Sehari tanpa gadget? Memang bisa?
Kalau jaman dulu, sudah pasti bisa ya. Kalau jaman sekarang kok rasa-rasanya gimana…. gitu. Ingin menjawab bisa juga ada beberapa tanda tanya. Sudah jadi kebutuhan harian, sih.tapi saya bisa loh, dan saya pernah.
Saya penasaran sekali dengan difinisi gadget. Beberapa keyword saya coba di google search, termasuk difinisi gadget menurut para ahli. Jawaban yang saya temukan semua sama. Semua mengambang. Tak jelas dan bisa jadi ambigu. Definisi gadget menurut Wikipedia pun demikian. Padahal Wikipedia termasuk andalan untuk mencari informasi. Difinisi gadget menurut Wikipedia adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru.
Lebih jauh saya menemukan bahwa kata gadget pertama kali muncul pada abad ke 19. Berasal dari kata bahasa Perancis gâchette (mencetuskan) dan dipakai untuk menyebut bermacam alat senjata, atau gagée yang berarti alat/aksesoris kecil.
Kata gadget juga dipakai dalam artikel Notes and Querries – jurnal akademik eksklusif berbahasa Inggris yang masih terbit sampai sekarang. Dalam artikel ini, speedometer, alat pengungkit, lencana, mascot, bahkan alat stir juga disebut gadget.
Itu semua terjadi karena benda-benda di atas adalah benda baru atau penemuan baru. Bahkan bom atom pertama juga diberi nickname the gadget oleh para ilmuwan penemunya. Juga, pada tahun 1886, versi kecil patung Liberty yang dibuat oleh M. Gaget juga disebut gadget di Amerika. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah MP3, HP monophonic atau poliphonik yang berusia di atas 5 tahun masih bisa disebut gadget? Bagaimana dengan TV?Radio? Malah tambah mbingungi. Daripada bingung, berdasarkan aneka definisi di atas, saya menyimpulkan bahwa gadget adalah alat, piranti, atau mesin terbaru yang memiliki fungsi sendiri. Jadi unsur kebaruan yang jadi fokus di sini. Tak salah jika handphone jadul dan MP3 tidak lagi saya masukkan ke dalam difinisi gadget. Ini bukan upaya ngeles atau cari alasan. Ini fakta dan bisa dipertanggungjawabkan logikanya.
Kembali ke pertanyaan bisakah saya sehari saja tanpa gadget? Saya jawab bisa banget…. Banyak hal yang bisa dilakukan tanpa gadget. Setidaknya saya pernah jalan-jalan ke pulau Panjang tanpa gadget.
Kala itu hari minggu, tanggal 9 Juni 2013. Saya diajak jalan-jalan ke pulau Panjang oleh sahabat saya dari Perancis. Mereka sekeluarga tinggal di Jepara. Suami saya masih bekerja di Malang. Saya bukan orang yang tergila-gila pada gadget. Sebuah HP sederhana seri X1-01 Nokia menjadi alat komunikasi saya. Juga sebuah HP seri lama, C6625 Valencia keluaran Samsung untuk teman online jika saya tidak berada di rumah. Namanya emak rempong yang ditinggal suami, persiapan saya tak maksimal. Hanya beberapa baju, sebuah buku, dan handphone X1-01. Tak layaklah kiranya disebut gadget karena hanya bisa dipakai untuk telpon dan sms. Si Valencia tak dibawa karena lupa isi baterai. Dan ternyata liburan itu menyenangkan bagi mereka! Bagaimana tidak? Jika si Valencia dibawa…. Sudah pasti saya lebih sering melihat facebook dan blog ketika mengawasi mereka bermain. Saya juga bisa aktif bermain bersama mereka atau membaca buku di sekitar area bermain mereka. Liburan yang menyenangkan karena si emak lupa membawa benda yang disebut gadget. Hahahaha….
