Tersesat di Mojokerto!
15 Oktober 2011, jam 9 pagi perjalanan menuju Besuki dimulai. Jujur saja, membayangkan 5-6 jam perjalanan dalam mobil sudah melelahkan apalagi menikmatinya. Tapi tugas adalah tugas dan jika kita mendapat gaji darinya, tak boleh dikeluhkan. Meskipun hati agak deg-degan. Mobil sering berhenti mendadak karena mesin mati. Tiap kali mengerem berarti harus menstarter mobil. Bagaimana jika….. TIDAK!
Perjalanan kali ini agak melenceng dari biasanya karena kami ingin mencari sentra kerajinan batu. Tepatnya di Trowulan Mojokerto. Dalam perjalanan saya menyadari bahwa kami tidak mengetahui jalan dan seperti yang sudah-sudah, judulnya TERSESAT. “Pas bonne voiture, pas bon chauffeur, et il ne sait pas la route”. Ga enak, kan, menggerutu jika yang bersangkutan mendengar? Hehe… yo wes lah. Meski capek tetep excited memulai pengalaman baru. Akhirnya kami sampai di Trowulan dan ternyata tak mudah menemukannya. Berkali-kali kami kembali menyusuri jalan kecil dan kemudian kembali ke jalan raya dengan kecewa, sampai akhirnya kami menemukan Cagar Alam candi Waringin Lawang Dengan semangat blogger saya mengambil foto sekitar. Kapan lagi tersesat menuju candi? Xixi….
Parkiran Cagar Alam candi Waringin Lawang |
Cagar Alam candi Waringin Lawang |
Cagar Alam candi Waringin Lawang |
Cagar Alam candi Waringin Lawang |
Setelah memutari jalan raya Trowulan yang sama 3x, akhirnya kami menemukan lokasi pengrajin batu yang kami cari. Senang rasanya jika sebuah perjalanan berujung meski hanya sejenak. Akan saya laporkan pada posting esok lengkap dengan foto dan videonya. Terima kasih sudah mengikuti perjalanan Susi.
12 Komentar
Candinya kecil ya Mbak?
BalasHapusWech Mbak Susi aja nyasar dimari, la kalau aku wong Sumatra yang kemari makin parah dung nyasarnya ;)
Ditunggu besok ya Mbak...
Mbak Yunda: Meski sama-sama Jawa, saya tidak mengenal jalan ke Mojokerto, mbak. :)
BalasHapuskalau saya minta dianterin ke candi ini, masih ingat jalannya kan mbak...? he..he...
BalasHapusnyasar yang asyik nih
Saya pernah lihat pengrajin batu di Mojokerto Mbak sama Umi, katanya Batu Patung tersebut diexport tapi berhubung sekarang sudah sedikit peminatnya mereka tinggal sedikt ,oh ya plat nopol mobilnya itu dari Karesidenan besuki ya Mbak
BalasHapustapi masuk ke dalam komplek candinya kan?
BalasHapuscandinya yg 2 kayak pintu pura itu ya ?
BalasHapusMbak Monda: Ingat, mbak. Bisa kok nganterin kapan-kapan kalo pas ke sana.
BalasHapusSyifa: Tidak selalu, kok.
Sofyan: Iya betul. Itu Nopol Besuki. Memang sudah tidak banyak. Seperti ukm Indonesia secara general, selalu ada kendala meski tetap banyak yang survive.
Mbak Hilsya: Kami masuk ke dalam kompleks candi tanpa sengaja, mbak. Kami tersesat dan memasuki semua jalan kecil yang ada di kiri jalan ketika tiba-tiba telah berada di kompleks candi. Candi ini berada di area penduduk dan gratis.
BalasHapusMbak Dey: Iya, mbak. Masih proses pemugaran dan baru 2 gapura itu yang bisa dinikmati.
Kesasar membawa nikmat ya mbak sus, hehe
BalasHapusHarusnya masuk lagi Mbak...
BalasHapusada banyak Candi.
Candi tikus, candi bajang ratu, candi brahu, candi... banyak laaah
aku anter kalo mau, heheheee
Baca 'dengan semangat blogger' wkwkwk, geli...
BalasHapusWah aku pas ke Mojokerto ga sempet ke candi ini... T_T
Btw salam kenal ya mbak...
belum pernah nyasar sampai mojokerto sih...
BalasHapusto speak the truth belum pernah nyasar di luar Yogya dan semarang :D
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)