Ketika musim hujan tiba, banyak tanaman baru yang tumbuh subur. Ketika musim berganti menjadi kering, tak sedikit yang layu. Meski lebih banyak yang tetap eksis dan tumbuh. Pun demikian dengan dunia perblogeran Indonesia.
Setelah blog menjadi fenomena luar biasa di dunia maya, setiap detik sekian blog tercipta. Blogger-blogger baru bermunculan. Blogger-blogger lama juga mencoba membuat blog baru dan berjuang mempertahankannya. Semua, baik blogger baru maupun blogger lama memberi warna-warni baru di blogosphere.
Banyak blogger yang tetap eksis setelah sekian bulan, banyak pula yang telah ditinggalkan. Ibarat musim yang terus berganti, semangat blogging pun terus saja berganti, naik turun. Mereka yang masih sering naik turun semangat bloggingnya bisa dikategorikan sebagai blogger semusim, atau blogger yang semangat sekali di awal-awal tahun dan kemudian menyurut setelahnya.
Saya termasuk di dalam hiruk pikuk dunia perblogeran Indonesia yang mencoba lantang menyerukan, Saya Bukan Blogger Semusim! Saya hanya blogger labil! Mengapa? Karena ditengah kelabilan jadwal posting saya, saya tak pernah menyerah. Saya tetap mencoba eksis menulis dan berukhuwah di blogger.
Sebenarnya saya malu. Ya, saya malu mengakuinya. Karena saya sering dihinggapi rasa malas membuka blog ketika suasana hati dan kesehatan saya memburuk. Saya sering hiatus ketika sifat introvert saya dominan sehingga kegiatan blogging saya tinggalkan.
Saya sering merasa malu meninggalkan komentar meski telah datang. Saya tipe silent reader yang beberapa teman menyebutnya "tamu tak sopan karena tak mengucapkan salam". Yah, saya hanya seorang blogger labil meski usia tak lagi mengijinkannya.
Dan meski saya tahu kesalahan ini, tetapi tetap saja sulit menghindar. Dan sampai saat ini saya masih saja berjuang kembali untuk meletakkan status blogger labil yang saya sandang beberapa waku ini. Semoga semua sahabat saya dijauhkan dari sifat-sifat jelek ini.
Meskipun saya sering hiatus dengan alasan kesehatan, saya tetap berusaha eksis di kegiatan blogging. Meski saya sulit meninggalkan atribut silent reader, saya mencoba tetap eksis dengan cara rajin menulis.
Meski mungkin banyak teman mengira saya sombong, tetapi saya hanya pribadi rendah diri dan rendah hati (semoga). Karena saya tak selalu bisa menjadi apa yang diinginkan semua orang. Saya hanya bisa tetap berusaha meski sering lupa.
Mengapa saya menyebut diri sebagai bukan blogger semusim meski banyak ciri yang melekat? Dan bagaimana cara menghindar dari sebutan bogger semusim? Saya ada beberapa tips yang mungkin bisa dicoba.
- Rajin menulis di draf jika sedang banyak ide.
- Atur draft yang ada dengan menggunakan schedule.
- Tetapkan tanggal dan jam portingnya.
- Rajin blogwalking untuk menjalin ukhuwah dengan sahabat blogger lain.
- Rajin meninggalkan komentar
- Menjadi diri sendiri ketika menulis.
- Rajin mengikuti kontes di blog.
- Menjadi anggota grup-grup blogger yang ada di facebook seperti: Warung Blogger, Bloof, KEB, dan masih banyak lagi. Saya juga mengikuti grup sekota yaitu blogger Jepara.
- Jangan pernah meletakkan atribut sebagai blogger meski semangat blogging sedang turun. Atur sedemikian rupa seperti tips pertama sampai ketiga. Saya melakukannya. Meski hiatus, tulisan saya tetap ada agar blog tidak ditinggalkan.
- Ketika semangat blogging menurun, segera cari sumber masalah dan pecahkan masalah itu. Memaksa menulis akan membuat kita tanpa sadar menulis posting curhat yang mungkin terlalu pribadi.
Ketika saya menjadi blogger yang rajin, posting saya dapat dibaca pada jam 6 pagi setiap hari. Semua posting saya usahakan memberi manfaat bagi pembaca maupun sahabat tetap saya. Namun peristiwa kemarin (mata dan hati) membuat saya hiatus 3 bulan dan hanya posting sesekali.
Ketika mata telah normal meski masih sering pusing setelah menatap layar monitor 4-5 jam, sifat introvert saya muncul kembali. Saya merasa telah mengecewakan banyak teman, dan saya membutuhkan waktu untuk kembali eksis.
