5 Hari Jauh Dari Rumah - Backpacking di Solo

Minggu kemarin Susi resmi menjadi working mom alias wanita karier atau mère travaillant setelah 2 tahun 7 bulan menjadi mère au foyer. Sebenarnya ga nganggur-nganggur banget, sih. Karena Susi boleh berbangga menyebut diri freelance marketing sekaligus mompreneur selain menjadi ibu rumah tangga.  





Singkat kata, Susi sekarang dipercaya menjadi marketing furniture di perusahaan skala nasional. Di awal kerja, Susi harus belajar regulasi serta berorientasi di Solo - Klaten selama 1 minggu. Kesempatan ini Susi gunakan tuk ber-backpacking ria, hobi lama yang sempat menghilang setelah menikah.

Bermodal tas punggung Proshop hitam, alamat kantor, beberapa lembar baju, serta perlengkapan lain, Susi berangkat ke Solo sendirian. Sampai di pemberhentian bis terakhir, dengan menyandang berat tas kira-kira 30-35 kg, Susi berjalan kaki mencari alamat tempat kerja. 

Susi pikir sih 300 meter tuh dekat sekali, buat apa meminta dijemput? Hehe.. ternyata 400-an meter. Lumayan. Tapi jauh dari capek, kok. Naik gunung dengan beban segitu saja sanggup, masa jalan di kota yang datar ngeluh? Malu, dong.

Bisa dibilang Susi bahagia berada di Solo. Apalagi tinggal di mess yang tenang. Pulang kerja langsung pulang, ketak-ketik pake lepi, nonton TV bentar trus tidur. Pagi bersiap kerja lagi. Adakalanya Susi say hi dengan keluarga di rumah by phone dan menanyakan keadaan rumah. Bukan tidak kangen, tapi Susi yakin papa mampu menjaga anak-anak di rumah. Terlalu banyak telpon juga mengganggu Destin karena dia menjadi sedih setiap kali selesai kutelpon.




Masalahnya hanya satu. Jujur saja, ini sangat mengganggu Susi. Ternyata, jauh dari keluarga membuat hati Susi resah. Seperti ada lubang-lubang yang muncul di dada Susi. Ada space kosong yang hanya bisa diisi oleh kehadiran anak-anak dan suami. Apalagi mess sangat mengingatkan Susi pada masa kuliah dulu. Sungguh tidak nyaman rasanya mengingat masa lalu.

Hari Senin sore, dengan sedikit memaksa, Susi pulang ke Jepara. Tetep ber-backpacking karena Susi menolak fasilitas antar ke Jepara yang diberikan hari rabu. Lebih cepat lebih baik, pikir Susi. 

Meski sadar bahwa bis terakhir ke Jepara tidak ada, Susi nekat. Khas sekali seperti kala kuliah dulu. Jika perlu, Susi akan ke Kudus dulu untuk ambil travel Jepara-Kudus. Pulang-pulang-pulang. Hanya itu yang ada di fikiran Susi. Mengisi kembali kekosongan hati Susi setelah lama di Solo. 




Benar saja. Sampai di terminal Terboyo, Bis ke Jepara telah habis. Waktu itu jam 7 malam. Bis terakhir jam 6.30. Sebelum naik ke Bis patas Jepara-Kudus, Susi ditawari mobil travel liar. 

Sempat ragu juga, sih. Terpaksa deh jajan dulu. Selain lapar, Susi harus tanya ke penjual tentang kebenaran mobil travel liar itu. Benar ga mobil & sopirnya. Setelah yakin, langsung tancap eh naik ke mobil. Dan tara.... sampailah Susi di rumah, di pelukan keluarga pada pukul 10.30 malam. 

Hmm..... rasa hangat segera mengisi kembali hati Susi. I Love my family and bacpacking adventure finished.

4 Komentar

  1. Pengalaman yang baru ketika menapaki sebuah dunia baru bernama kantor. Semoga berhasil dan selamat juga telah terpilih menjadi pemenang di KUCB ^_^

    BalasHapus
  2. oops semalem lupa komen disini langsung tidur :)
    Kangen sekali ya mbak Pastinya sama 3jagoan dirumah

    BalasHapus
  3. Pastinya kangen keluarga yach setelah 5 hari jauh dari rumah....

    BalasHapus
  4. aah... Mba Susi... I think I found my favorite posts... insya Allah ikutan giveaway nya Mba Susi yaa... :-)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)