Sudah lama saya bekerja dengan orang Eropa, terutama dari Perancis. Sejak akhir tahun 1997. Waktu itu sih masih imut. Usia juga masih muda belia dan baru belajar bahasa Perancis. Sungguh suatu kebetulan ketika 2 orang Perancis tiba-tiba tertarik pada almari Kolibri buatan kakak saya yang mengantarkan saya pada bidang pekerjaan yang saya geluti sampai sekarang.
Akhir-akhir ini timbul kekhawatiran besar terhadap kondisi uang Euro yang terus saja melemah. Bagaimana tidak? Jika 3 tahun lalu 1 euro masih dapat ditukar dengan uang enam belas ribu sekian, sekarang ini hanya sebelas ribu sekian sampai dua belas ribu sekian. Aduuuuhhh...... Pembuat harga mebel dengan euro harus sering merevisi harganya, dong!
Apakah sudah cukup? Tentu saja tidak. Kecemasan akan kebangkrutan beberapa negara pemakai euro yang susul menyusul sangat meresahkan masyarakat Eropa pada umumnya. Mereka tak dapat menebak apa yang terjadi di tahun 2012. Saya sendiri juga agak resah. Sampai kapan saya dapat bekerja dengan klien Eropa jika mereka sendiri telah sedemikian pesimis? yang jelas saya tidak mau lagi menyimpan uang euro. Tiap mendapat pembayaran menggunakan uang tersebut harus segera diuangkan. Seperti kejadian minggu kemarin. Hanya menunda 2 hari saja, nilai tukar euro saya sudah turun. Hiks...
NB: Posting pengganti Jeudi Français kemarin yang dikhususkan untuk memperingati hari pahlawan nasional
21 Komentar
eh aku baru liat bentuk uang euro lho.
BalasHapusmungkin kita harus merubah pola pikir, tidak menyimpan uang kertas..
kapan-kapan bikin postingan ttg itu ah..
Saatnya beralih ke DINAR Mbak...
BalasHapusmaksudnya nyimpen dalam wujud DINAR Mbak...
BalasHapusbenar sekali, dengan dinar makan nilainya tak akan turun..
BalasHapuspertama dan terakhir megang euro itu waktu SMA. dapet hadiah dari paman yang pelaut
BalasHapuswow... magic. satu lembar bisa ditukar berlembar-lembar
*norak*
hehehehhehe...
Wah ternyata seperti itu ya bisnis yang berhubungan dengan uang luar negeri. Harus senantiasa memperhatikan kurs dan nilai tukar.
BalasHapusPerekonomian Eropa sedang gonjang ganjing. Seperti efek domino, keruntuhan bisa saja meluas ke negara lain secara singkat.
BalasHapusSemoga negara kita tak terkena imbasnya ya, Mbak. Wal khususan, semoga Mbak Susi tetap bertahan :)
Wahh...harus lebih rajin nukerin uang berarti ya mba Sus... tapi semoga bisnis lancar terus mba walopun euro melemah, Aamiin...
BalasHapusJadi mbak ini wirausahawati sukses ya? Client nya sampe dari LN. Wow D:
BalasHapushng....klo nilau tukar Euro turun, bagus dong, jadi murah klo beli :')
langsung ngiler liat euro sebanyak itu... kalo kurs 12 ribuan, berarti duit di poto setara dengan 46 juta $_$
BalasHapuslebih aman dollar dong mbak kalau begitu...
BalasHapusbentuknya lebih kecil, tapi lebih sakti dari rupiah
BalasHapusApa kabar Mab Susi? Sehat? maap neh gw baru sempet mampir dimari lagis etelah sekian lama. Ini juga baru ngeblog lagi, mumpung Double Zee masih bobo :-)
BalasHapusWaahhh jujur gw mah belom pernah liat uang Euro. hehehe, ndeso yah
Semoga bisnis Mba makin maju. Amien
Baru lihat yg namanya uang euro seperti itu, dan saya setuju sama Ibu Yunda, penyimpanannya dialihkan ke Dirham Dinar. :D
BalasHapusSemoga ke depannya akan segera membaik ya bu..
wah.. saya juga baru liat uang euro, hehe..
BalasHapusyaah mudah-mudahan tidak makin melemah. dan usaha mbak makin maju..
Gawenya USA nih yang membuat ambruk euro. Selama ini kan euro selalu lebih kuat dari dolar.
BalasHapuswaahh buk, dhe belum ada tuh uang Euro.. bagi dong, selembar2 aja untuk dhe.. :D
BalasHapus@Mbak yuniari nukti: Semoga jangan sampai, mbak. Saya agak awam di sini tapi setahu saya akan terjadi kebangkrutan global di Indonesia. Itulah sebabnya selalu dijaga agar tidak terlalu tinggi nilai rupiahnya.
BalasHapus@Mbak Susan - Zulfadhli's Family: Kabar saya sudah membaik, mbak. Alhamdulillah. Terima kasih ya... semoga dapat membalas kunjungan secepatnya.
BalasHapus@ Semua: Mohon maaf tidak dapat membalas satu persatu meski saya sangat menginginkannya. Saya masih belum siap blogging penuh mengingat kondisi saya masih proses pemulihan dari sakit dan kelelahan.
idem Mbak hilsya
BalasHapusbaru ngeliat uang euro...
kalau bisa pakai dinar pakai dinar aja, atau pakai emas (krn anti inflasi)
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)