Salah satu keluhan para ibu yang memiliki bayi adalah jumlah tidur yang berkurang serta siklus tidur malam yang hilang. Saya paham keluhan itu karena saya memiliki 2 anak laki-laki dan pernah terjebak di situasi yang sama selama 1 minggu pada bayi pertama. Istilah yang dipakai cukup unik; NGALONG.
Ketika mengurus bayi pertama, saya dipaksa mengasuh sendiri karena ibu saya Naik Haji. Ketika itu bayi Destin belum genap selapan hari. Saya begitu bahagia mempunyai bayi yang tenang dan tertidur seharian. Saya bisa membersihkan rumah yang masih berantakan oleh pesta keberangkatan haji ibu. Baju-baju di kamar ibu yang bertumpuk. Sprei dan kamar yang harus dibersihkan. Alat-alat dapur yang berantakan dan dicuci (kurang bersih) oleh tetangga yang datang menyiapkan pesta. Juga rumah yang tentu saja harus dibersihkan sedikit-demi sedikit. Namanya orang kampung, pesta keberangkatan haji tentu lebih heboh dari orang kota.
Pada malam pertama bayi Destin terjaga semalaman. Pun malam kedua dan ketiga. Beruntung suami baik hati dan membantu terjaga setengah malam. Dari majalah ayah bunda saya mendapat tips mengatasi anak yang terjaga setiap malam, yaitu megurangi tidur anak. Saya hampir tak percaya jika tipsnya sesederhana itu. Pengasuh bayi harus menjaga agar anak tak tidur terlalu banyak agar ia lelah dan malam harinya tertidur pulas. Saya pun mempraktekkannya.
Cara saya mengurangi tidur anak pun terbilang menyenangkan. Saya peluk erat (kekep = bahasa Jawa), Cium dengan tekanan sambil menghisap wangi tubuhnya, gelitik-gelitik, ajak bermain, Diajak bicara/becanda (dililing= Jawa), Membuat tepuk pelan di dekat kepala kana dan kiri bergantian (mirip tes Apgar). Intinya, saya ajak bayi bermain! Tak hanya itu, saya membuat jadwal tidur kecil untuknya.
Jam 5 pagi harus bangun dan saya ajak bermain di luar.
Jam 6.30 pagi mandi dan mendapat sarapan ASI sampai tertidur.
Jam 10 pagi harus bangun dan bermain sampai Dhuhur. Mendapat minum sampai tertidur.
Jam 2 sore harus bangun dan diajak bermain sampai sore dan waktunya mandi
Jam 3.30 harus mandi dan lanjut minum. Biasanya saya biarkan tertidur 30-60 menit saja agar ada waktu bermain kembali.
Jam 6 sore biasanya bayi saya tertidur pulas semalaman karena lelah dipaksa terbangun.
Adakalanya ia terbangun dan meminta minum. Saya harus sigap memberi minum agar ia tak sampai tantrum. Di bagian ini saya sangat mengandalkan suami. Biasanya pukul 8 malam saya sudah terlelap agar bisa terjaga seharian dan menepati jadwal bayi saya ditengah-tengah pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Saya memang tidak memakai jasa asisten rumah tangga dan tidak meminta bantuan pada para saudara. Karena saya tidak mengeluh, maka saudara pun jarang menengok di jam-jam sibuk. Saya enjoy saja mengerjakan karena terbiasa dnegan pekerjaan rumah tangga.
Adakalanya ia terbangun dan meminta minum. Saya harus sigap memberi minum agar ia tak sampai tantrum. Di bagian ini saya sangat mengandalkan suami. Biasanya pukul 8 malam saya sudah terlelap agar bisa terjaga seharian dan menepati jadwal bayi saya ditengah-tengah pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Saya memang tidak memakai jasa asisten rumah tangga dan tidak meminta bantuan pada para saudara. Karena saya tidak mengeluh, maka saudara pun jarang menengok di jam-jam sibuk. Saya enjoy saja mengerjakan karena terbiasa dnegan pekerjaan rumah tangga.
