi mendapatkan foto PT Semen Padang dengan lebih jelas. |
Kami hampir lupa waktu ketika di area reklamasi. Lamat-lamat kami mendengar suara panggilan dari seberang, waktu sarapan pagi telah tiba. Ah... ternyata mencandai alam di pagi hari memang bisa melenakan. Kami berjalan menyusuri rerumputan di area reklamasi sembari sesekali mengambil gambar.
Apa menu istimewa saya selama di Padang? Tunggu kisah saya selanjutnya ya. Terima kasih sudah membaca artikel Pagi Hari di Mess dan Area Reklamasi PT Semen Padang yang menjadi bagian dari rangkaian cerita Komunitas Wegi Goes to Padang.
18 Komentar
Asri banget suasananya, senang lihatnya.
BalasHapusSemakin ke barať waktu sholat makin lambat memang. Kalau di jawa jam setengah lima dah subuh.
Benar sekali, Mbak Ety. Roaming pertama tuh... hihihi... tapi seru!
HapusWaktu di sana ketemu monyet ga mba. Biasnaya mereka suka keliaran.. hihi...
BalasHapusPemandangan di sana memang bagus.. oernah juga nginap di dekat mess waktu ujian qiu...tapi duluuu sekali
Alhamdulillah tidak Mbak
Hapustempatnya enak, nyaman dan membahagiakan hari ini. sungguh terasa cinta dan bahagia hadir disana menghirup udara pagi yang segar
BalasHapusBenar sekali Mas. Bisa seharian kalau tidak ingat lapar. apalagi ada pondok kecil di sana yang bisa dipakai tuk bersantai dan menulis berlembar2 naskah
HapusSuasananya asri dan segar ya, Mbak :)
BalasHapusIya Vi, asri, hijau, dan seger. Ada sungai dengan batu2 besar yang cukup berisik sehingga menambah ketentraman
HapusKeren bangat foto pemandangannya.
BalasHapusTerima kasih...
HapusAduuh, mbak. Sampe naik-naik segala untuk ngambil foto? Tapi, memang gak sia-sia ya mbak, pemandangannya bagus.
BalasHapusKadang harus lebih berani tuk dapat yg diinginkan Mbak
HapusHaiyaaa, 2 meter tanpa pegangan itu ngeri lho, Mbak. :3
BalasHapusLumayan Mbak. Tapi dasarnya saya tomboy
HapusReklamasinya berhasil, lingkungan jadi hijau dan lestari kembali
BalasHapusBenar Mbak Ev.
HapusKalau itu dekat dengan stadion haji agus salim gak mbak soalnya kelihatannya kaya pernah lewat gitu ?
BalasHapusCukup dekat Mbak
HapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)