Lesson Learn In Life

Don’t expect anyone to understand your journey, especially if they’ve never walked your path.

Adalah wajar jika setiap orang merasa hidupnya lebih kompleks dan lebih sulit dari orang lain. Semua orang merasa kisahnya pantas disinetronkan. 

Saya tidak selalu menjadi pendengar yang baik, meski lebih banyak iya. Terkadang ketika rasa capek mendera, saya bisa sangat menjengkelkan jika mendengar satu cerita diulang berkali-kali. Saya bisa hanya menjadi patung tersenyum atau boneka angguk jika itu terjadi. Namun herannya banyak sekali orang yang nyaman curhat pada saya. Dan ya! Banyak yang merasa kisah hidupnya layak difilmkan.

Saya bukan Ainun Habibi yang kisah cintanya meraih sukses besar di layar kaca. Namun saya juga merasakan hal sama. Kisah saya terlalu unik dan panjang untuk dibuat beberapa film. Haha.

Sebenarnya saya heran juga. Saya juga punya banyak sekali masalah pelik yang harus saya postpone karena butuh kerjasama dengan suami. Saya juga punya masalah pelik dengan kehidupan saya. Hanya saja, karena saya selalu berhasil membuat gurauan pada setiap hal, setahu mereka saya very happy person. I DO!! Meski tak selalu, tapi saya selalu mencandai duka. Duka takkan hilang meski kita meratapinya. Jadi lebih enak bersahabat dengan duka dan suka.

Apa sih inti posting saya kali ini? Yah, hanya sekedar catatan hati. Saya bisa memahami curhat kerabat dan sahabat. Saya bahkan bisa memberi solusi praktis hingga beberapa ketagihan curhat. Ada pula yang mengomentari, usul kamu selalu mudah dan praktis, tapi apa semudah itu menjalaninya? Dan saya jawab, “YA! JIKA MAU!” Dan… yang terpenting, “Tak mudah bagi semua orang untuk memahami kisah hidup kita jika tak pernah ikut mengalami kejadian yang sama bersama kamu. Termasuk saya dan saran saya.