Saya ingin pergi ke Perancis sejak saya mengenal bahasa perancis 17,5 tahun yang lalu. Bahasa ini membuat saya jatuh cinta pada kali pertama mengenalnya. Prononciation-nya yang "aneh" dengan merdu disuarakan bu Esti, guru SMA saya di SMUN 1 Jepara. Saya menyimak dengan tekun penjelasan beliau. Mungkin karena sangat suka, saya rajin berlatih. Apalagi di tahun yang sama, ada orang Perancis membeli mebel di rumah kakak saya. Dan itulah kali pertama saya praktek langsung berbicara dengan orang Perancis. Jika prononciation bu Esti membuat saya terpesona, prononciation française bule ini lebih aneh, sengau, dan rumit. Apalagi ketika ada satu orang Perancis lagi yang berasal dari Marseille (pesisir Perancis tenggara) yang berbicara jauh lebih cepat. Sahabat, di Perancis ada beberapa dialek. Dialek Perancis selatan dan sekitarnya memang lebih sulit dipahami karena sangat cepat dan agak kasar (maaf, menurut saya, ya..).
Perlahan tapi pasti saya belajar aksen bahasa Perancis yang asli. Apalagi saya diminta menjadi sekretaris lepas oleh 2 orang karena bisa berbicara bahasa Perancis. Hoho... terciptalah chemistry yang indah antara saya dan bahasa Perancis. Dan saya sering mendapat oleh-oleh dari Perancis; makanan, meinyak wangi, poster, foto, buku. Dan di kuliah memang diajarkan geografi, literature, kuliner, dan budaya selain gramatika bahasa.
Memasuki kuliah di Pendidikan Bahasa Perancis di Semarang, saya tetap nyambi bekerja di Jepara setiap Sabtu - Minggu jika ada pelanggan jasa saya datang. Jika libur panjang saya magang di perusahaan exportir mebel hingga saya malu mengeluarkan daftar pengalaman kerja saya. Saya takut dikira pegawai yang sering gonta-ganti kerja. Karena saya pernah bekerja di 4 perusahaan berbeda hanya selama SMA dan kuliah saja. Padahal saya hanya ingin mencari uang saku kuliah saja sambil tetap praktek bahasa Perancis.
Pada semester 4, ujian datang. Tawaran pertama bekerja di Perancis datang namun harus saya tolak karena dilarang ibu. Bahkan ibu sampai sakit. Apalagi pada saat yang sama Lomba karya ilmiah saya berhasil mendapat dana dari Jakarta. Tawaran kedua datang sebagai istri orang Perancis. Hoho... saya tolak lagi bukan karena alasan cinta tetapi alasan Chauvinisme Jawa saya. Tawaran ketiga datang dari pria Jawa yang sudah menjadi warga negara Perancis. Lagi-lagi saya tolak. Jika saya menerima lamaran dari banyak pengusaha kaya Jepara yang butuh istri berbahasa asing .... hehe... banyaaak bener. Bahkan sejak SMA saya sudah mendapat lamaran menikah. Saya mempunyai sumpah tidak akan berpacaran apalagi menikah sebelum lulus kuliah.
Tawaran keempat datang. Undangan menghabiskan waktu seminggu di Perancis gratis akomodasi dan semua pengeluaran, termasuk uang saku (kecuali tiket pesawat terbang). Setelah saya hitung-hitung, dana saya cukup jika memakai pesawat air Asia. Lagi-lagi gagal karena dana liburan itu telah dipinjam beberapa saudara dan sahabat, dan tak ada yang mengembalikannya sampai tahun ini. Kecewa? Tidak. Saya tahu semua ada masanya.
Akhirnya tawaran kelima pun datang. Kami sekeluarga akan diajak ke Perancis jika klaim sahabat saya berhasil. Kemungkinannya hanya 50%. Saya menyambutnya dengan do'a, semoga berhasil. (Suami mengatakan, jatahku dan anak-anak diminta uang mentahnya saja, hehe... ) Kalaupun tidak berhasil, saya tidak akan kecewa. Saya mendapat banyak sekali anugerah sehingga ujian yang lebih banyak pun tetap membuat saya bertahan. Saya tetap sabar menunggu, karena saya yakin, kelak, entah dengan cara apa, saya akan bisa berlibur ke Perancis. Mungkin juga karena akhir-akhir ini, keinginan pergi ke Perancis agak kalah dengan keinginan membuat rumah serta pergi berhaji sehingga saya tak terlalu memikirkannya. I just know... someday... I'll be there. Itulah saya dengan segala keunikan saya yang antibiasa. Mengutip GA-nya pak Mars, hehe...
Pinjam quote mbak Nchie yang bagus banget: "Berkhayal..bermimpi..biasanya menjadi bagian dari hidup yang mungkin suatu saat nanti akan terwujud."
*******
Tulisan ini diikutsertakan Giveaway kedua Una yang bertajuk MY SECOND GIVEAWAY: INGIN KE MANA?. Para sahabat ingin kemana?
29 Komentar
pengen denger mbak Susi mraktekin ngomong francaise, saya juga pengen sih belajar tapi masih belum terbiasa mengatur lidah-ngerasa ribet sendiri apalagi pas sengau2 ngucapin kata2nya. lebih tertarik American english skrg, tak do'ain semoga mbak Susi suatu hari nanti bisa ke Perancis... mbak kalau usaha mebel apa iya memang banyak pembeli dari luar, khususnya di Jepara sana?
BalasHapuswaaah lamarannya banyak sekali!