Si anak lanang bebas bermain dengan teman Perancisnya Ismaël
|
3 anak lanang bebas bermain dengan ombak |
Tapi saya juga merasa tak enak dengan pelanggan kreasi flanel saya dari Brunei yang terpaksa menelpon saya karena khawatir inbox-nya tidak dibalas. Beruntung hubungan kami masih lancar saja sampai sekarang. Dan memang benar, pemilik online shop seperti saya tak boleh berlama-lama menjauh dari gadget. Tapi.... kalau sekali-kali, pada hari minggu memberlakukan hari tanpa gadget dan full bermain bersama keluarga di rumah, atau berkemah di dekat rumah bersama anak, mereka tentu sangat bahagia. Mereka kan tak memerlukan gadget dan bukan pemakai gadget. Ayolah dimulai program 1 hari tanpa gadget-nya
Note: Foto pinjam dari FB-nya mbak Marianne Gunanto, mamanya Ismaël
18 Komentar
ga punya gadget mewah..tp klo udh nyambung inet... emang enakan browsing :)
BalasHapuskalo liburan aku suka menelantarkan telpon, lebih nyaman seperti itu.. bisa menikmati pemandangan, asal jangan lupa bawa kamera aja
kamera termasuk gadget mbak. hehe.....
Hapustapi iya... aku sering melalaikan telpon. bisa berhari-hari tuh, telpon didiemin di pojokan selama ia ga bunyi.
Definisi gadget masih ambigu (ambigu iku opo sih, hahaha). . Pengertianku dan ini bersumber dari lubuk hati yang paling dalam dalam gadget itu barang canggih. Makanya banyk sekali yang tergantung dengan barang ini. Kalau sehari tanpa gadget, kenapa tidak :)
BalasHapusMasih banyak yg ga punya barang canggih ya kang.
HapusAku juga bisa mbak tanpa gadget, tapi alasannya karena sibuk ngurusin rumah dan anak-anak... tapi rasanya gak lengkap juga yaa tanpa gadget. minimal bisa lihat status teman-teman hehehe
BalasHapusPernah coba seharian ga pegang gadget, mak? asyik juga loh. back to konvensional. baca buku seharian, contohnya. Atau bongkar rumah. pasti ga pegang seharian deh.
Hapuskenapa tidak ya mbak sehari tanpa gadget. tapi yang sering itu aku berhari-hari tanpa TV mbak :)
BalasHapusSemoga sukses di perhelatan Bundosar
BalasHapusSehari tanpa gadget ... itu menurut saya sangat ringan ...
malah kebetulan ... bisa bebas ... hehehe
salam saya
Pak Nanang: meang mudah kok pak.
HapusSehari tanpa gadget ?
BalasHapusBisa donk asal niat
Alihkan perhatian kepada gadget ke kegiatan lain misalnya membaca, masak, bersih,dll
Semoga berjaya dalam GA
Saya nggak ikut
Salam hangat dari Surabaya
teima kasih pakde.
Hapussemoga GA ini memberi wacana baru tentang cara mengurangi penggunaan gadget dan lebih fokus ke perannya sebagai ibu/bapak/pelajar - apapun profesi intinya.
Menikmati trio jagoan bermain di pasir putih pantai P. Panjang.....
BalasHapusKita yang mengatur penggunaan gadget dan bukan disetir gadget, sambil mengajak buah hati berkegiatan fisik.
Salam
Benar sekali mbak. :)
HapusKalo saya, sepertinya setiap hari berhubungan dgn gadget mba, walaupun sebetulnya bukan maniak gadget.
BalasHapusIya, saya juga
Hapuspengen nulis kok bingung.. ehhe
BalasHapusseru ya Mak jalan2 ke pantai
BalasHapusKalau pemilik OL shop kelamaan nggak pegang gadget bisa-bisa dibilang toko sudah tutup ya :D
BalasHapusJuri mampir sambil ikutan main pasir. ^_^
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)