Jangan Pernah Bilang Binbin Nakal

Binbin nakal, kata tetangga dan beberapa keluarga dekat atau jauh. Hmmm... masa iya, sih? Aku tidak melihat kenakalannya dimana. Bukan karena Susi ibunya lalu berkeras mengatakan anaknya tidak nakal, ya.
Dari semua yang kulihat dan pengakuan saksi mata, yang bisa kusimpulkan hanyalah Binbin selalu mempertahankan apa yang menjadi miliknya dan tidak pernah mau menangis jika dipukul teman. Selama itu miliknya dan dia sedang ingin memakainya, maka akan dia minta, jika perlu direbut. Dan temannya selalu menangis meski tidak perlu dipukul. Jadi Binbin yang nakal, ya?
Pada suatu hari yang terik di pesta pernikahan saudara, Binbin tengah asyik bermain di tiang rumah. Dua saudara sepupunya ingin ikut bermain namun ditolak Binbin. Hasilnya sih Binbin dipukul dan didorong sampai jatuh. Namun Binbin tetap bertahan memegang tiang sampai di dorong dan dipukul lagi. Setelah 4 kali jatuh dan yang terakhir kali kepalanya terantuk lantai, Binbin balas mendorong satu kali . Tangannya yang kecil mendorong dua sepupunya sekaligus. Meski jatuhnya ringan, mereka menangis. Hasilnya? Salah satu penonton adegan itu mengatakan, "Susi, anakmu nakal, tuh. Saudaranya dijatuhin sampai nangis" Lagi-lagi Binbin yang nakal. Aku hanya jawab, agak kasar, sih. "Kalian tidak lihat Binbin didorong 4 kali sampai terantuk kepalanya? Apa yang tidak pernah nangis yang nakal?"
Kata nakal adalah forbiden word di rumah Susindra. Apapun polah anak, kata nakal terkunci aman dari bibir Susi & papa. Mereka hanya kreatif. Mereka hanya ingin tahu. Tugas kami sebagai ortu untuk mengarahkan dan mengajarkan mana yang boleh dan mana yang tidak. Itu saja yang kami yakini. Sebenarnya tidak ada anak yang nakal, mereka hanya tidak tahu. Khusus untuk Binbin, kami merasa bangga karena dia anak yang berani mempertahankan miliknya meski dia harus dipukul atau di dorong-dorong. Tak jarang ortu teman Binbin harus turun tangan merebut mainan Binbin jika anaknya memaksa pinjam. Tapi Binbin tak pernah butuh bantuan kami untuk merebutnya kembali. Ya, kami hanya mengawasi saja sampai dimana dia bisa mempertahankan haknya. Terbersit harapan besar kelak Binbin akan menjadi jendral besar yang tak pernah takut mempertahankan kebenaran. Semoga.

14 Komentar

  1. binbin jadi jenderal, smoga cita2mu tercapai yah nak :D

    BalasHapus
  2. waduh aku jadi malu nih..
    kadang masih suka kelepasan bilang anak-anak nakal..
    padahal mereka kan cuma kreatif

    BalasHapus
  3. Iya. Nining setuju, mba.
    Soalnya kalau sudah kita bilang bgtu sm anak2. psti mrk pikirannya kalau mrk itu nakal.
    dan akan tertanam terus kata2 itu di benaknya...
    Waaahh... Mba susi... Mantap...
    Hmm.... Mau ikut giveawaynya mba susi, tapi kykx udh ditutup ya? alias kegiatan NIning juga yang ternyata harus menyita waktu Nining hingga tak sempat menulis... :(
    Seddihhh...
    Mba, minta maaf ya gak bisa ikut...
    :(

    BalasHapus
  4. hehehe
    sudah menjadi kebiasaan sih begitu
    yang tidak menangis yang dibilang nakal
    bukan dilihat duduk permasalahannya seperti apa
    semoga jika kelak punya anak, maka kata nakal menjadi forbidden word di rumah :D

    BalasHapus
  5. seharusnya jangan lasngung menyalahkan ya apalagi tidak tahu kejadian awalnya

    BalasHapus
  6. Rio & Tiara: Amin.. amin.. amin...

    Mbak Hilsya: Ayo bun. Jangan sampai terlepas bicara, ya. Ucapan kita adalah do'a kita. dan melabeli mereka dengan kata nakal hanya akan membuat anak meyakini dirinya nakal.

    Ning: Giveaway Susindra belum ditutup kok.

    BalasHapus
  7. Nique: Harus, say. Jangan sampai melabeli anak dengan kata negatif karena anak akan merasa dirinya negatif.

    Mbak Lidya: Lebih mudah menyalahkan daripada memahami, mbak. Ah, bagaimanapun kami bangga Binbin menjadi anak yang kuat dan tangguh.

    BalasHapus
  8. Sebenarnya tidak ada anak yang nakal, mereka hanya tidak tahu ...

    Dan satu lagi mungkin Bu ...
    anak-anak juga sedikit demi sedikit akan mengenal konsep ... Berbagi ... sharing ...
    sebagai makhluk sosial

    salam saya BU

    BalasHapus
  9. Mas Herdoni: Melabeli anak dengan citra negatif hanya akan membuat anak meyakini bahwa dirinya negatif. Lebih bai yang positif, kan?

    Pak Yoga: Benar, bapak. Pembelajaran tentang sharing dapat dimulai dari keluarga.

    BalasHapus
  10. Wah, Binbin hebat..cowok banget gitu, looohhh....hehehe...

    Setuju, mbak, jangan labeli anak dengan predikat bandel, nakal, malas karena anak-anak pada dasarnya karena kreatifnya aja jadi begitu, makanya tugas orang tua untuk mengarahkan kreatifitasnya...

    Semoga sodara2nya juga sadar ya mbak dan gak lagi melabeli Binbin seperti itu. Binbin pintar dan berani kok!

    BalasHapus
  11. Kalau anak dicap nakal, dia mgkn akan percaya kalau dia nakal yah Mba... kasian sekali anak2 dari orangtua yg dengan ringannya mencap anak sendiri anak nakal... mudah2an qta semua selalu jaga lisan di depan anak... makasih udah mengingatkna Mba Susi...

    BalasHapus
  12. wah aku tidak pernah berkata nakal untuk yang merugikan, tapi seringnya nakal dalam konotasi "iseng". Lain loh itu.

    Bahkan aku pernah katakan pada suamiku. Anak itu kalau tidak nakal sama sekali, tidak asyik, tidak ada lucu/kreatifitasnya. Tapi jangan dia menjadi nakal yang abuser ya.

    Tapi sebenarnya kata nakal sendiri jarang ada di rumahku, krn kami berbahasa Jepang :D Dan dalam bahasa jepang kata nakal jarang dipakai.

    EM

    BalasHapus
  13. Jadi ingat perbincangan dengan buyerku tentang difinisi nakal karena dia orangnya iseng bin usil dan dia punya difinisi yang bagus tentang kata nakal dengan intonasi dan gesture. Bener juga, sih. Tapi teteep.. takut ah bilang anak nakal.

    BalasHapus
  14. Yah setuju mbak. Kata 'nakal' memang seharusnya gak boleh keluar dari mulut orang tua... Iiiiih saya malah seneng liat anak seperti binbin, gak pernah nangis dan teguh mempertahankan haknya... jempol empat deh buat binbin...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)