Barusan lihat di TV swasta Indonesia tentang para remaja yang meninggal karena overdosis DEXTRO. Saya ingat pernah membeli obat dengan nama DEXTRO ini di apotek. Lebih tepatnya sih pihak apotek memberikan 3 macam obat batk dan DEXTRO adalah salah satunya. Saya ingat betul karena baru pertama kali itu saya mendapat obat DEXTRO.
Batuk saya sudah lama sembuh. DEXTRO juga sudah terlupa sampai sore tadi. Dan seperti biasa, saya pun penasaran, apa itu DEXTRO?
Batuk saya sudah lama sembuh. DEXTRO juga sudah terlupa sampai sore tadi. Dan seperti biasa, saya pun penasaran, apa itu DEXTRO?
Dextro |
DEXTRO atau Dextrometorphan (DMP) adalah obat batuk “over the counter” (OTC) yang disetujui penggunaannya pertama kali pada tahun 1958. OTC artinya dapat dibeli secara bebas, tanpa resep.
Sebagai obat batuk, DEXTRO biasa dikombinasikan dengan obat lain seperti parasetamol (antinyeri antidemam), CTM (antihistamin), psuedoefedrin/fenilpropanolamin (dekongestan), atau guafenesin (eskpektoran). DEXTRO bekerja secara sentral, yaitu pada pusat batuk di otak. Caranya dengan menaikkan ambang batas rangsang batuk. Manfaat utama DMP adalah menekan batuk akibat iritasi tenggorokan dan saluran napas bronkhial, terutama pada kasus batuk pilek. Untuk mengusir batuk, dosis yang dianjurkan adalah 15 mg sampai 30 mg yang diminum 3 kali sehari. Dengan dosis sebesar ini, DMP relatif aman dan efek samping jarang terjadi.
Sebagai obat OTC atau obat yang dijual bebas, DEXTRO sering disalahfungsikan sebagai pil koplo. Pil koplo adalah salah satu jenis psikotropika, menurut UU No.5 tahun 1997 psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Sebagai obat OTC atau obat yang dijual bebas, DEXTRO sering disalahfungsikan sebagai pil koplo. Pil koplo adalah salah satu jenis psikotropika, menurut UU No.5 tahun 1997 psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Pil koplo adalah golongan obat anti cemas, dan golongan antiinsomnia, yang disalahgunakan. Dalam jumlah kecil obat ini dapat digunakan untuk menghilangkan ketegangan, dan kecemasan. Jika diperbesar dapat mengakibatkan si pemakai dapat tertidur nyenyak dan jika dinaikkan lagi dapat menimbulkan koma, dan kematian. Pil ini mampu membuat seseorang menjadi labil, mudah marah, daya ingat menurun, bicara kaku, dan jalan sempoyongan.
Di kasus kriminal pil koplo, DEXTRO yang paling sering dijumpai karena harganya murah dan mudah didapat. . Bentuk penyalahgunaannya antara lain adalah konsumsi dalam dosis besar (berpuluh-puluh butir) atau mengkonsumsinya bersama alkohol atau narkoba.
Di kasus kriminal pil koplo, DEXTRO yang paling sering dijumpai karena harganya murah dan mudah didapat. . Bentuk penyalahgunaannya antara lain adalah konsumsi dalam dosis besar (berpuluh-puluh butir) atau mengkonsumsinya bersama alkohol atau narkoba.
Pada keadaan overdosis, terjadi berbagai macam efek samping. Terjadi stimulasi ringan pada konsumsi sebesar 100 – 200 mg; euforia dan halusinasi pada dosis 200 – 400 mg; gangguan penglihatan dan hilangnya koordinasi gerak tubuh pada dosis 300 – 600 mg, dan terjadi sedasi disosiatif (perasaan bahwa jiwa dan raga berpisah) pada dosis 500 – 1500 mg.
DMP pada dosis besar ia menyebabkan efek euphoria dan efek halusinogen dissociative. Halusinogen dissociative yaitu dibloknya fungsi kesadaran di dalam otak dan saraf sehingga akan membuat si pemakainya berhalusinasi dan merasakan seperti berada di dalam mimpi dan sukar membedakan antara nyata atau tidaknya halusinasi tersebut.
Overdosis DMP yang lain dapat menyebabkan hiper-eksitabilitas, kelelahan, berkeringat, bicara kacau, hipertensi, dan mata melotot (nystagmus). Penyalahgunaan sediaan kombinasi malah berefek lebih parah. Komplikasi yang timbul dapat berupa peningkatan tekanan darah karena keracunan pseudoefedrin, kerusakan hati karena keracunan parasetamol, gangguan saraf dan sistim kardiovaskuler akibat keracunan CTM. Alkohol atau narkotika lain yang telan bersama DMP dapat meningkatkan efek keracunan dan bahkan menimbulkan kematian.
14 Komentar
Jaman pas SMA dextro ini alternatif buat mabok mbakyu.. lah sekrang makin ngetrend..
BalasHapusMungkin perlu dibuat semacam aturan untuk batas pembelian maksimal atau harus pakai resep, aga penyalahgunaan dextro bisa diminimalkan
waaaahhh..... kamu kok tahu, uncle??
Hapushehehe,baru denger saya mbk,maklum g pernah ngobat #eh....maksudnya pusing dikit beli obat,skit dikit bei obat ^^
BalasHapusHahahaha......
Hapusberarti sangat menjaga kesehatan to mbak.
jadi harus berhati-hati dalam membeli obat bebas ya mbak
BalasHapusHarus mbak.
Hapusselektif membeli obat dan tahu khasiatnya.
Gitu gimana mau jadi pemimpin negeri ini Jeng
BalasHapusOrangtua harus mengenal anaknya
Terima kasih artikelnya yang bermanfaat
Salam hangat dari Surabaya
Generasi pemuda yang notabene jadi penerus pemimpin bangsa banyak yang terperosok ke pergaulan dan konsumsi negatif. sayang sekali. perlu edukasi semua pihak, pengasuh, guru, masyarakat, dan tentu saja si anak sendiri.
Hapusitulah sebabnya sy ga jualaan dextro di toko, meskipun bnyk yg nanyain. Yg nanya biasanya para pemuda tanggung, bahkan pengamen jalanan
BalasHapusKalau penjualannya normal kan tak apa to mbak.
Hapusoh iya, obat ini kan merangsang batuk sebelum menyembuhkannya ya.
aku baru tahu8 sih dextro inih, serem juga ya.. aku pernah batuk ngga sembuh2 padahal dah minum obat berhari2, akhirnya kubiarin aja smpe smbuh sndiri. Takut juga kalo kbanyakan minum obat mbak
BalasHapusIya bener, mbak. kadang tubuh kita bisa menyembuhkan sendri.
Hapusngeri ih.. aku jane benci obat2an.. tapi pie manehh
BalasHapusMakasih infonya
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)