Menetapkan jadwal tidur bayi seperti ini bukan pekerjaan mudah. Adakalanya saya mendapat penolakan bayi saya. Adakalanya ia terlanjur tantrum seharian dan rewel. Rahasianya adalah pada ketegasan pengasuh bayi. Prosesnya pun tidak mudah. Tetapi selalu ada keberhasilan bagi yang mau berusaha. Bayi juga harus dikenalkan pada disiplin pola tidur dan ritme keluarga secara perlahan dan menyenangkan. Saya tidak membatasi jam berapa ia boleh minum. Kapan saja dia menangis meminta minum, saya selalu siap dengan ASI saya. Jika bayi terbangun sebelum waktunya, ASI biasanya berhasilmenidurkannya lagi. Jika tak bisa juga tak apa. Berarti sekarang waktunya BERMAIN!. Disiplin yang Fun itu lebih diingat bayi sebagai alarm tubuh daripada disiplin yang mengikat. Dengan mengajarkan pola tidur ini, bayi saya pun tak terganggu ketika ada tamu datang berkunjung. Ia tetap tertidur di saat alarm tubuhnya menyatakan waktunya tidur.
Semoga pengalaman menaklukkan jadwal ngalong bayi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Sejatinya, mengajarkan disiplin pada anak HARUS dimulai sejak bayi. Jika perlu sejak dalam kandungan dengan mendisiplinkan diri sendiri ketika hamil. Mendisiplinkan anak di usia sekolah termasuk terlambat. Tunggu buku Rambu-Rambu Orang Tua saya yang segera terbit ya.... Siapa tahu bermanfaat.
14 Komentar
Saya sudah menerpakan apa yang sebagian besar Mbak Susi di tulis disini, tapi kadang semua itu gak bisa dan meleset, hehehe.. jika sudah terjadi susah tidur biasanya saya dan Umi membawa Bilqis untuk pijet, nah malamnya pasti bubuknya teratur :)
BalasHapusMatur nuwun tipsnya, Mbak Susi
Iya kang. memang butuh konsistensi orang tua.
HapusMakasih informasi dan tipsnya, Mak.
BalasHapusAlhamdulillah anak saya dulu memang tidak suka bangun malam. Bangun sekedar mimi ASI saja. Sampai sekarang umur 2 tahun pun begitu. Kebangun tengah malam untuk mimi saja. ^^
Saya juga mengalami masa indah ini mbak, untuk 2 anak saya. makanya para tetangga nggrunjing,
Hapus"Itu susi punya bayi kok sepi banget."
ada-ada saja
Dulu saya juga mengalaminya mbak, waktu Alfi belum ada selapan. Tapi sekarang sudah ga pernah lagi, karena siang tidurnya cuma sebentar dan kebanyakan mainnya. :)
BalasHapus:)
HapusSudah enak ya mbak. Dd Alvi sudah 1 tahun...
wah, beruntung sekali ya mbak bisa memanfaatkan waktu sedemikian rupa sesuai dgn jadwal... memang, itu sangat penting sekali.
BalasHapusbiasa mendisiplinkan diri sendiri. :)
HapusWahh...boleh juga nich, saya punya teman yg baru melahirkan, anak umur 3 bulan dan setiap hari keluhannya tiap jam 12 malam pasti kebangun dan gak berenti nangis. akhirnya dia bisa gak tidur-tidur semalaman. ijin share ya, mbak...:)
BalasHapusSilahkan mbak. Semoga memberi manfaat. :)
Hapussepertinya mbak susi sudah siap nambah ya :)
BalasHapusAhahaha.. tahu aja mbak nih. Kalau bisa nanti mbak.
Hapuswaaah ternyata caranya gitu ya Mbak
BalasHapusbaru tau
waktu dija bayi dulu, aku juga begadang sebulan kali..... setelah itu normal aja siklus tidurnya
Iya. jika orang tua punya alarm tubuh karena kebiaaan, bayi juga bisa dilatih peka terhadap alarm tubuhnya
HapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)