Hari pertama sekolah Destin di SD Muhammadiyah Jepara. Ah bangga dan bahagia melihat sulungku itu memakai baju merah putih.
Destin pun terlihat bahagia dengan seragam barunya. Tepat 6.30 kami berangkat ke sekolah dan tiba di parkiran. Saat itulah Destin terperangah melihat betapa banyaknya anak SD yang ada di sana dengan berbagai usia. Rona malu serta ragu terlihat ketika turun dari sepeda motor. Bahkan dia menolak difoto. Ah, anakku.
Destin pun terlihat bahagia dengan seragam barunya. Tepat 6.30 kami berangkat ke sekolah dan tiba di parkiran. Saat itulah Destin terperangah melihat betapa banyaknya anak SD yang ada di sana dengan berbagai usia. Rona malu serta ragu terlihat ketika turun dari sepeda motor. Bahkan dia menolak difoto. Ah, anakku.
Destin ketika Upacara penyambutan murid baru tadi pagi. |
Sebentar kuantar ke dalam kelas seperti para orang tua lainnya dan memilihkan bangku yang akan mereka duduki selama setahun. Kebetulan pojok favorit Susi sudah ditempati seorang murid perempuan. Ah, sayang.. Pojok depan dan terdekat guru adalah favorit Susi sejak dulu. Namun hari ini, biarlah Destin dipojok depan saja karena kebetulan semua bangku terdepan sudah diisi. Teman semeja Destin anak laki-laki bernama Yato.
Begitu pelajar dimulai, Susi langsung nongkrong di warung ibu yang kebetulan dekat sekolah sambil menunggu waktu pulang. Karena hari pertama, Destin pulang jam 9.30.
Jam 9.15 Susi bergegas menuju sekolah Destin dan melihatnya tengah jajan di luar. Ketika Susi sapa, dia meminta Susi pulang saja karena tak perlu menungguinya. Aduh duh duh.. anakku sudah merasa malu ditunggui karena memang sejak TK A tak pernah kami tunggui di TK-nya. Semoga Destin belajar banyak dan semakin pinter selama sekolah di sini.
Ekspresi awalnya ketika tiba di sekolah baru |
Selama menunggu Susi ngobrol ngalor-ngidul (ngobrol tanpa tema khusus) dengan para orang tua murid TK yang berada tepat di depan warung ibu. Di situ beberapa yang bercerita bahwa ada seorang bapak yang tak dapat menjawab pertanyaan guru tentang tanggal lahir si anak. Ketika ditanya berapa usianya pun tak tahu. Tentu saja kami yang berada di warung langsung gerrr tertawa. Obrolan berlanjut ke beberapa cerita tentang ketidaktahuan para bapak akan keadaan anaknya. (Aduh, istrinya kok ga sempat ngantar sekolah anaknya, ya?) Masih bertema bapak, seorang bapak bercerita tentang pegawainya mengaku tidak tahu saat ini anak mereka kelas berapa dengan dalih itu urusan ibunya. Iseng Susi tanya apakah dia hafal nama lengkap anaknya? Dan langsung saja sekali lagi gerrr terdengar. Ah, ada-ada saja. Buat apa kita bekerja keras jika urusan sesepele itu tak tahu, ya?
Nah, kebetulan sekali hari ini Susi mengambil hadiah dari pakde Cholik untuk esay di kontes aduk dengan tema Produk unggulan Jepara. Sebenarnya sudah beberapa hari lalu sampainya, tapi baru tadi pagi bisa mengambil ke rumah kakak di desa Bulu Jepara. Sebuah buku renungan berjudul Semiliar Cinta Untuk Ayah karya Novi Chi dkk. Sambil menunggu Destin, Susi membacanya dan meresapi makna yang mencoba dihadirkan buku ini. Kebetulan sekali sambil mengikuti guyonan ala bapak di atas. Ah, ah... Jadi speechless karena kontrasnya. Mungkin itulah para bapak. Terkadang melupakan hal sepele meskipun tetap saja ada cinta di hatinya. Buktinya? Dia meluangkan waktu mengantar sang anak pertama kali sekolah meski akhirnya ditertawakan karena tak bisa menjawab tanggal lahir serta berapa usia anaknya. Ah, jadi tak sabar menyelesaikan membaca buku ini sambil terkenang pada almarhum bapak yang dulu sangat keras namun selalu membanggakan Susi setiap ada kesempatan.
****
PS: Barusan tahu ternyata Susi dapat buku lagi untuk kontes Aduk pakde Cholik. Alhamdulillah semakin bertambah koleksi buku Susi.
17 Komentar
Hahaha ...
BalasHapusKhusus menyoroti masalah Bapak dan Sekolah anak-anaknya ... ini bukan cerita isapan jempol bu ...
Banyak sementara bapak yang menganggap urusan ke Sekolah adalah urusan Ibunya...
Namun menurut saya ... itu tidak benar ...
Seorang Bapak juga harus sekali sekala datang ke Sekolah anak-anaknya ...
cerita lengkapnya ada disini bu ...
http://hardivizon.com/2011/06/20/back-to-school/
Salam saya Bu
Aku masih deg2an nih mbak, Fauzan mulai masuk SD-nya masih nanti tanggal 18. Mudah2an pintar seperti Destin.
BalasHapusAku juga udah baca buku semiliar cinta untuk ayah, dikasih langsung ama salah satu penulisnya. Mbrebes mili mbak ...
Ekspresinya Destin lucu ya mba...antara excited sama gugup sepertinya heuheu...