Saya sudah memulainya meski belum segencar dulu. Penyesuaian kali ini masih agak lama. Tetapi saya tetap dengan sukahati melakukan tips di atas. Karena saya tetap rajin mengikuti kontes blog, sering menulis di draft meski tidak tahu kapan draft tersebut saya publish, tetap rajin membaca, tetap rajin blogwalking, dan tetap menjalin ukhuwah dengan para sahabat blogger meski ragu kapan akan bertemu muka.
Semoga pemahaman saya tentang bukan blogger semusim ini benar. Jika pun tidak, saya tetap akan bisa belajar dari semua sahabat yang mengikuti kontes yang diselenggarakan pakde Cholik. Karena inilah waktunya untuk belajar menjadi blogger yang baik.
Terima kasih pakde, untuk kesempatan belajar kembali tentang hakikat menjadi blogger. Juga untuk pak Nh yang menginspirasi saya menulis pembelaan kecil ini. Semoga dapat menjadi tips bermanfaat untuk sahabat Susindra. Dan semoga keburukan-keburukan yang saya beberkan di atas dapat dihindari semua sahabat. Saya masih belajar menjadi blogger yang baik dan mohon dimaafkan jika masih banyak kekurangan.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Tiga Kata Bukan Blogger Semusim di BlogCamp.
17 Komentar
heheh.. blogger musiman
BalasHapuskayaknya Tipsnya perlu di bookmark ni :)
Jadikan blogger sebagai pilihan hidup untuk berkarya mbak Sus, tapi aku iso ora yo?
BalasHapussukses mbak untuk pagelaran KOTAK-nya
Nay bisa kaga ye trus berkarya dalam tulis menulis, semoga Nay bisa mengatasi rasa malas yang kadang tiba2 nongol :D
BalasHapusguud luk ye bun ^_^
Saya telah membaca dengan seksama artikel sahabat.
BalasHapusAkan segera didaftar.
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam KOTAK.
Salam hangat dari Surabaya
Smoga semangat Mbak susi untuk ngeblog bisa bangkit lagi seperti dulu yachh....sukses utk kontesnya mbak...
BalasHapus@athief nobita: Monggo... monggo... semoga bermanfaat, ya...
BalasHapus@Uncle Lozz Akbar: Amiiiin... semoga tetap bisa eksis, ya...
@Naya Elbetawi: Sama, nih. Kadang bisa mendapat 3-5 draft sehari, kadang sama sekali. Padahal sedang belajar ternak blog.
BalasHapus@Pakde Cholik: Terima kasih pakde.
@Mbak Nia: Semangat nge-blog kadang surut, ya mbak. menaikkannya kadang lebih sulit.
matanya suka lelah ya mba sama donk saya juga klo kelamaan suka lelah
BalasHapustp saya akalin dengan tdur yang cukup biar mata istirahat :)
semangat terus ya mba nulis blognya :D
Wah...keren nih istilahnya mba Sus, blogger labil hohoho...
BalasHapusHayu ah sama2 belajar jd blogger yg baik ;)
sepertinya lain kali saya harus nyoba nulis di draft mbak-kalau saya pas lagi malas ya mmg maunya stop ngeblog dulu. Biasanya kalau malas nulis lebih milih BW aja, kdg jd silent reader jg. tapi jarang kayaknya, hehe. Semoga sakit pusingnya mbak Susi bisa berkurang trus ilang...
BalasHapusMbak Susi ikutan juga ^^
BalasHapusMenurutku Mbak Susi memang bukan tife blogger semusim :)
Gudlak ya Mbak...
wah ikut group nya banyak banget yaa pak :D
BalasHapusTernyata bener mba...sebaik-baiknya manusia adalah yang mampu memberikan manfaat bagi sesama nya, dari setiap tulisan mba susi saya belajar banyak, bahasanya santun dan mudah dimengerti. makasih tips dan sharingnya. Love it
BalasHapusKayaknya tulisan ini berjaya deh Mbak..
BalasHapushehehehehhee. . . mbak sus ikutan contes juga rupanya. . .
BalasHapusaku telat mau ikut tadi. .
kunjungan malem. . . . cari cari cemilan ahhh. .
Ssstt.. Mbak, aku kemarin udah datang kesini bolak-balik, tapi nggak berhasil buka satu postingan pun. Padahal udah klik-klik sana-sini di kotak-kotak gambar itu. Gaptek banget ya? hihi.. Jgn bilang siapa-siapa yaa... :P
BalasHapusEeeehh..makasih utk tips-tips agar nggak jadi blogger semusim *tersipu*
keinginan posting besar,tapi waktu tidak ada nih mbak.apalagi BWnya hiks
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)