Posting pertama dengan nama domain baru seharusnya berupa tasyakuran kecil. Hadiah sudah saya siapkan tinggal di foto saja. Tapi nampaknya si camdig masih jadi penghalang. 2 hari lalu dia tak mau dihidupkan. Tadi malam sudah bisa tapi pagi ini tak ada dimana-mana. Semoga saja dibawa suami kerja karena hari ini dia harus memfoto almari jati pesanan seorang sahabat. Daripada terus menunggu dan mengacuhkan tulisan saya di draft yang semuanya berupa review film yang saya tonton selama hibernasi, saya mulai saja hari ini.
Saya ingin kembali menulis seperti dulu. Saya sudah lama memendam sedih karena blog kesayangan menderita kegemukan alexa yang parah. Meski tingkat kunjungan harian masih rata-rata 1000 pageview/day meski tanpa posting berbulan-bulan. Blog ini sudah sakit parah karena tak pernah dibasuh. Karena blog Susindra craft sudah menjadi http://www.susindra.com/ tepat seminggu lalu dan belum juga saya tulis, maka kali ini saya akan memposting tanggapan positif saya akan film terbaru 2014: The Giver. Seperti biasa, saya berusaha menulis review dan sinopsis lengkap film The Giver sesuai gaya bercerita saya sendiri. Selamat membaca!
*******
The Giver: Ketika Dunia Tidak Mengijinkan Adanya Perbedaan Dan Pilihan |
Tahun 1993 lalu, seorang novelis bernama Lois Lowry membuat sebuah novel best seller berjudul The Giver. Novel anak-anak ini terjual lebih dari 10 juta kopi di Amerika, Canada dan Australia dalam satu tahun dan menjadi salah satu reading list book di sekolah SD-SMP sampai sekarang. Tak heran, karena novel anak-anak ini memberikan sebuah pemikiran baru tentang apa yang terjadi jika di dunia ini tidak mengenal perbedaan. Bagaimana sebuah dunia berjalan dalam kesetaraan yang absolut sehingga tak tersisa pilihan. Apa yang terjadi jika di dunia ini tidak ada ras, suku, agama, bahkan warna. Semua orang buta warna karena perbedaan tidak diperkenankan. Proteksi sangat kuat diberlakukan agar manusia tidak mengenal pilihan, perbedaan dan emosi. Bahkan untuk pilihan hidup mati pun sudah ditentukan oleh para tetua komunitas. Ada lebih banyak kosakata yang hilang daripada kosakata yang dikenal. Terutama kosakata yang menyangkut emosi seperti cinta dan sayang. Novel The Giver adalah salah satu novel anak yang bisa mengajarkan bahwa berbeda itu sesuatu yang pasti terjadi dan perbedaan itu indah.
Novel Lois Lowry : The Giver |
Tahun 2014 ini, sebuah film adaptasi novel The Giver telah diangkat di layar lebar. Ceritanya sama. Perbedaannya mungkin di usia pemainnya. Karena versi bukunya, pemain utama berusia 11 tahun dan di versi filmnya berusia 20-an tahun. Di ceritakan di awal bahwa Jonas menyerahkan kepada kita untuk memutuskan apakah keputusannya membuka tabir penahan kenangan adalah keputusan yang benar atau salah. Ia memutuskan semua orang berhak mengenal masalalu mereka dan berhak memilih hidupnya sendiri. Di sepanjang film kita akan diberi informasi bertahap tentang komunitas tempat tinggal Jonas dan proteksi para tetua komunitas yang sangat kuat agar manusia merasa hidup nyaman dan tidak kekurangan sesuatupun. Pada awal film, semua berwarna antara hitam, putih dan abu-abu. Sejalan dengan pemahaman Jonas (si tokoh utama), film mulai berwarna. Proteksi kuat termasuk sebuah invisible doom yang menahan informasi dan mengendalikan seluruh kehidupan komunitas (termasuk cuaca) diberlakukan pasca perang besar di tahun 2048. Semua dilakukan agar manusia tidak mengenal kesakitan fisik/mental. Hak hidup manusia ditentukan komunitas seperti ketika lahir bayi kembar, maka yang berhak hidup adalah bayi yang memiliki fisik lebih baik dan bayi satunya diberi suntukan maut serta dibuang saja. Mereka menerima suntikan serum anti-emosi sebagai dosis harian setiap pagi. Setelah ratusan tahun berlalu, tak ada manusia yang mengingat kenangan indah maupun pahit kecuali penerima kenangan. Penerima kenangan adalah satu-satunya manusia yang memiliki kenangan di masa lalu agar dapat memberi nasehat pada para tetua komunitas ketika dibutuhkan. Mereka tinggal menyendiri di dekat tebing, jauh dari semua manusia. Jeff Bridges dengan apik memerankan sebagai pemberi kenangan (guru penerima kenangan).