BalasHapusIkut mendoakan semoga cita-citanya terkabul. Perancisnya ke mana? Paris? hehehe
(kapok deh aku di paris, kudu bawa translator emang)
wah ke perancis... ikut dung ... :)
BalasHapus@Niar Ci Luk Baa dan @Ajeng Sari Rahayu: Ayok ke Jepara.
BalasHapus@Mbak Imelda Hehe... kota kecil, mbak. Saya akan backpacking di Paris dulu sehari sebelum ke Ruffec, lanjut ke daerah Normandie tuk menikmati aneka keju. Sebelum pulang saya akan ke Belgia dulu. Hehe... Ngimpi boleh, kan? Hehe...
BalasHapusSaya turut mendoakan Mbak, semoga Mbak bener2 bisa ke sana..
BalasHapusAh, tawaran tawaran itu.. semoga itu semua adalah kode alam yang akan mengantarkan Mbak untuk mengecup mimpi..
Subhanallah... anugrah banget bisa nguasai bahasa yang ribet itu :)
BalasHapusJika ALLAH swt mengizinkan, pasti mba bakal pergi ke perancis ^_^ Aamiin
Mbak,,. kalo jadi ke perancis...
BalasHapusikutt dong
hehehe
didoakan moga mbak Susi bisa jalan ke Perancis ya, kita pasti dapat oleh2 cerita seru, apalagi kl jalan ke kota2 kecil Dan mencicipi kehidupan setempat
BalasHapus@mimi RaDiAl Semoga Mimi segera bisa pergi ke Korea, ya...
BalasHapus@Masbro: Amin.. amin.. amin.. Semoga terkabul. Terima kasih.
@Naya Elbetawi & @Mbak Monda: Semoga Allah mengijinkan, ya. .
BalasHapus@Elsa: Ayo... kita packing2 baju dulu siapa tahu besok atau lusa berangkatnya.
ikuuut.. meski hanya dalam mimpi..
BalasHapus*wiss, lebay banget yak?*
amiin, moga2 tercapai..
Waaahh... ke Perancis!
BalasHapusKeren...
Semoga segera terwujud ya, Mbak..
semoga kesempatan berikutnya tercapai ya mbak keinginan ke Prancisnya :)
BalasHapusEhm..ehm..banyak sekali tawaran yang sampean tolak Mbak Susi, hehe,,semoga impiannya untuk ke Prancis bisa tercapai dan terpenuhi
BalasHapusSemoga segera terkabul...meminjam istilah kawan; impian membuat kita tersadar akan tujuan/harapan kita....
BalasHapusmungkin tawaran akan berlaku setelah yang kesekian.. artinya memang nanti bakalan jadi pergi ke prancis, suatu waktu.. menang undian mungkin?
BalasHapusataau .. Una mau bayarin. hehehehe..
smoga kesampaian.
kalo saya, kpeengen ke prancis gara-gara ngedengerin lagunya les champs ellyses
Wah asik banget. Aku udah lulus SMA belum pernah ada yang ngelamar, ufufufufu... *salah fokus*
BalasHapusSekarang untung ada AA, gak semahal yang lain ^^ Aku tunggu postnya reportase ke Perancis mbak xD
Segera kucatat, ^^
kok jepara toh bund,,,, kata nya ke perancis... :)
BalasHapusMbak Susi keren deh, bisa berbahasa Perancis. Jadi penasaran denger mbak Susi berprancis ria, pasti merdu terdengarnya...
BalasHapusMudah-mudahan suatu hari nanti terkabul ya mbak :)
aaaah,, prancis,,
BalasHapussalah satu negara di eropa yang masuk dalam list tempat wisata yang ingin dikunjungi. hhhe..
mimpi dulu aja deeeh kalau aku maah,, hhehe
Wah,, sejak SMA suda kenalan sama bhs prancis ya bu. saya mah boro-boroo.. di SMA ga ada jurusan basa prancisnya.. :D
Semoga terwujud ya Mbak...
BalasHapusSuatu saat kalau dah nyampe dirimu pasti tak kesusahan berkomunikasi, bahasa Prancis sudah dikuasai ;)
Mimpinya yang indah dan kalau terwujud nanti jangan lupa sama kita-kita ya Mba ?
BalasHapusSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
ahhh indahnya mbak...
BalasHapusinsyaallah aku selalu yakin, selama kita masih terus bermimpi dan berharap, hari itu akan tiba :)
turut mendoakan :)
aku jg mau mba klo ke prancis mau liat menara eifell hehe :P
BalasHapussemoga suatu hari bisa tercapai keinginannya ya mba ^^ dan semoga menang giveawaynya :D
ihh seruuu, sampe beberapa kali dilamar gitu Mbak karena tahu bahasa Prancis, xiixix.
BalasHapussemoga suatu hari nanti kesampean ke Prancis ya Mbak ;)
Wah sama,Mbak. Aku juga pengen ke Perancis karena jatuh cinta sama keindahan bahasanya. Apalagi waktu kursus di CCF, tidak hanya mempelajari bahasanya, tapi juga budaya dan kehidupan orang Perancis membuat makin tertarik ke sana.
BalasHapusSemoga cita-cita kita terkabul ya,Mbak. Walaupun lagi-lagi biaya ke Perancis mungkin sama besarnya dengan biaya berhaji. Hihihi
Oui, bisa minta ajatrin bahasa Perancis sama Mama DnB neh. Saya duluu sekali pernah kursus di CCF 1,5th, sekarang lupa sama sekali hehe... Paris hmm.. pernah backpackingan sekali ke sana.. gak mau lagi ah :P
BalasHapusSetuju banget ni mba dengan quotes itu, krn benaran kejadian. Dengan bermimpi dan bermimpi....semua keinginan kita insya allah terwujud :)
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)