BalasHapusjadi teringat, dulu yg mengantar dan mengurus masalah sekolah adalah Bapak saya, dan rasanya beliau tahu detail segala sesuatu mengenai saya ^^
Selamat yo mbakyu,dapet buku lagi^^
BalasHapusAku juga udah beli plus baca buku 'semiliar cinta untuk ayah',paling suka sama cerita 'para ayah yang pendiam namun penyayang'
Wuihhh...dek destin dkk tampak masih asing satu sama lain..Gpp ya dek,hari pertama pasti masih 'aneh',besok2 semoga hari2 di sekolahnya menyenangkan^^
Pak Enha: Wah, bapak memang dari dulu hebat kok. Bapak ideal dan harapan banyak anak pokoknya. Sebenarnya sudah baca artikelnya, tapi kebetulan waktu mau meninggalkan komentar gagal.
BalasHapusMbak Dey: Fauzan pasti langsnung suka SD-nya yang baru, mbak. Destin juga begitu kok.
Mbak Orin: Cerita bapak di atas hanya sedikit di antara bapak kok, mbak. Guyonannya itu juga bersama para bapak yang tengah mengantar anak-anaknya. (Mungkin karena Susi kelewat tomboy, bincang2nya lebih nyaman dengan para bapak.)
Mbak Putri Baiti: Destin memang asli sangat pemalu, mbak. Sulit mendapat kawan baru, jadinya ya seperti itu deh.
Ekspresinya Destin lucu banget, mbak, beneran gugup dia yah, hehehe...
BalasHapusYang pinter sekolahnya ya Destin, selalu bikin bangga orang tua yaa..
Soal bapak dan sekolah anaknya itu, memang sepertinya banyak yang seperti itu ya mbak. Saya juga sering ngobrol sama bapak-bapak di kantor, dan memang ada yang gagap lho saat ditanya berapa usia anaknya atau kelas berapa anaknya..hihihihi... Tapi syukurlah, saya punya pengalaman yang baik soal bapak, karena bapak saya sangat concern dengan segala hal menyangkut anak-anaknya. Puji Tuhan, dapat suami juga yang seperti itu. Untuk hal yang sederhana misalnya, dia gak pake mikir untuk menjawab anaknya udah berusia berapa tahun berapa bulan, trus imunisasi apa aja yang udah dan mana yang belum :)
Selamat masuk sekolah Kakak Destin \ ( ^ o ^ ) /
BalasHapusSemoga menyenangkan yaaa...
Selamat juga utk Mba Susi yang udah memenangkan dua kali kontes Pakde... eh... lebih yah? hihihi...
Selamat... selamat...
Mantap deh tulisannya... ^_^
To Kak Desti, semoga menyenangkan dan bahagia di sekolah barunya ya...tambah pinter dan makin sholeh :) Anak2ku baru tanggal 18 Juli nanti masuk sekolahnya Mbak, masih ada libur 1 pekan lagi...
BalasHapusWawww...Mbak Susi keren, 2x berturut-turut dapat kado dari Pakde. Belum yang dulu2nya, selamat ya Mbak ;)
Destin sudah mulai masuk ya mbak, kalau disini tgl 18 masuknya.
BalasHapusmbak selamat ya menang lagi tuh :)
wah kayaknya papanya ina harus baca postingan ini nechh...biar tau juga urusan sekolah anak2 heheh...
BalasHapustapi kayaknya keterlaluan yach kalo seorng bapak ngga tau umur anaknya.....apalagi masih SD begitu.....
Destin pemalu bu? sama dong kaya saya.. hehehe
BalasHapussmoga betah & cepat bisa beradaptasi lah ya dengan lingkungan sekolahnya....
Selamat jg tali asihnya,, :D
Mbak Allisa: Harus selalu menjadi orang beruntung yang penuh syukur ya mbak. Terima kasih do'anya.
BalasHapusMbak Lyliana, mbak Yunda, dan mbak Lidya: Alhamdulillah. Terima kasih ya.
Mbak Nia: Yang tengah dibicarakan bapak di TK depan warung ibu kok mbak. Hehe... harusnya asal jawab 5 tahun saja sudah cukup, ya? xixi...
Mas Mabruri: sangat pemalu, sama seperti ibunya. *disama-samakan*
Tiara: Seperti buku semiliar cinta untuk ayah, terkadang sulit bagi seorang bapak menunjukkan kasih sayang pada keluarganya.
Wah lelihatan tegang fotonya destin waktu tiba di skolah,,,, semoga aja nanti terbiasa & semakin giat belajarnya......:)
BalasHapusMas Bayu: Iya, diparkiran memang tegang. Setelah masuk kelas mamanya malah disuruh pulang
BalasHapus'Hari pertama sekolah' menjadi kenangan. Semoga hari-hari penuh ceria, belajar & 'bermain', dan sukses untuk dik Destin.
BalasHapusLupa tanggal dan umur anaknya. Tentunya bapak yang 'super sibuk' sehingga hal spesial terlupakan ?
'Semiliar Cinta untuk Ayah'. Tentunya seorang Ayah yang amat perhatian dan menyayangi keluarganya. Panutan, dapat menjadi orang tua, pemimpin, dan sahabatnya. Rasanya tenang dan sejuk ada disampingnya.
Selamat dan sukses.
destin gugup ya kayanya... jadi inget waktu dulu masuk skolah pertama kali. entah itu TK, SD, SMP, SMA< semua sama gugupnya hehe...
BalasHapusBpk sayapun mgkn jg ga tau umur saya hoho
BalasHapusSelamat ya mbak menang terus :)Bpk sayapun mgkn jg ga tau umur saya hoho
Selamat ya mbak menang terus :)
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)