Jonas - Film dimulai dari serba abu-abu untuk menunjukkan cara berfikir pemeran utamanya |
Jonas adalah remaja yang istimewa. Ia mampu melihat “melebihi” teman-temannya. Ia melihat hal yang tak bisa dilihat orang lain, yaitu warna (dan tak dikenalnya). Ia melihat daun memiliki warna dan ia cemas karena 2 sahabat karib maupun teman-teman tidak mengerti apa yang ia bicarakan. Tak ada yang mengenal warna. Ia merasa takut karena berbeda dari teman yang lain. Dan terlebih lagi, karena upacara penugasan esok hari akan memutuskan pekerjaan apa yang akan diberikan padanya. Seluruh masa depannya sangat tergantung pada keputusan Kepala Komunitas besok. Fiona dan Asher, 2 sahabat karibnya meyakinkan bahwa Kepala komunitas tidak akan pernah salah memilihkan pekerjaan untuk semua orang.
Tiap bulan Desember, ada perayaan tambah usia (mungkin ultah massal untuk semua). Setiap tahun yang berlalu anak-anak menerima hadiah yang sama dan perayaan yang sama. di usia 9 tahun semua mendapat sepeda baru. Dan tahun ini, Jonas DKK mendapat hadiah berupa penempatan kerja. Penempatan kerja berdasarkan nilai dari seluruh rangkaian kehidupan dan test mereka. Di komunitas ini semua hidup tanpa sekat. Tembok tak banyak menutup aktivitas keluarga. Percakapan keluarga dimanapun terdengar dan terekam kamera. Tak ada privasi sedikitpun. Suami istri hanyalah gelar karena tak mengenal kata cinta. hubungan suami istri juga tak ada karena tak ada emosi. Semua sesuai penempatan, bahkan untuk kehadiran anak (yang berasal dari pegawai bernama"ibu melahirkan")
Pada seremonia desember ini, Fiona menjadi perawat dan Asher menjadi pilot. Jonas terpilih sebagai Penerima Kenangan. Ia diberitahu bahwa tugas penerima kenangan meliputi semua kesakitan dan ia tak boleh gagal seperti penerima kenangan sebelumnya, Rosemary. Pemberi kenangan secara selektif memilihkan kenangan untuk Jonas. Ia memiliki rencana tersembunyi yaitu menusia berhak mengetahui kenangan agar lebih manusiawi. Ini adalah tugas yang sangat berat mengingat betapa lemahnya manusia. Ia mengenalkan seluncur salju dan salju di awal karena itulah yang dibutuhkan untuk keluar dari komunitas. Ia mengajarkan cara bertahan hidup di luar komunitas. Ia mengenalkan pernikahan, cinta, musik, dan dansa. Jonas menerima kenangan yang diberikan dan meneruskannya pada sahabat karibnya Fiona. Ketua Komunitas melihat “keanehan Jonas dan mendesak The Giver agar memberikan kenangan yang lebih serius, mellibatkan kesakitan masa lalu ketika dunia berperang, ketika kelaparan terjadi dimana-mana. Dan benar sekali, seperti Rosemary yang langsung meminta di “Release” (kata yang patut untuk mati) ketika menerima kenangan akan anak yang direnggut secara paksa dari ibunya, Jonas tidak siap pada kenangan akan kematian. Ia hampir menyerah namun Fiona berhasil membujuknya agar bertahan. Selain release, kata yang termasuk sering dibahas adalah else where (luar komunitas). Tak ada yang tahu apa yang terjadi di elsewhere. Hanya ada 1 seremonia ketika salah satu anggota komunitas di release ke else where karena sudah tua atau kecelakaan yang tak disebutkan penyebabnya. Nampaknya semua anggota komunitas menerima apa adanya tanpa mempertanyakan.
Else Where - Luar Komunitas - dunia yang selalu akan menjadi misteri bagi komunitas ini |
Jonas yang sudah enggan menerima kenangan baru diberi pengetahuan tentang kata “release”. Kata release sebenarnya adalah bentuk implisit dari kata mati atau dibunuh. Jonas sangat terkejut ketika melihat video ayahnya menyuntik mati salah satu dari bayi kembar tanpa perasaan lalu meletakkannya dalam box dan memasukkan ke jalur sampah. Ia tak lagi memiliki pandangan yang sama dengan keluarga. Ia paham mengapa kata “home” tidak dikenal. Karena manusia bukan manusia. Dan sahabat wanita terkasihnya kelak juga akan melakukan hal yang sama seperti ayahnya, karena itulah tugas mereka.
Jonas pulang dengan perasaan kacau. Ketika Gabriel, bayi anggota keluarga barunya akan di release karena dianggap tidak dewasa sesuai usianya, Jonas memutuskan sudah saatnya manusia menjadi manusia. Ia harus membuka tabir penahan kenangan. Sahabat karibnya Asher mencoba menahannya dan Jonas memukulnya. Kekerasan tidak dikenal saat itu sehingga Asher dan ibu Jonas (diperankan Katty Holmes) melaporkan Jonas ke kepala komunitas. Jonas harus ditangkap dan ditiadakan.
3 sahabat saling mendukunga sampai akhir. Diperankan oleh Cameron Monagan (Asher), Odeya Rush (Fiona) dan Brenton Twaites (Jonas) |
Quartet The Giver |
Buku The Giver Versi Indonesia - Sudah terbit Agustus kemarin. Cepat borong kalau penasaran. ;) |
Bagaimana ending film ini? Seperti biasa, tentu saja Jonas berhasil tepat waktu. Hanya saya tak dijelaskan lebih lanjut apakah Jonas bertahan hidup atau tidak. Dan jawaban tersebut diberikan Lowry 16 tahun kemudian (2009). Buku The Giver menjadi kuartet setelah buku keempatnya (SON) dibuat dan di sinilah dijelaskan asal muasal Gabriel (bayi yang diselamatkan Jonas) dengan tokoh utama Claire. Claire mendapat tugas sebagai wanita yang melahirkan di era itu. Gabriel adalah "produk" pertama Claire dan ia tak rela ketika Gabriel direnggut darinya.
That’s it. Cerita saya tentang sinopsis lengkap The Giver. Seperti biasa, selalu banyak spoiler yang saya tulis agar mudah memahami filmnya. Banyak orang yang berkata, saya cerewet dan tipe membosankan karena selalu bicara detail. Apapun itu, saya serahkan ke teman-teman yang membaca.
20 Komentar
Review yang apik dan enak dibaca, Mba Susi... Thanks for share, tanggung jawab nih, udah membuat diriku pengen download/cari filem ini. :D
BalasHapusTerima kasih mbak Alaika. <3
Hapusyang bikin kepicut pertama kali liat ada foto meryl streep , apa dia main di film ini? . btw, thamk u reviewnya jadi penasaran..
BalasHapusFans berat Meryl Streep ya mbak. Tahun ini dia bikin beberapa film bagus. ;)
Hapuswah,jadi penasran pingin lihat nih mbk....^^
BalasHapusmakasih sharingnya :)
Sama2 mbak
Hapuskayaknya saya baca versi novelnya dulu, ah :)
BalasHapusCocok tuk Kek & Naima mbak
Hapussudah nonton the giver, juga sudah nonton divergent.
BalasHapusada kemiripan ya
Persamaannya di tema dystopia mbak Elsa. Kalo Divergent lebih miripHarry Potter. Ada free will. Ada pengelompokan. The Giver tidak memberi hak pilih. Semua ditentukan. CMIY
Hapusmemang tidak salah dengan anjuran salah satu dosen di fakultas saja, tentang keharusediannya kita untuk membiarkan berbeda :)
BalasHapusIya mas. Berbeda itu indah.
HapusIya mass. Kita harus bersedia menerima perbedaan karena kita begitu unik. melihat manusia diseragamkan seperti deskripsi film ini membuatku mengingat mereka sebagai sapi cloning. Yg hidup dan mati diseleksi oleh pegawai yg sama-sama manusia. pekerjaan ditentukan, dan kosakata yg dipakai pun harus sama. Ada satu adegan ketika mengatakan starving, langsung dikoreksi menjadi hungry.
Hapustrims infonya mbak Susi... aku malah penasaran sama novelnya hehe...
BalasHapusIya mbak. Bukunya bagus. masuk daftar must have-ku
HapusLIhat tema umumnya kok mirip sama mirip Equilibrium ya Mbak. Saya suka tuh akting Chritian Bale bagus banget. Tapi biar tahu bedanya kudu nonton nih filmnya. Kalau Rumi yang baru 4 tahun kayaknya bakal bosan nih nonton ginian, hehe.
BalasHapusOiya, Mbak. Sekadar usul, beberapa paragraf di atas terlalu panjang sehingga membuata saya/pembaca agak megap-megap bacanya. Baiknya dipenggal saja jadi paragraf baru yg terdiri dari 5-6 baris seperti dua paragraf pertama.
Makasih ya walaupun agak spoiler tapi lumayan dapat info, terutama ada aktris kesukaan istri saya nih.
Salam :)
Makasih ya mas. memang masih tahap belajar menulis lagi mas. kadang editnya kelewat karena buru-buru mengeditnya. terima kasih ya mas.
Hapusaku jaraang banget nonton filem barat mbaa, tapi kayaknya yang ini perlu di bookmark utuk ditonton deh :)
BalasHapusSilahkan mbak. senang berhasil mengajak teman menontonnya.
HapusFilm yang mendukung teori bumi datar, bisa jadi yg buat cerita ini seorang pro teori tersebut. He said "maybe antarctica is elsewehere.."
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)